Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pelaku Bom Bunuh Diri Katedral Makassar Diyakini Terkait MIT Ali Kalora

Pelaku Bom Bunuh Diri Katedral Makassar Diyakini Terkait MIT Ali Kalora Lokasi ledakan di gereja katedral Makassar. ©2021 AFP/INDRA ABRIYANTO

Merdeka.com - Pakar Terorisme dari UIN Jakarta, Zaki Mubarok menilai kalau, insiden ledakan bom yang terjadi di jalan Kartini, depan gerbang masuk Gereja Katedral, Kota Makassar, Minggu (28/3) pagi, merupakan aksi teror yang sudah terencana sebelumnya.

"Ya jelas sudah (terencana) dong. Aksi secara spesifik menyasar pada gereja yang sedang ada kebaktian dengan maksud supaya menimbulkan korban jiwa yang banyak," kata Zaki ketika dihubungi merdeka.com Minggu (28/3).

Menurutnya, berdasarkan kronologi yang disampaikan polisi maupun rekaman video yang beredar di media sosial, patut diduga kalau aksi bom bunuh diri seperti ini telah disusun sebelumnya.

Pasalnya, dia menilai kalau kejadian bom di Makassar, kembali mengingatkan teror bom di tiga gereja di Surabaya pada 2018 silam. Termasuk yang terjadi di Gereja Katedral Filipina pada 2019 yang pelakunya sepasang suami-istri asal Indonesia.

"Saya melihat modelnya mirip di Surabaya. Info awal pelaku amaliah 2 orang bersepeda motor, yang 1 diduga perempuan. Jika dugaan awal itu benar, mungkin pelaku sepasang suami istri. Polanya sama dengan bom bunuh diri di katedral Filipina 2019 lalu yang pelakunya juga suami istri asal Indonesia," terangnya.

Oleh karena itu, Zaki menduga kalau pelaku bom bunuh diri ini patut diduga terafiliasi dengan jaringan pendukung kelompok teroris ISIS di Indonesia, kelompok pertama seperti gerakan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.

"Saya kira aksi bom bunuh diri itu ada hubungan dengan penyerangan tentara dan polisi yang semakin gencar ke basis kekuatan MIT. Akibat serangan itu beberapa waktu lalu, dua militan MIT tewas salah satunya menantu Santoso. Dikabarkan bahwa Ali Kalora selamat tapi terluka parah," katanya.

"Jadi mungkin saja bom bunuh diri sebagai aksi pembalasan, untuk menunjukkan bahwa kelompok jihadis itu masih mempunyai kekuatan. Masih mampu melakukan aksi amaliah. Selama ini dua daerah, Makassar dan Bima, memang menjadi basis dukungan kuat bagi eksistensi MIT," sambungnya.

Selain keterkaitan MIT, dia juga menganalisa adanya kemungkinan aksi bom yang terjadi di Makassar turut disokong kelompok teroris Jemaah Ansharud Daulah (JAD). Terlebih, bila dirunut aksi bom bunuh diri yang terjadi dalam 20 tahun kebelakang terkhusus yang berada di Indonesia hampir semuanya terkoneksi dengan organisasi jihadis.

Mulai dari Jemaah Islamiyah (JI) pada tahun 2000-2009. Kemudian, melibatkan beberapa pengikut Jemaah Ansharut Tauhid (JAT) tahun 2010-2014, setelah itu banyak melibatkan para pendukung Jemaah Ansharud Daulah (JAD) sejak 2015 sampai dengan saat ini.

"Teror Thamrin 2016, pelemparan bom gereja Samarinda 2016, bom bunuh diri kampung Melayu 2017, bom bunuh diri di Surabaya 2018, bom bunuh diri di Polresta Medan 2019, dan aksi-aksi teror yg lain dalam 5 tahun terakhir selalu melibatkan anggota dan simpatisan JAD - yang dipimpin ustad Oman Abdurrahman yang mendukung ISIS," pungkasnya.

Polisi Cari Jaringan Teroris

Sebelumnya, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono menyampaikan pihaknya tengah mendalami terkait adanya kaitan jaringan teroris yang terlibat dalam insiden ledakan yang terjadi di jalan Kartini, depan Gereja Katedral, Kota Makassar pada Minggu (28/3), pagi ini.

"Kemudian berkiatan dengan kegiatan ini suatu kegiatan teroris atau bukan. Tentunnya diperintah bapak Kapolri bahwa siang ini Kadensus berangkat ke Makassar berserta tim," kata Argo saat jumpa pers, di Mabes Polri, Minggu (28/3).

Menurutnya, saat ini seluruh tim baik dari Polda Sulawesi Sekatan, Polrestabes Makassar dan personil lainnya sedang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dengan menyisir seluruh temuan barang bukti yang ada di lokasi ledakan.

Pencarian beberapa barang bukti itu bertujuan untuk mengetahui rakaian ledakan yang terjadi, apakah akibat ledakan high atau low explosive, termasuk keterangan sejumlah saksi-saksi di TKP untuk dimintai keterangan.

"Apakah itu nanti berupa suatu bom yang dibuat itu high explosive atau low. Sehingga dari situ tentunya kita bisa mengetahui jaringan apa yang melakukan ini. Tentunya untuk jariangannya apa kita masih melakukan penyelidikan," kata Argo.

Sementara akibat ledakan ini, Polisi menemukan sejumlah bagian tubuh dan kendaraan yang sudah hancur di TKP ledakan halaman Gereja Katedral, Makassar, Minggu (28/3) pagi. Pelaku bom bunuh diri diketahui berjumlah dua orang berboncengan motor hendak masuk ke gereja, namun dicegah petugas sekuriti.

