Pelaku Penembakan Kantor MUI Pernah Dipenjara dan Ngaku Wakil Nabi Muhammad
Merdeka.com - Polisi menelusuri catatan kriminal yang pernah dilakukan oleh pelaku penembakan Kantor MUI Menteng, Jakarta Pusat. Hasilnya, pria yang disebut beridentitas Mustofa NR itu pernah melakukan tindak pidana pada 2016, termasuk mengaku sebagai nabi.
“Kalau dari database yang kami terima atas nama Mustofa NR itu pernah ada catatan kriminalnya, pernah melakukan suatu tindakan, tindak pidana pengerusakan di salah satu instalasi vital atau objek vital, itu di Kantor DPRD Prov Lampung di tahun 2016,” tutur Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra kepada wartawan, Selasa (2/5).
Menurut Pandra, pelaku dikenakan Pasal 406 KUHP tentang pengerusakan dalam dakwaannya. Atas perbuatannya, pelaku dihukum lima bulan penjara.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan? Seorang bocah berusia 8 tahun di Semarang diduga dibakar teman sepermainannya.
-
Siapa yang memimpin penyerangan Masjidil Haram? Juhayman al-Otaybi adalah seorang militan Islam yang memimpin kelompok pemberontak yang merebut Masjidil Haram di Kota Makkah, Arab Saudi pada 20 November 1979.
-
Dimana kejadian penganiayaan terjadi? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
-
Siapa yang menembak Kyai Makmur? Pada 14 Oktober 1947 ia ditembak mati oleh Belanda pada Agresi Militer I karena tidak mau diajak bekerja sama.
-
Dimana penganiayaan terjadi? Penganiayaan yang viral itu dikabarkan terjadi di Mekarwangi, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung.
“Dia selalu mengklaim bahwa dia itu adalah sebagai wakil dari Nabi Muhammad SAW,” jelas dia.
Pandra memastikan, Polda Lampung akan melakukan back up penyelidikan dan penyidikan atas kasus penembakan Kantor MUI Menteng.
“Intinya kita bagaimana joint investigation ya, joint dalam penyidikan kasus ini. Itu saja. Polda Lampung mem-back up Polda Metro Jaya,” Pandra menandaskan.
Pelaku Ngaku Tuhan
Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hukum dan HAM Ikhsan Abdullah mengatakan, pelaku penembakan Kantor MUI mengaku sebagai tuhan.
“Saya kira ini bentuk teror yang mengaku Tuhan. Iya dia bilang ngaku Tuhan," tutur Ikhsan saat dikonfirmasi, Selasa (2/5).
Menurut Ikhsan, tidak ada yang mengenal orang tersebut. Adapun aktivitas di Kantor MUI Menteng ada rapat pimpinan (Rapim) dan kegiatan silaturahmi.
"Enggak ada yang kenal (pelaku), di atas sedang halal bi halal," jelas dia.
Ikhsan mengatakan, pelaku telah dibawa ke Polsek Menteng. Ada tiga korban penembakan yakni petugas keamanan, staff, dan front officer.
"Terluka tangan dan punggung, peluru karet," katanya.
Polisi Dalami Keterkaitan dengan Jaringan Teroris
Polda Metro Jaya mendalami keterkaitan pelaku penembakan kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta Pusat dengan jaringan teroris tertentu. Pelaku dinyatakan meninggal dunia usai insiden penembakan.
"Kami juga akan koordinasi dengan Densus apakah orang-orang ini ada dalam jaringan atau tidak," ungkap Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto di lokasi, Selasa (2/5).
Karyoto belum bisa menyimpulkan penembakan kantor MUI merupakan aksi terorisme. Hingga kini, polisi terus mendalami motif penembakan.
"Yang jelas pelaku tadi menembakkan senjata yang saya sebut dan melukai salah satu orang dalam," ucap Karyoto.
Kronologi Kejadian
Sebelumnya, orang tak dikenal buat onar di Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta Pusat pada Selasa (2/5). Dua orang dilaporkan luka-luka terkena tembakan.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto menerangkan, kejadian bermula saat pelaku datang seorang diri ke Gedung MUI Jakarta Pusat. Saat itu, pelaku hendak bertemu dengan Ketua MUI Cholil Nafis. Namun, dihalau oleh petugas keamanan dalam (Pamdal).
"Karena tidak dijelaskan untuk kepentingannya apa dari mana maka dia ditahan dulu," kata Karyoto kepada wartawan, Selasa (2/5).
Karyoto menerangkan, pelaku tak terima lantas mengeluarkan pistol dan melepaskan peluru. Satu orang terkena tembakan mengalami luka pada bagian punggung.
"Korbannya ada satu orang, tertembak di bagian punggung," ujar dia.
Karyoto menerangkan, pelaku mencoba kabur usai melakukan penembakan. Karyawan berusaha mengejar. Pelaku pun berhasil diamankan.
"Pada saat proses diamankan beberapa saat tersangka ini pingsan, dibawa ke Polsek kemudian dibawa ke rumah sakit di bawa ke Puskesmas Menteng dan pada saat diperiksa oleh dokter yang bersangkutan dinyatakan meninggal dunia," ujar dia.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber: Liputan6.com.
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tujuan pria tersebut semulanya bukan ingin melakukan penangkapan terhadap target operasinya, melainkan urusan yang lain.
Baca SelengkapnyaMunarman pernah melakukan berbagai kontroversi yang tak kalah menghebohkan publik,
Baca SelengkapnyaKeterangan keluarga pelaku diketahui, pelaku sering berdiam diri dan bengong.
Baca SelengkapnyaUsai Viral, Pria Mengaku Sebagai Nabi di Tebing Tinggi Ditangkap Polisi
Baca SelengkapnyaPelaku sudah melancarkan aksinya tersebut sejak akhir tahun 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaDia masuk islam gara-gara akhlak Nabi Muhammad SAW yang begitu penyayang dan tenang menahan emosi.
Baca SelengkapnyaSaat keluar dari Lapas Salemba, Munarman tampak mengenakan kemeja putih.
Baca SelengkapnyaKota Depok selalu bisa memberikan kejutan setiap tahunnya. Mulai dari keberadaan babi ngepet, hingga lampu merah menyanyi.
Baca SelengkapnyaPisau yang dipakai pelaku WK, berasal dari pelaku MZ.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap motif penembakan terhadap Muarah, relawan Prabowo-Gibran di Sampang, Madura. Ada dendam terkait Pemilu 2019 pada tindak kriminal itu.
Baca SelengkapnyaTersangka dan barang bukti kasus QRIS palsu di masjid diserahkan Selasa kemarin.
Baca SelengkapnyaApi yang dinyalakan menyambar sajadah di dalam masjid
Baca Selengkapnya