Pelaku penyanderaan ibu & balita di angkot baru keluar dari penjara
Merdeka.com - Kapolres Jakarta Timur Kombes Andri Wibowo mengungkapkan, Hernawan, pelaku penyanderaan seorang ibu dan balita di angkot T25 jurusan Rawamangun-Pondok Kopi merupakan residivis kasus curanmor. Ia baru saja menghirup udara kebebasan.
"Dia residivis, kasus curanmor ya, pencurian juga, curanmor atau curat nanti kita lihat filenya," ujarnya ketika ditemui di Mapolda Metro Jaya, Senin (10/4).
Kata Andri, dalam pemeriksaan sementara pelaku nekat melakukan hal itu karena faktor ekonomi.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
"Motif pelakunya tentunya ekonomi lah, karena baru keluar LP kan, di Bekasi kalau nggak salah," katanya.
Dalam aksinya pelaku melakukan aksi sendiri. Nantinya, Andri mengharapkan setiap para penghuni rumah tahanan selain dapat binaan, harusnya mendapatkan tunjangan lain. Jangan sampai alasan ekonomi dapat melakukan hal itu.
"Ke depan itu mantan-mantan narapidana yang masuk dalam LP, selain pembinaan yang ada sekarang ya ke depan mungkin, untuk menghindari ini ya, mungkin ada pemerintah bisa memikirkan lah dari aspek-aspek tunjangan, kemudian bisa mereduksi untuk orang melakukan residivis, begitu. Ya paling nggak uang saku dan sebagainya sehingga dia bisa berpikir untuk diapakan uang ini dan sebagainya, untuk hidup, naturalusasi, kembali kepada masyarakat yang nirmal lah," pungkasnya.
Sebelumnya, korban, Risma bersama anaknya naik angkot T25 jurusan Rawamangun-Pondok Kopi. Dia naik sekitar Pukul 19.00 Wib bersama dua penumpang wanita lainnya.
Tak lama berselang Risma naik, kemudian pelaku yang diketahui bernama Hermawan juga ikut naik seperti halnya penumpang biasa. Tiba-tiba saja, Hermawan mengeluarkan senjata tajam dan mengalungkannya ke Risma yang sedang menggendong anaknya.
Seisi angkot mendadak panik, lalu lintas di sekitar lokasi kejadian pun ramai, bahkan macet. Tanpa pikir panjang pelaku minta perhiasan Risma dan meminta angkot segera dijalankan. Sayang, posisi pelaku keburu tersudut. Semua orang melihat, mengepung, tak ada jalan keluar lagi.
Hermawan pun panik, semakin menjadi, sedikit menyayat senjata tajam yang dia pakai untuk menyandera Risma dan anaknya. Akibatnya, darah pun keluar dari leher Risma. Polisi yang melintas, Aiptu Sunaryanto pun mencoba bernegosiasi.
Permintaan tak dituruti, meski pelaku sudah teriak-teriak di tengah kepungan warga dan polisi yang ada di lokasi. Risma tampak pasrah, lemas, tak berkutik, dikalungkan senjata pelaku, anaknya yang tak tahu apa-apa pun demikian.
Aiptu Sunaryanto terus berusaha melobi Hermawan. Namun pelaku tetap ngotot. Tak mau jatuh korban jiwa, petugas berinisiatif menembakkan senjata kepada pelaku. Alhasil, sandera pun berhasil diselamatkan.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku curanmor yang kabur sambil menyeret seorang wanita hingga ratusan meter di Cibitung, Kabupaten Bekasi akhirnya tertangkap.
Baca SelengkapnyaAF ditangkap di kediamannya di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Baca SelengkapnyaPolisi menduga tindakan S menganiaya anaknya akibat pengaruh narkoba.
Baca SelengkapnyaSaat WSU melakukan pencurian ternyata EM tengah berada di luar kota.
Baca SelengkapnyaModus pelaku menyandera karena Ingin meminta uang tebusan Rp4 juta untuk membeli narkoba.
Baca SelengkapnyaMereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.
Baca SelengkapnyaPenyanderaan berawal saat pelaku tidak diberikan pinjaman uang Rp300 ribu oleh ibu korban.
Baca SelengkapnyaMomen polisi sampai tak bisa tahan tangis saat evakuasi balita yang disiksa ayah kandungnya sendiri di Pinrang, Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, kasus tersebut ditangani Polres Metro Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan orang tua korban inisial ZP (5) mengaku sempat tidak menaruh rasa curiga terhadap IJ (54) sebelum melakukan penyanderaan
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan fakta baru dari terduga pelaku penyanderaan bocah perempuan yang terjadi di Pos Polisi (Pospol) Pejaten, Jakarta Selatan.
Baca Selengkapnya"Karena takut sih, takut sama warga, takut dipukulin," kata pelaku
Baca Selengkapnya