Pelaku Pencabulan 5 Anaknya di Medan Meninggal Diduga karena Sakit
Merdeka.com - Pelaku pencabulan terhadap lima anak kandungnya berinisial S (38) meninggal dunia, Rabu (24/3). Ayah bejat itu dikabarkan meninggal di Rumah Sakit Bhayangkara Medan, diduga karena sakit.
Wakasat Reskrim Polrestabes Medan, AKP Rafles Marpaung membenarkan kabar meninggalnya pelaku pencabulan terhadap lima anaknya.
"Iya, yang bersangkutan meninggal dunia," katanya saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (25/3).
-
Siapa yang memperkosa anak kandungnya? Ali Arwin, ayah kandung yang tega memperkosa putrinya hingga hamil dan melahirkan akhirnya dimunculkan ke publik.
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
-
Bagaimana pria itu membunuh anak tirinya? 'Mereka cekcok sehingga tersangka SE ini menusuk SR dan anaknya menggunakan pisau sehingga anak tidak tertolong lagi,' kata Kapolres Merangin AKBP Ruri Roberto.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa yang menjadi korban perundungan? Apalagi saat berkomunikasi melalui panggilan video, R mengaku pada Kak Seto bahwa ia sering menjadi korban perundungan dari teman-temannya maupun guru.
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
Namun dia belum bisa memerinci penyakit apa yang diderita pelaku pencabulan tersebut. Sedangkan jenazah pelaku pencabulan itu telah diserahkan ke keluarganya.
"Sebentar lagi rapat," singkatnya.
Seperti diketahui, S yang sehari-hari sebagai penarik bentor (becak motor) ditangkap personel Satreskrim Polrestabes Medan, pada medio Februari 2021 karena mencabuli lima putri kandungnya yang masih di bawah umur. Lima putri kandung pelaku yang dicabuli yakni N (14), VL (13), DN (10) dan GZ (7) serta NA (4). Aksi bejat itu dilakukannya sejak dirinya pisah ranjang dengan istrinya berinisial A.
Aksi ayah biadab itu berawal pada Oktober 2020. Kejadian bermula karena istri korban yang berinisial A memilih meninggalkan rumah dan tinggal di kawasan Marelan karena sering bertengkar dengan pelaku. Perilaku biadab S akhirnya terbongkar setelah dua anak korban berinisial N dan VL mengadu kepada ibunya. Ibu korban yang tidak terima dengan perilaku suaminya kemudian melapor ke Polrestabes Medan.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku mengalami sempat dilarikan ke rumah sakit lalu meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSelama mengontrak itu diketahui Panca sama sekali tidak memberikan indentitas berupa KTP atau KK kepada ketua RT setempat.
Baca SelengkapnyaAde Ary menjelaskan, saat polisi mendatangi lokasi kejadian, Panca tergeletak di kamar mandi.
Baca Selengkapnya"Ada 4 orang penemuan mayat di dalam kamar untuk sementara masih dilakukan penyelidikan. Sementara masih dugaan anaknya, semuanya masih kita cek dulu," tuturnya
Baca SelengkapnyaSeorang ayah di Jagakarsa, Jakarta Selatan tega membunuh 4 anaknya sendiri.
Baca SelengkapnyaSeorang ayah ingin mengakhiri hidupnya, setelah mengetahui empat anak yang dikunci di dalam kamar mandi tewas.
Baca SelengkapnyaD mengalami KDRT oleh Panca hingga pada akhir pekan lalu hingga akhirnya dirawat di RSUD.
Baca SelengkapnyaPanca Darmansyah mengaku menyesali perbuatan kejinya yang dengan tega membunuh keempat anak kandung.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi saat korban dan ibunya tidur di kamar rumahnya, Selasa (19/11) dini hari
Baca SelengkapnyaSeorang ayah di Jagakarsa diduga ingin mengakhiri hidupnya setelah mengetahui empat anak yang dikunci di kamar mandi tewas.
Baca SelengkapnyaAyah 4 Bocah Jagakarsa Tewas Sempat Dipanggil Polisi Kasus KDRT Tapi Mangkir Alasan Jaga Anak
Baca SelengkapnyaKondisi Panca Darmansyah (40) ayah pembunuh empat bocah dengan sadis di Jagakarsa mulai membaik.
Baca Selengkapnya