Pelaku Mutilasi Mayat di Pasar Besar Malang akan Jalani Tes Kejiwaan
Merdeka.com - Sugeng (49) pelaku mutilasi mayat di Pasar Besar Lantai II Kota Malang akan menjalani tes kejiwaan. Kondisi psikisnya akan diketahui setelah mendapatkan hasil dari pemeriksaan psikiater.
"Ini nantinya kami mengundang psikiater atau dokter untuk memeriksa pelaku," kata Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri, Rabu (15/5) malam.
Sugeng (49) yang diketahui sebagai warga Jodipan Kota Malang diduga sebagai pelaku mutilasi. Namun, pengakuan pelaku masih banyak kejanggalan termasuk motif tindakannya.
-
Siapa pelaku pembunuhan mutilasi di Sleman? Pelaku adalah W, warga Magelang, dan RD, warga Jakarta. Berdasarkan hasil penyelidikan, pelaku dan korban sudah saling mengenal. Hingga kini polisi masih mendalami motif pelaku.
-
Siapa yang menjadi pelaku mutilasi? Korban berinisial R yang merupakan warga Pangkalpinang, Bangka Belitung, dibunuh dan dimutilasi dua terduga pelaku di rumah indekos tersebut.
-
Bagaimana cara mengenali psikopat? Mendiagnosis psikopati memerlukan pendekatan yang komprehensif dan profesional, seperti penggunaan Hare Psychopathy Checklist-Revised (PCL-R).
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Siapa yang diteliti dalam riset otak psikopat? Mereka melakukan penelitian itu di sebuah penjara. Di sana, mereka menggunakan MRI untuk memindai otak para tahanan.
-
Siapa korban mutilasi? Identitas Korban Mutilasi Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi mengatakan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan, korban mutilasi adalah seorang mahasiswa berinisial R.
Pelaku mengaku memutilasi karena permintaan korbannya ketika masih hidup. Pelaku sendiri belum lama mengenal korban yang saat itu sakit dan kemudian meninggal dunia.
"Kemungkinan (memutilasi) dari pelaku sendiri, ada bisikan-bisikan," kata Asfuri.
Sugeng ditangkap karena tulisan di telapak kaki korban yang mencantumkan namanya. Tulisan itu sejenis tatto dibuat dengan menggunakan soder sol sepatu yang ditebali dengan bulpoint.
"Tattoo itu dilakukan setelah korban meninggal, menggunakan alat yang seperti untuk sol sepatu. Kemudian dikasih tinta bulpoint, itu pesan dari korna menurut korban," jelasnya.
Sementara terkait tulisan yang banyak ditemukan di lokasi kejadian, ternyata juga banyak ditemukan di rumah kontrakan pelaku. Tulisan itu serupa yakni dengan susunan kalimat yang sulit dipahami.
"Hasil penyelidikan personel di lapangan, berdasarkan tulisan di TKP, kemudian dicari di daerah Jodipan, ditemukan tulisan yang sama di rumah warga. Rumah warga tersebut pernah ditempati pelaku untuk kos, tulisannya hampir sama," jelasnya.
Tim Inafis juga telah meminta autopsi mayat korban untuk mengungkap kasus tersebut. Asfuri menuturkan hasil autopsi dan labfor akan memberikan titik terang mengenai identitas korban.
"Kami menunggu hasil autopsi, hasil lapfor, kemudian kemudian pemeriksaan psikiater terkait pelaku," jelasnya.
Sementara itu, polisi masih terus melakukan pemeriksaan terhadap pelaku untuk mengetahui motif dari aksinya. Dia berharap tidak lama lagi kasus mutilasi itu akan terungkap secara tuntas.
"Apa yang kami dapatkan masih kita dalami terus terkait keterangan pelaku ini," katanya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi akan melakukan tes kejiwaan terhadap terduga pelaku pembunuhan dan mutilasi yang terjadi di Garut, Minggu (30/6).
Baca SelengkapnyaTujuan pemeriksaan kejiwaan dilakukan guna mendalami kondisi kesehatan mental dari AH.
Baca SelengkapnyaDua tersangka pelaku pembunuhan dan mutilasi di Sleman telah menjalani tes kejiwaan. Hasilnya telah dikantongi penyidik.
Baca SelengkapnyaSuami mutilasi istri dan dagingnya ditawarkan ke tetangga
Baca SelengkapnyaKondisi Terbaru Tarsum Pelaku Mutilasi Istri di Ciamis saat Diperiksa Dokter Jiwa
Baca SelengkapnyaPolisi akan melibatkan psikolog untuk mendalami kondisi kesehatan mental George Sugama Halim alias GSH.
Baca SelengkapnyaPolisi melibatkan tim ahli kejiwaan untuk memeriksa kondisi tersangka di Bandung, kemudian hasilnya baru diketahui bahwa tersangka dalam kondisi ODGJ.
Baca SelengkapnyaPembunuhan itu diketahui terjadi di perumahan daerah Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan pada Sabtu (30/11) dini hari
Baca SelengkapnyaSementara korban mutilasi E hingga kini belum diketahui identitasnya.
Baca SelengkapnyaAnak MAS (14), terduga pelaku pembunuhan ayahnya berinisial APW (40) dan neneknya, RM (69) menjalani pemeriksaan kejiwaan.
Baca SelengkapnyaJasad korban pembunuhan dan mutilasi, saat ini masih berada di RSUD dr Slamet Garut.
Baca SelengkapnyaDokter selesai memeriksa kondisi kejiwaan Tarsum, terduga pelaku pembunuhan dan mutilasi terhadap istrinya.
Baca Selengkapnya