Pelempar Pengasuh Pondok Pesantren Genggong Dibawa ke RS Jiwa
Merdeka.com - Kasus penyerangan terhadap KH Ahsan Qomaruzaman, pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Zainul Hasan, Genggong, Sabtu (15/5) lalu, telah diselesaikan. Pelaku penyerangan, yakni M Hasanudin, dipastikan mengalami gangguan jiwa.
Hasanudin merupakan warga Desa Brabe, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo. Rumahnya tidak jauh dari Pondok Pesantren Genggong, salah satu ponpes terbesar di Jatim.
Kepastian tentang kondisi kejiwaan Hasanudin itu diumumkan polisi pada Jumat (21/5). Kapolres Probolinggo AKBP Ferdy Irawan menyatakan, korban dengan ayah pelaku telah melakukan pertemuan.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa yang dianiaya di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin? 'Saya mondok di sana selama enam tahun, tiga tahun MTs dan Aliyah. Selama 6 tahun di situ cukup banyak perubahan, baik dari pembangunan dan gurunya,' kata Adi Maulana kepada merdeka.com. Menurut Adi Maulana, Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin merupakan yang terbaik di Provinsi Jambi, apalagi Kabupaten Tebo, baik dari sisi pendidikan, pengembangan multimedia, dan lainnya. 'Kalau untuk segi pembelajaran nilainya plus kemudian santri di pondok Raudhatul Mujawwidin itu paling banyak santri se-Jambi. Pada waktu saya masuk pondok santri hanya 800, sekarang sudah lebih dari dua ribu santri,' ujarnya. Namun, pondok pesantren ini juga ada minusnya. Adi Maulana menceritakan, salah satu kejelekannya adalah selalu menutupi masalah kecil ataupun masalah besar. Sepengetahuan dia, kasus santri meninggal baru pertama kali ini terjadi. Namun tindak kekerasan, seperti bullying sudah lama berlangsung. 'Zaman saya juga sudah ada, tapi tidak sampai meninggal seperti ini,' paparnya.
-
Siapa yang diduga melakukan penganiayaan? Leon Dozan diduga melakukan penganiayaan terhadap Rinoa Aurora Senduk setelah foto dan video dalam tangkapan layar obrolan di Whatsapp terbongkar.
-
Siapa yang dituduh melakukan kekerasan? Menurut Vanessa, Yudha Arfandi lah yang melakukan tindakan kekerasan terhadap Tamara Tyasmara.
-
Dimana kejadian penganiayaan terjadi? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan? Seorang bocah berusia 8 tahun di Semarang diduga dibakar teman sepermainannya.
"Setelah melakukan pemeriksaan dan penyelidikan, kita menarik kesimpulan bahwa pelaku mengalami gangguan kejiwaan," tuturnya.
Kesimpulan itu juga didasarkan pada hasil tes medis di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lawang di Kabupaten Malang. "Tidak hanya itu, hasil keterangan keluarga dan tetangga korban juga semakin kuat penyimpulan kita jika pelaku memang sakit jiwa," ucapnya.
Pihak kepolisian tidak bisa melanjutkan kasus hukum itu kepada tahap selanjutnya karena pelaku mengalami gangguan kejiwaan. "Sehingga langkah selanjutnya kita akan membawa pelaku untuk mendapat perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ Lawang di Malang," pungkas Ferdy.
Kasus penyerangan terhadap Kiai Ahsan sebelumnya sempat menghebohkan. Peristiwa ini terjadi sehari setelah Idulfitri dan sempat terekam kamera video. Rekamannya kemudian viral setelah diunggah di twitter.
Pengasuh Ponpes Zainul Hasan, Genggong, Kiai Ahsan Qomaruz Zaman menyatakan sudah memaafkan dan menjalin silaturahmi dengan keluarga pelaku. Dia juga meluruskan beberapa hal terkait kronologi kejadian yang viral di masyarakat itu.
Di media sosial berkembang narasi bahwa Kiai Ahsan dilempar piring dan nasi oleh pelaku. "Yang benar, pelaku hanya melempar nasi, sedangkan piringnya dilempar ke tempat lain," ucapnya.
Kasus ini juga menyibak fakta penyakit jiwa yang dialami pelaku. Ayahnya, Mahfud, menyatakan, bahwa Hasanudin mengalami gangguan jiwa sejak duduk di kelas 1 SMP. "Sempat kita bawa ke kiai di Kecamatan Paiton dan sempat sehat, dan 3 bulan setelahnya gangguan jiwanya kambuh lagi," tuturnya.
Mahfud juga tidak pernah putus asa untuk mengobati Hasanudin. Dia sempat dibawa ke Jakarta untuk diobati. Namun hasilnya tidak signifikan.
Dokter juga sempat merawat jalan Hasanudin. Namun pemuda itu tetap saja belum sembuh.
Peristiwa penyerangan yang dilakukan Hasanudin membuat Mahfud sangat kaget, karena sebelumnya tidak pernah ada kasus serupa. "Saya sangat kaget karena tidak pernah menyangka akan seperti ini, dan maaf untuk semuanya," pungkasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ratusan massa yang marah merusak seluruh kobong, membakar dua gazebo dan mencari Pimpinan Ponpes dan Padepokan berinisial KH.
Baca SelengkapnyaJadi Tersangka, Panji Gumilang Ajukan Praperadilan dan Penangguhan Penahanan
Baca SelengkapnyaAtas laporan massa tersebut, sebanyk 20 personel dikerahkan polisi. Yakni, untuk mengamankan massa yang 'mengepung' pondok pesantren.
Baca SelengkapnyaKejagung meminta penyidik Bareskrim Polri untuk menyerahkan tersangka dan barang bukti kepada penuntut umum.
Baca SelengkapnyaPanji Gumilang Ditahan, Kuasa Hukum: Proses Hukum Harus Jalan, Dia Selalu Kooperatif
Baca SelengkapnyaPanji Gumilang sudah ditetapkan menjadi tersangka setelah menjadi pemeriksaan di Bareskrim Polri.
Baca SelengkapnyaKuasa Hukum Panji Gumilang, Hendra Effendi menyayangkan penahanan kliennya. Sebab, Panji Gumilang termasuk sosok yang mempunyai jutaan pengikut.
Baca SelengkapnyaModus tersangka melakukan tindak asusila dengan memberikan iming-iming uang Rp100 ribu. Uang tersebut untuk uang jajan korban.
Baca SelengkapnyaBareskrim diminta untuk segera melakukan pelimpahan tahap II.
Baca SelengkapnyaPimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun Panji Gumilang bakal mengajukan praperadilan terkait kasus yang menjerat dirinya.
Baca SelengkapnyaDokter Kepolisian (Dokpol) Rumah Sakit Bhayangkara Makassar pun telah melakukan autopsi terhadap jasad RF.
Baca SelengkapnyaDokter mengindikasikan korban mengalami pendarahan di perut akibat benturan dan trauma.
Baca Selengkapnya