Pelaku Oplos di Kudus Campur Minyak Goreng dengan Air Cucian Zat Warna
Merdeka.com - Direktorat Kriminal Khusus (Direskrimsus) Polda Jawa Tengah terus melakukan pendalam terkait dua pedagang yang memproduksi minyak goreng palsu. Modus pelaku MR dan AA sengaja memproduksi minyak goreng dicampur dengan zat pewarna dengan keuntungan Rp5 juta.
"Keuntungan mereka sekali mengoplos yang diedarkan di Kota Kudus Rp5 juta. Itu belum Jepara dan Rembang, untuk bahan oplosannya minyak asli, dan air yang didapat dari tempat cucian mobil kemudian dicampur zat warna," kata Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi, Selasa (22/2).
Usai mengoplos, kemudian pelaku berusaha menjual minyak goreng tersebut dengan harga yang murah kepada korban dengan butuh pasokan banyak.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Kenapa pencuri menjual ayam mahal itu murah? Karena hal inilah pencuri biasanya menjual kembali barang curian jauh lebih rendah dari harga sebenarnya.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Bagaimana pencuri ayam menjual hasil curiannya? Ia kemudian menjual hewan curiannya dengan harga Rp150 ribu.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Bagaimana cara pelaku melancarkan aksinya? Untuk memuluskan aksinya, NUG, HS, dan DK melakukan panggilan darurat ke Mako Damkar Induk Sleman.
"Pelaku awalnya menjual minyak murni ke korban sasaran pemilik usaha minyak goreng, sekali. Penjualan selanjutnya dengan air dicampur zat pewarna," ungkapnya.
Aksi itu terungkap saat korban merupakan pengusaha kerupuk membeli 17 liter minyak goreng dengan harga Rp16.500 per liter. Sampai berikutnya korban memesan lagi diketahui minyak digunakan goreng diketahui misah antara air. Korban yang merasa ditipu langsung melaporkan kasus itu Kepolisian. Polisi langsung melakukan penyelidikan.
"Tersangka melarikan diri ke Pacitan dan berhasil kita amankan," ujarnya.
Pihaknya menyesalkan pelaku tega menjual minyak palsu di tengah situasi masyarakat saat ini.
"Ini pakai zat pewarna dengan air sehingga menyerupai minyak. Akal-akalan di tengah situasi seperti ini. Untung berhasil diungkap," ujarnya.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jateng Kombes Johanson Ronald Simamora menambahkan, pelaku mengambil air dari tempat cucian mobil kemudian sengaja membuatnya jadi mirip minyak goreng. Bahkan dari 25 jeriken tersebut ada 5 jeriken dengan warna gelap yang isinya hanya air bening biasa tanpa diberi pewarna.
"Yang 5 ini tidak dikasih apa-apa, air putih ini. Karena sudah langganan korban percaya. Kemudian menjadi viral dan ditindaklanjuti. Air dari cucian mobil. Dikasih zat pewarna makanan," kata Johanson.
Tersangka dijerat dengan Pasal 62 Jo Pasal 8 ayat (1) huruf f dan/atau ayat (3) UU RI Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen ancaman pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana denda paling banyak Rp 2 miliar, dan Pasal 378 KUHP tentang Penipuan dengan ancaman pidana penjara paling lama 4 tahun.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gudang Produksi BBM Oplosan di UKU Digerebek Polisi, Pelaku Bikin Bensin Pakai Zat Pewarna
Baca SelengkapnyaTabung tersebut kemudian di jual dengan harga lebih mahal dari normalnya.
Baca SelengkapnyaUsaha pengoplosan bahan bakar minyak (BBM) dari sumur ilegal tak habis-habisnya di Sumatera Selatan. Teranyar, satu lokasi diungkap dan ditutup di Ogan Ilir.
Baca SelengkapnyaSementara TKP kedua, di Jalan Gelatik, kelurahan Sawah, Ciputat Timur, Tangerang Selatan mengamankan dua tersangka.
Baca SelengkapnyaPenggerebekan ini buntut dari tertangkapnya tiga warga asal Pidie yang selama ini menetap di Ingin Jaya, Aceh Besar.
Baca SelengkapnyaBegal tukang ojek di Tanjung Raja, Ogan Ilir setelah buron sepekan.
Baca SelengkapnyaSetelah menurunkan Pertalite sebanyak 1.800 liter, pelaku menerima uang sebesar Rp14 juta.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap biang kerok penyaluran pupuk subsidi langka buat petani.
Baca SelengkapnyaModus yang digunakan pelaku yakni dengan memindahkan isi tabung gas 3 kilogram ke tabung gas 12
Baca SelengkapnyaBegitu kreatif, pria tersebut memanfaatkan botol bekas yang sudah tak lagi terpakai.
Baca SelengkapnyaPihaknya sempat kesulitan untuk masuk kedalam gudang beras yang telah diindikasi melakukan kecurangan.
Baca SelengkapnyaMiras yang diracik dan dijual tersangka menewaskan seorang nelayan di Pantai Samas.
Baca Selengkapnya