Pelayan Warteg tega cabuli bocah 6 tahun
Merdeka.com - Dodi Lukman (35), pelayan warung Tegal (Warteg) di Kampung Tanah Tinggi Setia Asih, Tarumajaya, Bekasi, tega mencabuli bocah berinisial NM (6). Entah setan mana yang merasuki Dodi, dia menggagahi korban di warung tempatnya bekerja.
"Melaporkan pada hari Senin 11 Maret 2013 pukul 14.00 WIB, telah terjadi percabulan terhadap anak perempuan di bawah umur 6 tahun," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Selasa (12/3).
Kronologi kejadian berawal saat Dodi membujuk korban untuk menemaninya memancing ikan. Sesampainya di lokasi pemancingan, Dodi kemudian mempertontonkan film porno di ponselnya kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Kenapa pelaku mengincar korban? “Pelaku pertama kali melihat korban saat turun dari bus Bintang Timur di Jalan Urip Sumoharjo. Dari situ, kedua pelaku berboncengan dan membuntutinya hingga di depan rumah dan langsung menarik tas korban,“ ujarnya saat di Mapolsek Rappocini Makassar, Senin (22/1).
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? 'Pamannya melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak empat kali kali sehingga korban hamil dan sudah melahirkan,' kata Tri.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Kenapa korban disekap dan diperkosa? Setiap informasi dan dugaan terkait keberadaan pelaku, petugas langsung meluncur.'Kami masih terus melakukan pengejaran terhadap keempat pelaku yang belum tertangkap,' kata Umi.
Tidak lama kemudian, Dodi yang sudah dikuasai nafsu bejat memegang kemaluan korban. "Dan dilanjutkan ke Warteg," lanjut Rikwanto.
Warga yang mengetahui perilaku bejat itu segera menggeruduk Warteg. Untuk menghindari amuk massa, Dodi kemudian diamankan oleh Ketua RW setempat. Selanjutnya, pelaku dibawa ke Mapolsek Tarumajaya bersama korban dan orang tuanya.
"Dan untuk menjaga situasi dari amuk warga, pelaku dibawa ke Mapolresta Bekasi untuk proses lanjut," terang Rikwanto.
Baca juga:Diduga telah dicabuli, balita harus jalani operasi di RSPulang mengaji, bocah 5 tahun diduga dicabuli kakek 60 tahunPelayan Warteg tega cabuli bocah 6 tahunPemuda yang cabuli ibu kandung, juga perkosa adik laki-lakiAnak cabuli ibu kandung, Indonesia darurat kejahatan seks
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban dicabuli sebanyak dua kali oleh pelaku berinisial DS (61)
Baca SelengkapnyaAtas paksaan tersebut, menurut Ari, korban sempat menolak namun SO terus memaksa dengan alsan yang sama
Baca SelengkapnyaPolisi meringkus AW (58), tersangka predator anak di Kecamatan Kotabaru, Karawang. Residivis ini ditangkap setelah sejumlah orang tua melaporkan perbuatannya.
Baca SelengkapnyaPelaku adalah pacar korban. Modusnya tiap beraksi, siap bertanggung jawab jika korban hamil.
Baca SelengkapnyaPeristiwa bermula saat pelaku mengajak korban jalan-jalan menggunakan sepeda motor di sekitar kampungnya.
Baca SelengkapnyaPelaku mencabuli 11 orang anak perempuan di Kampung Situpete, Kelurahan Sukadamai, Kota Bogor.
Baca SelengkapnyaPolisi yang mendapat laporan pencabulan tersebut menangkap pelaku dan ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaPelaku memanfaatkan kondisi indekos yang sedang sepi.
Baca SelengkapnyaPolisi merampungkan penangkapan semua pelaku yang berjumlah empat orang.
Baca SelengkapnyaSeorang Warga Negara (WN) Amerika Serikat (AS) bernama David Catanzano Broida (33) ditangkap karena diduga melakukan penculikan bocah berusia 8 tahun di Bali.
Baca SelengkapnyaDi dalam rumah, korban diminta oleh ibunya untuk menceritakan peristiwa yang sudah dialaminya.
Baca SelengkapnyaPelaku pembunuhan bocah perempuan dalam karung di Bekasi ternyata bukan dukun.
Baca Selengkapnya