Pelaku Bom Bunuh Diri Gereja Filipina Diketahui Pasangan Suami Istri Asal Indonesia
Merdeka.com - Pihak kepolisian Indonesia dan Filipina berhasil mengidentifikasi dua orang pelaku pengeboman Gereja Katedral di Jolo, Filipina. Identitas pelaku adalah Rullie Rian Zeke dan Ulfah Handayani Saleh. Mereka merupakan pasangan suami istri asal Sulawesi.
Terungkapnya identitas pelaku pengeboman di Gereja Filipina berkat keterangan dari Yoga dan Yondri yang ditangkap di Malaysia. Yoga merupakan anggota JAD Kalimantan Timur. Sedangkan Yondri belum diketahui.
"Setelah penangkapan saudara Yondri dan penangkapan Yoga di Malaysia baru terkait, ternyata pelaku suicide bomber di Filipina adalah dua orang Indonesia atas nama Rullie Rian Zeke dan Ulfah Handayani Saleh," kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Kantor Divisi Humas Polri, Jakarta Selatan, Selasa (23/7).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Siapa pelaku pembunuhan wanita di Bali? Polisi telah menangkap pelaku pembunuhan ini. Tersangka bernama Anjas Purnama (23), warga Desa Karangpanimbal, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Jawa Barat, Dia merupakan seorang anak buah kapal (ABK).
-
Siapa yang terlibat dalam insiden ini? Seorang driver taksi online di kawasan Jakarta Pusat tengah ramai jadi perbincangan usai kedapatan emosi ke penumpang wanita.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
Yoga merupakan salah satu teroris yang dikendalikan aktor intelektual bernama Seafullah. Saat ini Saefullah diduga berada di Khurasan, Afghanistan. Saefullah juga diketahui sebagai penyokong dana bagi terduga teroris N yang ditangkap di Padang, Sumatera Barat pada Kamis (18/7).
Sebelumnya pihak kepolisian Filipina merasa kesulitan mengidentifikasi tersangka pengeboman Katedral di Jolo, Filipina. Karena pelaku masuk ke Filipina melalui jalur ilegal, sehingga tidak ada rekam jejaknya. Terlebih lagi, hasil tes DNA yang dilakukan otoritas Filipina tidak memiliki pembandingnya.
Menurut Dedi, awalnya pihak kepolisian Filipina menduga-duga bahwa tersangkanya berasal dari Indonesia. "Pelakunya diduga orang Indonesia, karena logat dan bicaranya, kebiasaannya seperti kebiasaan orang Indonesia," jelas Dedi.
Reporter: Yopi MakdoriSumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua Terduga Teroris Perakit Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Ditangkap
Baca SelengkapnyaAKP Sukadi tak menerangkan, soal kronologisnya tewasnya pasutri tersebut.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku berinisial SN dan RY itu merupakan pasangan suami istri yang diamankan di dua lokasi berbeda di wilayah Kabupaten Tangerang.
Baca SelengkapnyaKorban dikeroyok hingga tewas lalu mayatnya dibuang ke sungai.
Baca SelengkapnyaKorban dibunuh kedua tersangka menggunakan pisau daging.
Baca SelengkapnyaBerikut potret pasangan suami istri yang sama-sama sukses berkarier di Polri.
Baca SelengkapnyaBerkat pengakuan Danu yang juga ditetakan tersangka, tabir pembunuhan ibu dan anak di Subang jadi terang.
Baca SelengkapnyaPria asal Sinjai menikah wanita bule asal Polandia. Pernikahan ini dihadiri rombongan keluarga bule asal Polandia.
Baca SelengkapnyaDirangkum Merdeka.com, tercatat setidaknya ada 5 peristiwa pembunuhan sadis yang terjadi di sejumlah wilayah
Baca SelengkapnyaPenyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap kedua yakni R (36) dan NP (27).
Baca SelengkapnyaKedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku sama-sama terluka dan dilarikan ke rumah sakit.
Baca Selengkapnya