Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pelapor Anak Nia Daniati Mengaku Ditawarkan CPNS Pengganti Orang Sudah Meninggal

Pelapor Anak Nia Daniati Mengaku Ditawarkan CPNS Pengganti Orang Sudah Meninggal ilustrasi penipuan. shutterstock/ zentilia

Merdeka.com - Salah satu korban kasus dugaan penipuan penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS), Agustina angkat bicara terkait perkara dengan terlapor anak penyanyi lawas Nia Daniati, Olivia Nathania, tersebut. Agustina membantah bahwa Olivia Nathania, hanya menyelenggarakan les atau bimble tes masuk CPNS.

"Sepengetahuan saya enggak ada (les). Saya tekankan CPNS pengganti ini enggak ada bimbel, karena mereka enggak perlu bimbel, orang katanya tanpa tes, logikanya saja," kata Agustina di Mapolda Metro Jaya, Jumat, (1/10).

Agustina mengaku merupakan guru SMA Olivia. Dia mengatakan ditawarkan menjadi CPNS oleh Olivia pada tahun 2019. CPNS ditawarkan adalah jalur prestasi yang menggantikan kekosongan jabatan.

"CPNS pengganti disampaikan. Saat dia jelaskan ke kita ini untuk CPNS pengganti orang yang sudah meninggal. Jadi ngapain kami les?" ujar Agustina.

Bantahan Olivia

Dikonfirmasi terpisah, Olivia menegaskan, tak pernah menjamin 225 orang bisa menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Dia menyatakan, hanya menyelenggarakan jasa bimbel untuk menghadapi tes CPNS.

"Perlu saya luruskan di sini, adapun saya menyelenggarakan les untuk masuk calon PNS, les ya kita bicaranya, bisa dicek nanti tempatnya ada, pengajarnya pun ada," kata Olivia, Jumat, 1 Oktober 2021.

Kasus ini bermula saat Agustina menyetorkan uang ke Olivia sebanyak Rp465 juta. Uang itu disetorkan sebagai jaminan 16 anggota keluarganya menjadi PNS. Untuk tiga orang nilainya sebesar Rp25 juta. Kemudian sisanya, per orang Rp30 juta. Olivia diduga menyerahkan surat keputusan (SK) pengangkatan PNS palsu. Olivia kini dilaporkan ke polisi.

Kasus ini sudah tercatat di Polda Metro Jaya dengan nomor LP/B/4728/IX/SPKT/POLDA METRO JAYA, pada 23 September 2021. Olivia dilaporkan bersama sang suami Rafly N Tilaar dan dipersangkakan Pasal 378 KUHP dan atau Pasal 372 KUHP dan atau Pasal 263 KUHP.

Modus dari terduga pelaku, adalah menawarkan korban sebagai PNS dengan harga Rp25 juta sampai Rp156 juta. Tercatat ada 225 korban dengan nominal kerugian mencapai Rp9,7 miliar.

Reporter: Muhammad Radityo PriyasmonoSumber: Liputan6.com

(mdk/dea)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ibu-Ibu PNS Langsung Minta Rekomendasi ke Kapolri Sigit Anaknya Ditembak KKB, Permintaannya Bikin Merinding Bikin Panglima TNI Nengok
Ibu-Ibu PNS Langsung Minta Rekomendasi ke Kapolri Sigit Anaknya Ditembak KKB, Permintaannya Bikin Merinding Bikin Panglima TNI Nengok

Alasan ibu tersebut akhirnya membuat hati Listyo Sigit tersentuh dan akan mencoba membantunya.

Baca Selengkapnya
Potret Olivia Nathania Anak Nia Daniaty yang Sudah Bebas dari Penjara Atas Kasus CPNS Bodong
Potret Olivia Nathania Anak Nia Daniaty yang Sudah Bebas dari Penjara Atas Kasus CPNS Bodong

Farhat Abbas mengonfirmasi bahwa Olivia Nathania telah dibebaskan dari penjara.

