Pelaku penyerang jemaah masjid di depok sudah gila sejak 2004
Merdeka.com - Silvia (28) pelaku penusuk Abdul Rochman di Depok diketahui sudah mengalami gangguan jiwa sejak lama. Hal itu diungkapkan keluarga Silvia di hadapan polisi. Menurut penuturan Lula Indriani (44) yang merupakan kakak Silvi, adiknya itu mengalami gangguan jiwa sejak tahun 2004.
Kendati demikian baru kali ini adiknya sampai bertindak melukai orang lain. "Sejak 2004 dia alami gangguan jiwa, waktu itu dia ikut suaminya di Palu Sulawesi Tengah. Di sana juga sudah berobat ke orang pintar, diruqiah," katanya, Senin (12/3).
Lula mengaku tidak tahu mengapa adiknya bisa sampai mengalami gangguan jiwa. Dia menampik tudingan adiknya gila karena faktor ekonomi.
-
Kenapa anak itu trauma? Tak hanya luka bakar yang tak kunjung sembuh, kini korban mengalami trauma atas kejadian yang menimpanya “Aku kan biasanya buka jendela kalau pagi-pagi. Terus dia takut, 'jangan dibuka, aku takut kalau dibakar. Itu ada orangnya.' Jadi dia kayak trauma gitu“
-
Siapa yang tidak mau punya adik? Magika juga mengatakan bahwa dia tidak ingin memiliki adik karena takut kehilangan perhatian dari mamanya.
-
Kenapa delusi bisa terjadi? Delusi bukan merupakan pikiran terhadap suatu hal dianggap keliru karena kecedasan, pendidikan, budaya, agama, atau faktor serupa lainnya dari seseorang. Hal ini dianggap salah karena kondisi abnormal yang terjadi pada pikiran seseorang.
-
Apa itu depresi terselubung? Ada beberapa orang yang mencoba menyembunyikan atau menyangkal perasaan depresinya, baik karena malu, takut, atau tidak menyadari kondisinya. Orang-orang ini disebut mengalami depresi terselubung, yaitu depresi yang tidak tampak secara luar, tetapi tetap berdampak negatif pada diri mereka.
-
Siapa yang bisa mengalami depresi terselubung? Ada beberapa orang yang mencoba menyembunyikan atau menyangkal perasaan depresinya, baik karena malu, takut, atau tidak menyadari kondisinya.
-
Apa penyebabnya? Selingkuh adalah pilihan yang diambil oleh individu tersebut, dan tidak ada yang bisa dilakukan oleh pasangan untuk mengendalikan perilaku ini. Oleh karena itu, selama seseorang belum benar-benar memahami alasan di balik tindakannya, perubahan akan sulit untuk dicapai.
"Saya enggak tau penyebab dia sampai gangguan jiwa, apa dibikin sama orang. Bukan karena faktor ekonomi. Sekarang dia sudah cerai sama suaminya. Kemudian pindah ke perumahan BSI tahun 2011. Dia tinggal sendiri," paparnya.
Sehari-hari, Silvia kerap dibantu oleh saudaranya. Dia selalu mendapatkan kiriman uang dan makanan dari kakak-kakaknya.
"Dia enggak setiap hari alami gangguan ini. Kalau lagi kerasukan aja dia suka marah-marah. Tetangga sekitar sudah pada tahu kelakuannya," jelas Lula.
Lula mengaku kaget dan tidak menyangka. "Baru kali ini dia nusuk, makanya saya kaget banget dia kayak gitu," pungkasnya.
Saat iniSilvia wanita penusuk jemaah di Masjid Darul Muttaqin Sawangan Depok berada di Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Pelaku menjalani pemeriksaan kejiwaan untuk memastikan kondisi kejiwaan Silvia.
"Berdasarkan informasi dari masyarakat ada perilaku yang dilakukan pelaku yang mempunyai kecenderungan tidak normal. Sehingga perlu dilakukan langkah observasi kejiwaan sebagai bahan proses lanjut," kata Kapolresta Depok Kombes Pol Didik Sugiarto.
Pelaku sendiri tinggal satu komplek dengan korban di Perumahan Bumi Sawangan Indah (BSI) Depok. Pelaku juga beberapa kali menjadi jemaah di masjid tersebut. Pelaku beberapa waktu lalu ditegur korban karena perilakunya yang suka memarahi anak-anak dan meludahi orang lain.
"Kemudian malam hari sebelum kejadian, pelaku mendatangi rumah korban untuk bertemu. Saat ini masih didalami tujuannya apa," jelas Kapolres.
Barulah pada Minggu (11/3) pelaku bertindak diluar nalar ketika hendak solat subuh. Dia menikam Abdul Rochman dan melukai telinganya. Pelaku lebih dulu ada di masjid sebelum korban datang.
"Pelaku sudah duduk di teras masjid, dan menggunakan pakaian sholat. Kemudian saat korban melaksanakan sholat subuh ternyata pelaku membawa sajam berupa pisau diarahkan kepada korban," paparnya.
Pasca kejadian ini pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan. Apalagi melihat orang tak dikenal. "Kalau ada orang asing perlu dicek identitasnya. Kalau mencurigakan bisa sama-sama melakukan identifikasi lebih lanjut," kata Didik.
Dia juga menambahkan jika bukan hanya sekali pelaku melukai korban. Beberapa waktu lalu, pelaku juga pernah melakukan pemukulan kepada korban.
"Pernah melakukan pemukulan terhadap korban pada saat korban sedang berdoa. Ini yang kita dapatkan informasi awal. Kami sedang melakukan pemeriksaan terkait berapa lama korban berperilaku aneh. Terkait surat terror itu tidak ada," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat diperiksa polisi, pelaku alias ibu kandung korban kerap tertawa sendiri
Baca SelengkapnyaPelaku penusukan sebelumnya ditangkap polisi pada Kamis (23/5) malam.
Baca SelengkapnyaPelaku punya riwayat ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa).
Baca SelengkapnyaPelaku terindikasi mengalami skizofrenia, sekitar dua bulan lalu
Baca SelengkapnyaSang pejabat bahkan sudah membuatkan draf susunan kalimat yang diminta untuk dibacakan di hadapan awak media.
Baca SelengkapnyaMemiliki ketergantungan dengan obat-obatan terlarang, pria asal Palembang ini mengidap penyakit skizofrenia. Ada sebuah fakta menyentuh hati yang terungkap.
Baca SelengkapnyaHingga kini, kepolisian masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut kaitan dengan kejadian itu.
Baca SelengkapnyaPolisi telah memeriksa 7 orang saksi terkait kasus ini.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut rumah pelaku tak jauh dari sekolah yang dirusak.
Baca SelengkapnyaPihak korban berprinsip, jika orangtua pelaku secara jujur mau meminta maaf, maka pihaknya tak segan untuk mencabut perkara itu dari Kepolisian.
Baca SelengkapnyaRA adalah anak pertama dari dua bersaudara. Pelaku memilki satu adik perempuan yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap pelaku pembunuhan pengusaha roti di Maros.
Baca Selengkapnya