Peletakan Batu Pertama Masjid Syeikh Zayed di Solo akan Dihadiri Menteri BUMN & Menag
Merdeka.com - Peletakan batu pertama pembangunan Masjid Agung Sheikh Zayed akan dilakukan Sabtu (6/3) besok. Menteri BUMN Erick Thohir Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas akan hadir dalam kegiatan tersebut. Dari UEA, Menteri Energi dan Infrastruktur juga akan hadir.
Sementara dari daerah, ikut mendampingi Gubernur Ganjar Pranowo dan Wali Kota Gibran Rakabuming Raka.
Bertempat di kantor wali kota, hari ini Gibran menggelar audiensi dengan biro desain dan konsultasi independen, PT Arkonin yang merancang Masjid Syeikh Zayed. Putra Presiden Jokowi itu menyambut baik kedatangan utusan dari Abu Dhabi dan PT Arkonin.
-
Siapa yang membangun masjid itu? Situs ini merupakan sebuah masjid yang dibangun dari tanah dan batu oleh dinasti abad pertengahan yang berkuasa di Afrika Utara dan Spanyol.
-
Bagaimana Masjid Al-Akbar menjaga kerukunan antar umat beragama? Kerja sama dengan pihak gereja antara lain dalam hal parkir. Kalau Idulfitri, parkir di Masjid Al-Akbar tidak cukup, sehingga perlu lokasi parkir cadangan dengan meminjam halaman gereja. Sebaliknya kalau gereja punya acara besar juga bisa pinjam parkir di Masjid Al-Akbar.
-
Bagaimana cara mempererat Ukhuwah Islamiyah? Salah satu tindakan yang dapat mempererat ukhuwah adalah saling mengunjungi dan berkunjung secara rutin. Dengan meluangkan waktu untuk bertemu dan berinteraksi secara langsung, kita dapat memperkuat hubungan persaudaraan.
-
Bagaimana Masjid Raya Sabilal Muhtadin menggabungkan gaya arsitektur Timur Tengah dan Kalimantan? Gaya Arsitektur Masjid ini mencerminkan perpaduan arsitektur Timur Tengah dan Kalimantan. Mengutip situs Dunia Masjid Islamic Center, gaya arsitektur Timur Tengah terlihat dari elemen hias kaligrafi yang diukir pada bahan tembaga berwarna gelap bertuliskan ayat-ayat Al-Qur'an dan Asma’ul Husna.
-
Mengapa Sultan Agung ingin mengubah gubuk dan musala menjadi masjid? Seiring berjalannya waktu, Sultan Agung ingin mengubah gubuk dan musala menjadi bangunan permanen. Maka dibuatlah masjid yang kemudian dinamakan Masjid Jami’ Matraman Dalem.
-
Mengapa masjid ini penting? Masjid yang berasal dari abad ke-12 ini dibangun di lokasi di mana dinasti Almohad mendirikan ibu kota pertamanya di lembah terpencil di Pegunungan Atlas sebelum akhirnya merebut Marrakech.
Gibran berharap pembangunan masjid tersebut dapat mempererat hubungan persahabatan antara Indonesia dan Uni Emirat Arab khususnya Kota Solo.
"Terima kasih atas kedatangan bapak-bapak dari Abu Dhabi dan PT Arkonin. Saya berharap masjid yang akan dibangun nanti memperkuat hubungan yang selama ini terjalin dengan baik antara Indonesia dan Uni Emirat Arab," ujar Gibran.
©2021 Merdeka.com/Arie SunaryoNur, perwakilan dari PT Arkonin, mengatakan, saat ini persiapan sudah dilakukan dengan land clearing untuk peletakan batu pertama pembangunan masjid yang berkapasitas 10 ribu jemaah itu.
"Masjid ini kami rancang agak miring dengan mengarah pada kiblat. Sebelah timur akan ada boulevard. Di sisi depan kita buat air mancur dikombinasikan dengan pohon lokal Kota Solo. Lahan parkir di samping sehingga tidak mengganggu tampak depan," kata dia.
Masjid ini, dikatakannya, mampu menampung 10 ribu jemaah. Sedangkan Masjid di Abu Dhabi dapat menampung 40 ribu jemaah. Namun kubah utama tetap ada 3 seperti masjid aslinya.
"Selain untuk ibadah, masjid ini nanti juga bisa dimanfaatkan sebagai wisata religi. Bentuk masjid yang indah juga dilengkapi penataan lighting yang sangat menawan dan material berkualitas di antaranya memakai kuningan dan tembaga berkualitas dari Jawa Tengah," kata dia.
Sementara perwakilan Abu Dhabi Mohamad Ali Rasid mengapresiasi atas sambutan dan pelayanan yang ramah dari Wali Kota Solo dan warganya.
"Kami berharap hal ini dapat mempererat hubungan dua negara. Terima kasih atas penghargaannya dengan disambut baiknya pembangunan masjid dari kami. Saya berharap untuk masa depan persahabatan semakin erat. Kami sangat senang melakukan perjalanan ke Solo," tandasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi berharap Presiden MBZ dapat berkunjung ke Indonesia pada bulan September 2024.
Baca SelengkapnyaBegini potret Masjid President Joko Widodo di Abu Dhabi yang imam sholatnya berasal dari Pontianak.
Baca SelengkapnyaJokowi juga mengklaim hubung Indonesia dan Persatuan Emirat Arab sangat dekat dalam semua bidang,
Baca SelengkapnyaSelama kurang lebih 30 menit mereka terlibat pembicaraan di ruang tamu.
Baca SelengkapnyaMasjid Presiden Joko Widodo yang berlokasi di kawasan diplomatik Abu Dhabi, UEA, tampak megah dengan nuansa putih.
Baca SelengkapnyaSelepas melaksanakan salat fardu, Jokowi berdoa bersama yang dipimpin oleh Chairman Awqaf.
Baca SelengkapnyaPresiden MBZ mengapresiasi meningkatnya volume perdagangan nonmigas antara Indonesia dengan PEA selama kepemimpinan Jokowi.
Baca Selengkapnyaseorang netizen bernama Armando menulis komentarnya terkait proyek-proyek yang saat ini dikerjakan di Solo.
Baca SelengkapnyaJalanan Abu Dhabi dimeriahkan dengan kehadiran umbul-umbul bendera Indonesia dan PEA.
Baca SelengkapnyaPrabowo pun sempat membahas beberapa hal dengan MBZ.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri duduk satu meja bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dalam acara Hari Nasional Arab Saudi, di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPertemuan itu disambut hangat Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohamed bin Zayed Al Nahyan.
Baca Selengkapnya