Pelaku Pengeroyokan Pekerja Berkaos Jokowi Diduga Berasal dari DIY
Merdeka.com - Kapolda Jawa Tengah Irjen Condro Kirono mengatakan, Polres Purworejo hingga kini masih menangani kasus pengeroyokan terhadap Yuli Wijaya (28) yang diduga dilakukan pendukung salah satu capres-cawapres.
Warga Dukuh Sarangan, Desa Krendetan, Begelen yang bekerja sebagai petugas pengatur keluar masuk kendaraan proyek pertambangan itu dikeroyok di Jalan Jogja KM 11, Krendetan, Begelen, Purworejo, Selasa (2/4). Kebetulan saat kejadian, korban mengenakan kaos pendukung Jokowi.
"Sampai sekarang prosesnya masih berjalan. Pelakunya belum teridentifikasi, tapi saksi-saksi sudah kita periksa," ujar Condro kepada wartawan di Mapolresta Surakarta, Jumat (5/4).
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Apa yang ditemukan di TKP yang dapat menghubungkan pelaku dengan tempat atau individu terkait? Dalam studi yang dimuat di jurnal Forensic Science International: Genetics ini, Patterson dan timnya menemukan bahwa sehelai bulu kucing yang ditemukan di lokasi kejadian dapat menghubungkan pelaku kejahatan dengan tempat atau individu terkait.
-
Siapa saja yang menjadi tersangka? Chandrika Chika dan lima orang rekannya telah resmi dijadikan tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Bagaimana Kejaksaan Agung teliti kasus? 'Tim Penyidik mendapatkan alat bukti yang cukup untuk menetapkan RD selaku Direktur PT SMIP sebagai tersangka,' ujarnya seperti dilansir dari Antara.
Dari hasil pemeriksaan saksi-saksi, Condro menyimpulkan para pelaku berasal dari wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Untuk mencari keberadaan pelaku, Polda Jateng berkoordinasi dengan Polda DIY.
Atas kejadian tersebut, Kapolda mengimbau kepada para pendukung paslon 01 dan 02 agar tetap menjaga ketertiban saat mengikuti kampanye. Menurutnya, konflik antar pendukung kerap terjadi dan berawal dari singgungan antarpaslon saat konvoi.
"Misalnya kalau hari ini kampanye paslon 02, maka pendukung 01 harus menghargai. Kalau hari ini kampanye 01, pendukung 02 harus menghargai," ucap Kapolda.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaEmpat pelaku sudah ditangkap terkait pengeroyokan ini.
Baca SelengkapnyaDjamaluddin mengaku tidak mengetahui siapa orang yang telah mengeroyok Bodhiya
Baca SelengkapnyaSebuah video viral di media sosial yang menyebutkan sejumlah opang yang diduga melakukan pengeroyokan terhadap seseorang
Baca SelengkapnyaKasus penganiayaan terhadap sejumlah orang simpatisan capres-cawapres03 Ganjar-Mahfud viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKorban bersama tiga rekannya SH (28), KB (54) serta AS (37) malah dikira maling oleh warga.
Baca SelengkapnyaPara pelaku ada yang ditangkap saat sembunyi di hutan dan kebun.
Baca SelengkapnyaPDIP Boyolali mengecam keras tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap relawan Ganjar Pranowo-Mahfud Md
Baca Selengkapnya"Jadi terdata, bahwa dari kelima orang ini bukan ormas," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo
Baca SelengkapnyaWakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa mengungkap jika relawan yang menjadi korban sempat disekap.
Baca SelengkapnyaIstri korban, Maidar berharap kepada pihak kepolisian agar segera menangkap pelaku lain yang saat ini masih berkeliaran bebas.
Baca SelengkapnyaPDIP kembali memprotes keras tindak penganiayaan terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali. Mereka mendesak kasus tersebut diproses secara transparan.
Baca Selengkapnya