Pelaku Pencabulan Siswi SMP di Buleleng Diduga Berjumlah 10 Orang
Merdeka.com - Polisi masih menunggu hasil pemeriksaan psikiater dan visum siswi SMP korban pencabulan di Kabupaten Buleleng, Bali. Korban berusia 13 tahun ini diduga dicabuli temannya setelah tak pulang ke rumah sejak Minggu (11/10) dan baru kembali pada Rabu (14/10).
"Masih menunggu hasil visum dan hasil psikiater dan memeriksa saksi-saksi yang diajukan oleh orang tuanya," kata Kasubag Humas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya saat dihubungi, Jumat (23/10).
Korban saat ini belum bisa dimintai keterangan karena mengalami trauma dan ditangani psikiater. Namun untuk kedua orang tua korban sudah dimintai keterangan oleh polisi.
-
Apa yang diminta polisi ke korban? Setelah itu, ia melaporkan peristiwa tersebut ke polsek terdekat. Beberapa hari kemudian, ia iseng melihat forum jual beli di media sosial Facebook. Tanpa sengaja, ia menemukan ada akun yang menjual motornya. Keesokan harinya, ia melaporkan hal itu ke Polsek. Namun, seusai membuat laporan, ia dimintai uang oleh anggota kepolisian untuk beli bensin dan makan.
-
Apa yang dilakukan polisi pada korban? Sesampainya di ruangan, pintu malah dikunci dari dalam'Sedangkan kedua teman korban menunggu di ruangan lainnya, singkat cerita di ruang tersebut terjadi dugaan tindak pencabulan itu,' kata KBO Satreskrim Polres Belitung, IPDA Wahyu Nugroho dalam konferensi pers di Polres Belitung.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Siapa yang menjadi korban perundungan? Apalagi saat berkomunikasi melalui panggilan video, R mengaku pada Kak Seto bahwa ia sering menjadi korban perundungan dari teman-temannya maupun guru.
-
Kenapa anak itu trauma? Tak hanya luka bakar yang tak kunjung sembuh, kini korban mengalami trauma atas kejadian yang menimpanya “Aku kan biasanya buka jendela kalau pagi-pagi. Terus dia takut, 'jangan dibuka, aku takut kalau dibakar. Itu ada orangnya.' Jadi dia kayak trauma gitu“
"Anak itu masih labil dan dia belum bisa dimintai keterangan. Anak ini masih ditangani oleh psikiater. Nanti kalau selesai di psikiater baru pemeriksaan BAP," ujar dia.
Polisi juga masih menunggu hasil pemeriksaan psikiater guna memastikan kondisi korban mengalami keterbelakangan mental atau tidak.
"Itu yang kita tunggu hasil psikiaternya. Tapi secara fisik anak itu baik-baik saja, kita hanya menunggu hasil dari psikiater, hasil pemeriksaan," ujar dia.
Sementara untuk para pelaku, pihak kepolisian masih belum bisa mengetahui. Karena, korban masih belum bisa diminta keterangan terkait peristiwa tersebut.
"Belum, karena kita dari (keterangan) korban dulu, karena apa dasar kita. Dari awal, itu saksi korban dulu dan saksi-saksi (lainnya). Nanti ada barang bukti ada kaitannya tidak. Kalau ada kaitannya baru bisa menentukan yang diduga pelaku, kita tak bisa kita ujuk-ujuk terduga pelaku," ungkapnya.
Namun, untuk pelaku diperkirakan ada 10 orang tetapi hal itu dari keterangan orang tua korban. "Satu TKP itu 6 orang ada 5 TKP jadi 10 pelaku. Masih dari laporan orang tuanya tapi untuk memastikan dari keterangan saksi-saksi terutama saksi korban," ujar Sumarjaya.
Seperti diberitakan, kasus dugaan pencabulan terjadi pada anak dibawa umur yang merupakan siswi berusia 13 tahun di Kabupaten Buleleng, Bali, dan diduga dia dicabuli oleh temannya sendiri sebanyak enam orang.
Kasubag Humas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya menyampaikan, atas kejadian itu orang tua korban melaporkannya ke Mapolres Buleleng, Bali, pada Jumat (16/10) lalu.
Kasus ini diketahui, bermula saat korban dikabarkan hilang sejak Minggu (11/10) lalu dan Rabu (14/10) korban pulang dengan kondisi depresi. Kemudian, orang tua siswi SMP ini lalu bertanya ke korban dan korban mengaku telah dicabuli 6 orang. Polisi masih menyelidiki identitas 6 orang tersebut.
"Laporan yang disampaikan kepada unit PPA Polres Buleleng oleh orang tua korban dengan iterdiri dari 5 laporan. Untuk sekarang korban masih belum dapat memberikan keterangan dengan gamblang dan sedang dilakukan pemeriksaan oleh psikiater," ujarnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejak ditemukan, korban menjalani pemulihan baik fisik maupun psikologinya.
Baca SelengkapnyaKelima tersangka pelaku perundungan itu merupakan anak-anak.
Baca SelengkapnyaMiris, Siswi SMA di Tapanuli Tengah jadi Korban Pemerkosaan 10 Laki-laki
Baca SelengkapnyaSeorang siswi SMP di Lampung inisial NA, disekap dan diperkosa secara bergilir oleh 10 pria selama tiga hari.
Baca SelengkapnyaPrengki menyebut sebelumnya sudah dilakukan mediasi dengan beberapa terlapor.
Baca SelengkapnyaDiduga, para santriwati itu dicabuli oleh oknum guru ngaji di salah satu pesantren.
Baca SelengkapnyaDalam rekaman video yang beredar, terlihat dua siswi berinisial K dan N dihajar oleh pelajar dari sekolah lain.
Baca SelengkapnyaTerduga pemerkosa gadis keterbelakangan mental hingga hamil enam bulan asal Banyuasin, Sumatera Selatan, IN (23), bertambah menjadi 10 orang.
Baca SelengkapnyaKasus rudapaksa dialami korban terjadi pada April 2024. Hanya saja,baru dilaporkan pada Mei 2024.
Baca SelengkapnyaKorban perundungan sudah melaporkan peristiwa yang menimpanya.
Baca SelengkapnyaAksi penyekapan dan pemerkosaan secara bergiliran selama tiga hari oleh 10 pelaku terhadap siswi SMP di Lampung Utara, Lampung, NA (15), sudah terencana.
Baca SelengkapnyaSelama disekap korban tidak diberi makan dan minum, hanya disuruh menenggak minuman keras
Baca Selengkapnya