"Itu dari hasil informasi di lapangan ada ditemukan kendaraan sudah hancur dan potongan daripada tubuh. Ini jadi bagian penyidik untuk meyakinkan potongan tersebut adalah pelaku," jelas Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Argo Yuwono.

Dari peristiwa tersebut setidaknya ada 14 orang yang menjadi korban. Di antaranya, sekuriti gereja dan jemaat gereja.

Argo mengatakan, tiga korban dibawa ke RS Stellamaris. Rata-rata korban mengalami luka di baigan leher, dada, muka, tangan dan kaki.

"Ada juga sekuriti luka di bagian perut dan kepala. Ada luka lecet di tangan dan kaki tiga orang itu," terang Argo.

Korban lainnya yang berjumlah 7 orang dibawa ke RS Akademis Makassar. Mereka luka karena terkena serpihan bom di kaki, betis, paha.

"Sudah kita lakukan pengobatan," jelas Argo.

Sementara empat orang lain dirawat di RS Telamonia. Mereka juga luka karena serpihan bom.

"Mengenai paha, betis, ada di kepala, mata, muka beberapa karena percikan tadi. Jadi total ada 14 korban. Sekarang masih dalam perawatan," tegas Argo lagi

.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ledakan Bom Saat Ibadah Misa di Filipina Tewaskan 4 Orang, ISIS Mengaku Bertanggung Jawab
Ledakan Bom Saat Ibadah Misa di Filipina Tewaskan 4 Orang, ISIS Mengaku Bertanggung Jawab

Bom meledak saat misa Katolik di Marawi, Filipina pada Minggu (3/12) pagi, menewaskan empat orang.

Baca Selengkapnya
Sadis, Penusuk Imam Musala di Kedoya Jakbar hingga Tewas Sudah Dua Tahun Rencanakan Aksinya
Sadis, Penusuk Imam Musala di Kedoya Jakbar hingga Tewas Sudah Dua Tahun Rencanakan Aksinya

Pelaku sebelumnya melakukan aksi kejinya dengan menusuk punggung kanan korban menggunakan pisau lipat.

Baca Selengkapnya
5 Fakta Penangkapan Terduga Teroris di Kota Batu, Ternyata Simpatisan Kelompok yang Berafiliasi dengan ISIS
5 Fakta Penangkapan Terduga Teroris di Kota Batu, Ternyata Simpatisan Kelompok yang Berafiliasi dengan ISIS

Terduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.

Baca Selengkapnya
Terungkap Penyebab Rentetan Kontak Tembak KKB dengan TNI Polri di Intan Jaya Papua
Terungkap Penyebab Rentetan Kontak Tembak KKB dengan TNI Polri di Intan Jaya Papua

Tercatat sejak 19-23 Januari 2024, teror KKB menyebabkan satu anggota Polri meninggal dunia, 4 KKB meninggal dunia, dan 3 KKB luka tembak.

Baca Selengkapnya
Densus 88 Ungkap Pelajar Terduga Teroris Ditangkap di Batu Tidak Terkait Kedatangan Paus Fransiskus
Densus 88 Ungkap Pelajar Terduga Teroris Ditangkap di Batu Tidak Terkait Kedatangan Paus Fransiskus

Tim Densus Antiteror Polri saat ini masih mendalami keterlibatan HOK, dengan kelompok teroris dengan memeriksa sejumlah saksi.

Baca Selengkapnya
Tersangka Peragakan 41 Adegan Pembunuhan Pengusaha Roti dan Anaknya di Maros, Istri Korban Histeris
Tersangka Peragakan 41 Adegan Pembunuhan Pengusaha Roti dan Anaknya di Maros, Istri Korban Histeris

Polisi menggelar rekonstruksi pembunuhan terhadap pengusaha roti Makmur (52) dan anaknya Abdillah Makmur (27) di Maros, Selasa (19/12).

Baca Selengkapnya
Dua Terduga Teroris Perakit Bom di Polsek Astana Anyar Ditangkap!
Dua Terduga Teroris Perakit Bom di Polsek Astana Anyar Ditangkap!

Dua Terduga Teroris Perakit Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Ditangkap

Baca Selengkapnya
Miris Pelajar Direkrut Daulah Islamiyah, Ditugaskan Teror Bom Rumah Ibadah di Malang
Miris Pelajar Direkrut Daulah Islamiyah, Ditugaskan Teror Bom Rumah Ibadah di Malang

Densus 88 menangkap pelajar karena diduga hendak melakukan teror bom di sejumlah rumah ibadah di Malang, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
Teroris JI Serang 2 Polisi di Malaysia, Densus 88 Siap Siaga Monitor Pergerakan
Teroris JI Serang 2 Polisi di Malaysia, Densus 88 Siap Siaga Monitor Pergerakan

Meski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Terduga Teroris yang Ditangkap di Karawang Inisial AAR, Jaringan ISIS dan Residivis
Terduga Teroris yang Ditangkap di Karawang Inisial AAR, Jaringan ISIS dan Residivis

Densus 88 mengamankan beberapa komponen elektronik dan bahan peledak

Baca Selengkapnya
Pengakuan Pembunuh Pegawai Koperasi Saat Jadi Buronan: Sering Dihantui Korban, Hidup Tak Tenang
Pengakuan Pembunuh Pegawai Koperasi Saat Jadi Buronan: Sering Dihantui Korban, Hidup Tak Tenang

"Saya sering dihantui korban, kadang mimpi digerebek polisi, hidup saya tak tenang," ungkap tersangka KL

Baca Selengkapnya
Tersangka Teroris S Racik Bom Bunuh Diri Polsek Astananyar di Boyolali
Tersangka Teroris S Racik Bom Bunuh Diri Polsek Astananyar di Boyolali

Barang-barang milik S yang ada kaitan dengan tindakan dilakukannya disita polisi

Baca Selengkapnya