Pelaku bom Mapolresta Surabaya sengaja bawa kartu keluarga, ini alasannya
Merdeka.com - Secarik kartu keluarga (KK) ditemukan di lokasi penyerangan Mapolrestabes Surabaya, Jawa Timur. KK tersebut merupakan milik keluarga pelaku yang melakukan pemboman.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera mengatakan para pelaku sengaja membawa KK tersebut. Diduga para pelaku ingin mudah dikenali dan menunjukkan eksistensinya sebagai pembuat teror.
"Memang sengaja menaruh bahwa mereka ingin menunjukkan nama-nama yang mati ini yang melakukan ini, ini namanya," ujarnya di Mapolda Jatim, Selasa (15/5).
-
Apa tujuan penjahat siber dengan selfie KTP? 'Penjahat siber telah lama menjual serangkaian foto dan video orang yang memegang lembaran kertas putih seukuran dompet standar di situs darkweb untuk memalsukan foto dan melewati prosedur standar KYC. Apabila mereka mendapatkan foto selfie asli dengan paspor, itu jadi tambang emas,' ungkap Kaspersky.
-
Kenapa mereka merampok? 'Motifnya ekonomi, karena ini jam tangan yang mewah. Berdasarkan laporan dan hasil pemeriksaan yang, maka dugaan kerugian yang dialami korban adalah Rp12,85 miliar, senilai dengan 18 jam tangan mewah yang diambil oleh tersangka,' ungkapnya.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana cara pelaku melancarkan aksinya? Untuk memuluskan aksinya, NUG, HS, dan DK melakukan panggilan darurat ke Mako Damkar Induk Sleman.
-
Bagaimana pelaku bom bunuh diri menyerang? Pelaku menggunakan rompi berisi bahan peledak. Mengutip Al Jazeera, setidaknya 70 orang tewas dan lebih dari 300 orang lainnya terluka. Korban tewas didmoinasi oleh wanita dan anak-anak.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Kartu keluarga tersebut ditemukan dalam tas yang dibawa oleh sang ayah. Selain kartu keluarga, juga ditemukan KTP dalam tas tersebut. Adapun kondisinya dalam keadaan setengah terbakar. Namun, polisi masih mudah mengidentifikasi tulisan dalam KK tersebut.
"Masih bisa diidentifikasi kaca pembesar," ucap Frans.
Diketahui, polisi menemukan Kartu Keluarga (KK) pelaku bom bunuh diri di gerbang Mapolrestabes Surabaya. Pengeboman ini diketahui dilakukan oleh satu keluarga yang terdiri dari kepala keluarga Tri Murtiono (50) yang mengajak istri dan tiga orang anaknya.
Dalam kartu keluarga juga tertulis nama istri dari Tri Murtiono, yaitu Tri Ernawati (43). Kartu keluarga menulis Tri merupakan seorang ibu rumah tangga. Kartu keluarga juga tercantum ada tiga nama lainnya yaitu ketiga anak dari pasangan suami istri tersebut.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.
Baca SelengkapnyaTiga pelempar bom ke rumah Ketua KPPS di Pamekasan, Jatim, diringkus polisi.
Baca SelengkapnyaBarang-barang milik S yang ada kaitan dengan tindakan dilakukannya disita polisi
Baca Selengkapnya5 Teroris Tersangka Bom Polsek Astana Anyar Ditangkap, Ada Anak Didik Dr Azahari & Simpatisan ISIS
Baca SelengkapnyaKeduanya mengakses data korban melalui aplikasi undangan yang dikirim melalui WA.
Baca SelengkapnyaTermasuk mengangkat isu Patung Yesus yang sebenarnya telah dibahas dan telah diselesaikan oleh unsur Forkopimda dan para tokoh di Intan Jaya.
Baca SelengkapnyaPimpinan KPK mendapat teror karangan bunga di sekitar kediaman rumahnya.
Baca SelengkapnyaPolisi menyelidiki dugaan kasus teror ke salah satu komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Jakarta Utara, Abie Maharullah Madugiri oleh orang tak dikenal.
Baca SelengkapnyaDensus 88 pastikan dua tersangka terduga teroris di Jakbar tidak ada kaitannya dengan teroris HOK yang ditangkap di Batu, Malang
Baca SelengkapnyaPolisi juga tengah memberikan perlindungan kepada Komisioner KPU Jakut
Baca SelengkapnyaDua oknum anggota TNI Kodam IX/Udayana ditangkap karena diduga terlibat dalam penyerangan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kota Denpasar, Bali.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap lima pelaku perampokan di sebuah kantor kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur pada 11 Oktober 2023 lalu.
Baca Selengkapnya