Baca Selengkapnya
Raffi Ahmad Ajak Niatus Sholihah Gadis Disabilitas jadi Staffnya di Utusan Khusus Presiden
Raffi Ahmad Ajak Niatus Sholihah Gadis Disabilitas jadi Staffnya di Utusan Khusus Presiden

Raffi spontan menawarkan Niatus pekerjaan menjadi staf di Utusan Khusus Presiden.

Baca Selengkapnya
UU ASN Disahkan, Kini PNS Bisa Duduki Jabatan TNI/Polri dan Sebaliknya
UU ASN Disahkan, Kini PNS Bisa Duduki Jabatan TNI/Polri dan Sebaliknya

Jabatan ASN tertentu dapat diisi dari prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan anggota kepolisian dan sebaliknya.

Baca Selengkapnya
Sambil Menahan Air Mata, Ibu ini Minta ke Kapolri Anaknya jadi Polisi 'Gantikan Kakaknya yang Gugur oleh KKB'
Sambil Menahan Air Mata, Ibu ini Minta ke Kapolri Anaknya jadi Polisi 'Gantikan Kakaknya yang Gugur oleh KKB'

Berikut momen saat seorang Ibu meminta Kapolri agar anaknya jadi polisi gantikan kakaknya yang gugur oleh KKB.

Baca Selengkapnya
Usai Berurusan dengan Polisi, Guru Honorer Supriyani Bakal Diloloskan PPPK Jalur Afirmasi
Usai Berurusan dengan Polisi, Guru Honorer Supriyani Bakal Diloloskan PPPK Jalur Afirmasi

hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Sekolah Menengah Abdul Mu'ti beberapa waktu lalu.

Baca Selengkapnya
PNS Wanita Nyambi jadi Calo CPNS, Ada Belasan Korban & Kerugiannya Capai Rp700 Juta
PNS Wanita Nyambi jadi Calo CPNS, Ada Belasan Korban & Kerugiannya Capai Rp700 Juta

Untuk meyakinkan korban, tersangka mengatakan apabila tidak lulus maka uang bakal dikembalikan tanpa kurang sedikit pun.

Baca Selengkapnya
Kabar Baik, Mendikdasmen Janji Angkat Guru Honorer Supriyani jadi Guru PPPK
Kabar Baik, Mendikdasmen Janji Angkat Guru Honorer Supriyani jadi Guru PPPK

Menteri Dikdasmen Abdul Mu'ti menjelaskan bantuan afirmasi tersebut berupa pemberian kesempatan lulus kepada Supriyani sehingga dapat mengajar dengan lebih baik

Baca Selengkapnya
Kisah Sedih Nurul, Guru Honorer Tak Lelah Berkali-kali Ikut Tes CPNS
Kisah Sedih Nurul, Guru Honorer Tak Lelah Berkali-kali Ikut Tes CPNS

Di antara 2018 atau 2019, Nurul kembali berikhtiar mengubah statusnya dari guru honorer menjadi guru berstatus PNS.

Baca Selengkapnya
OB Dinas Pendidikan Surabaya Jadi Calo PPDB Tipu Korban Capai Rp20 Juta, Diringkus Polisi
OB Dinas Pendidikan Surabaya Jadi Calo PPDB Tipu Korban Capai Rp20 Juta, Diringkus Polisi

Pelaku telah menipu dua orang dan total kerugian sekitar Rp20 juta.

Baca Selengkapnya
Mutiara Baswedan Curhat Gagal SNMPTN Padahal Ayahnya Mendikbud: Lulus Salah, Enggak Lulus Salah
Mutiara Baswedan Curhat Gagal SNMPTN Padahal Ayahnya Mendikbud: Lulus Salah, Enggak Lulus Salah

Mutiara mengaku saat itu percaya diri saat mendapat undangan untuk tes SNMPTN.

Baca Selengkapnya
Ada Penipuan Rekrutmen CPNS dan Kerugian Rp700 Juta, Begini Modusnya
Ada Penipuan Rekrutmen CPNS dan Kerugian Rp700 Juta, Begini Modusnya

Untuk bisa lulus sebagai CPNS, pelaku memberi syarat kepada korban memberikan uang Rp40 juta.

Baca Selengkapnya