Pelaku Mutilasi di Semarang Ditangkap, Motif Dendam Sering Dipukuli Korban
Merdeka.com - Polisi menangkap Muhammad Husen (29) pelaku yang memutilasi Irwan Hutagalung (53), pemilik usaha depo air isi ulang di Wulawarman Semarang. Motif pelaku memutilasi juragannya lantaran sakit hati dengan korban sebab selama bekerja selalu dipukul dan diomeli.
"Saya dendam, saya potong tangannya karena sering pukul saya. Kalau kepala juga saya potong karena jengkel sering diomelin. Untuk uang Rp7 juta saya ambil untuk mengurangi beban saya. Karena saya butuh makan," kata Ahmad Husein saat gelar perkara, Rabu (10/5).
Dia mengakui aksi membunuh korban sudah direncanakan pada Senin (1/5). Niat tersebut dilakukan ketika pelaku masuk dalam depot melihat korban sedang tertidur, aksi itu dilakukan pada kamis (4/5) malam.
-
Dimana korban dibunuh? Keduanya sepakat untuk bertemu di indekos milik N yang berlokasi di Jalan Raya Perjuangan, Gang Kaum No 35, Kecamatan Teluk Pucung, Bekasi Utara dengan tarif Rp300 ribu sekali main.
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
-
Bagaimana pelaku membunuh korban? 'Bahwa modus operandi pelaku melakukan tindak pidana yaitu pelaku mencekik dan menjerat leher korban dengan menggunakan tali sehingga (korban) meninggal dunia dan membuang mayat dalam kardus dan dilempar ke sungai.
"Pelaku langsung menghajar korban dengan memukul pipi sebelah kanan dan kening kiri dengan linggis," ujar dia.
Korban Dicor
Usai eksekusi, pelaku kemudian mengangkat korban ke lorong sempit yang membatasi depot air isi ulang dan tempat cuci mobil. Pada jumat (5/5) subuh, pelaku kembali ke depot untuk memutilasi tubuh korban sendiri dalam keadaan tertidur.
Bagian leher korban dipotong menggunakan pisau dapur. Selain itu, mutilasi dilanjutkan dengan memotong kedua tangan korban.
"Terus saya masukin ke dalam karung putih. Terus mayatnya saya seret ke samping. Saya kubur di ruang samping. Karena jarang yang akses. Lokasinya sempit," kata dia.
Selang tiga hari kemudian, Husen yang melihat tubuh korban sudah dikubur lalu menutup rapat lubang kuburan menggunakan cor-coran semen. Sedangkan bahan semen dan pasirnya diambil pelaku dari dalam rumah korban.
"Di situ korban saya kubur diberi semen. Dicornya hari Sabtu sore. Semennya ambil dari rumah korban. Lalu pasir dari sana. Karena tidak muat lubangnya ya kepala tidak cukup dikubur," ujar dia.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengatakan pelaku mutilasi atas nama Muhamad Husen ini pelaku tunggal dalam aksi pembunuhan tersebut.
"Dalam kasus pembunuhan pemilik toko air isi ulang, dihadirkan pelaku di sini atas nama Muhamad Husen. Husen ini pelaku tunggal," kata Irwan.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terungkap motif pembunuhan pria dalam sarung yang dilakukan keponakan korban.
Baca SelengkapnyaPelaku sebelumnya melakukan aksi kejinya dengan menusuk punggung kanan korban menggunakan pisau lipat.
Baca SelengkapnyaAda hubungan terlarang yang memicu kekesalan dan dendam tersangka.
Baca SelengkapnyaDua tersangka pelaku pembunuhan dan mutilasi di Sleman telah menjalani tes kejiwaan. Hasilnya telah dikantongi penyidik.
Baca Selengkapnya