Pelaku Penculikan Anak Ditukar Beras 3 Karung Ditangkap di Perumahan Elit Makassar
Merdeka.com - Unit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resort Kota Besar Makassar menangkap pelaku penculikan anak yang ditukar dengan 3 karung beras beberapa waktu lalu. Pelaku ditangkap salah satu perumahan elit di Kota Makassar.
Kepala Satreskrim Polrestabes Makassar, Komisaris Polisi Djamal Faturakhman mengatakan pelaku penculikan anak yang ditukar 3 karung beras berinisial SK (27). Penangkapan terhadap SK setelah aksinya tertangkap kamera CCTV di tempat kejadian perkara (TKP).
"Pelaku SK, kami tangkap hari Sabtu di Perumahan Villa Mutiara Makassar. Dari rekaman CCTV tersebut terungkap (plat) motor pelaku, sehingga tim langsung melakukan penangkapan," ujarnya saat jumpa pers di Mapolrestabes Makassar, Senin (13/9).
-
Kenapa pelaku meminta uang dari korban? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Bagaimana cara pelaku melancarkan aksinya? Untuk memuluskan aksinya, NUG, HS, dan DK melakukan panggilan darurat ke Mako Damkar Induk Sleman.
Djamal menjelaskan motif SK melakukan penculikan terhadap anak dengan bujuk rayu iming-iming uang Rp20 ribu. Saat korban terbujuk, kemudian pelaku melakukan penipuan dan penggelapan 3 karung beras di sebuah toko kelontong dengan modus menitipkan anak dengan alasan lupa membawa uang.
"Berasnya untuk dikonsumsi dia dan keluarganya. Tak hanya, itu pelaku juga menjual beras hasil penipuan tersebut untuk bermain game online," bebernya.
Djamal menambahkan saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman apakah SK merupakan pelaku penculikan anak lainnya dengan modus sama. Meski demikian, SK beraksi melakukan penculikan anak tersebut seorang diri.
"Kami sedang mendalami apakah ada TKP lain yang dilakukan pelaku. Kita terima beberapa laporan terkait penculikan anak dan apakah pelaku ini melakukan penculikan TKP lain," ucapnya.
Akibat perbuatannya, pelaku terancam dijerat Pasal 83 subsider 76 Undang Undang nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan UU nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak. SK terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara
Sebelumnya diberitakan, seorang bocah berinisial AR (10) diculik orang tak dikenal (OTK), Selasa (7/9) kemarin. OTK tersebut meninggalkan AR di sebuah warung untuk ditukar tiga karung beras.
Bhabinkamtibmas Balla Parang, Aipda Syarifuddin mengatakan kasus tersebut terungkap setelah seorang pemilik warung bernama Isnawati (23), tentang adanya seorang anak yang ditinggalkan OTK usai mengambil tiga karung beras. Berdasarkan keterangan pemilik warung, kata Syarifuddin, modus pelaku melakukan penipuan dengan cara menjadikan korban titipan karena alasan lupa membawa uang.
"Saat itulah korban ditinggalkan oleh pelaku di warung tersebut. Pelaku beralasan lupa membawa uang dan menaruh korban di warung tersebut," ujarnya kepada wartawan, Rabu (8/9).
Padahal antara pelaku dan korban tidak memiliki hubungan kerabat ataupun keluarga. Syarifuddin mengatakan pelaku mengambil korban saat sedang bermain tak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP).
"Pelaku seorang diri menggunakan motor matic. Pelaku mendekati korban dengan menawarkan uang sebesar Rp15 ribu," bebernya.
Sementara pemilik warung, Isnawati mengatakan pihaknya baru sadar tertipu setelah AR ditinggal dan terus menangis. Ia tak curiga dan mengira AR dengan OTK tersebut masih memiliki hubungan keluarga saat membeli beras.
"Pria (pelaku) itu beli tiga karung beras dan saat mau membayar dia bilang lupa bawa uang, sehingga korban ini dititipkan di sini," ungkapnya.
Ia tak menyangka jika anak tersebut merupakan korban penculikan untuk ditukar dengan beras. Merasa tertipu, akhirnya Isnawati melapor ke Bhabinkamtibmas Polsek Rappocini.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi membeberkan modus pelaku yaitu hendak meminjam uang kepada orang tua korban, namun tak digubris.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan fakta baru dari terduga pelaku penyanderaan bocah perempuan yang terjadi di Pos Polisi (Pospol) Pejaten, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaPenculikan itu terekam kamera CCTV. Dari video yang diunggah di media sosial tampak seorang pria pengendara sepeda motor membonceng korban.
Baca SelengkapnyaPelaku sempat meminta sejumlah uang kepada ibu korban. Lantaran tidak kunjung diberi, tersangka nekat menculik dan menyandera anak korban.
Baca SelengkapnyaPelaku melihat korban bermain bersama temannya. Kemudian mendekat dengan modus bertanya alamat. Saat itu korban dibawa pergi.
Baca SelengkapnyaTerungkapnya kasus tersebut berawal dari laporan ke polisi pada 1 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaSetelah diinterogasi, ternyata pelaku merupakan pelaku perampokan yang selama ini diburu polisi.
Baca SelengkapnyaPelaku berinisial MF ditangkap polisi atas laporan menjual anak di bawah umur.
Baca SelengkapnyaPolisi menduga motif pria berinisial IJ (54) penyandera bocah di Pejaten karena urusan dengan ibu korban.
Baca SelengkapnyaPolisi membekuk satu dari lima perampok karyawan BUMN PT Permodalan Nasional Madani (PNM) di Musi Rawas, Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaNegosiasi berjalan alot hingga dua jam lamanya karena pelaku enggan melepaskan korban. Sementara bocah itu ketakutan bukan main dan hanya bisa menangis.
Baca SelengkapnyaMH melakukan pencabulan saat mengajak korban ke rumahnya.
Baca Selengkapnya