Pelipis lebam dilempar penghapus guru, siswa SD ogah sekolah
Merdeka.com - Raditya Sadewa Putra, siswa kelas 3 SD Islam Bakti I, Joyotakan, Solo, Jawa Tengah, tak mau bersekolah lagi. Dia takut dan merasa trauma dengan tindakan salah satu gurunya, berinisial ID.
ID, sang guru yang seharusnya melindungi muridnya, justru melemparnya dengan sebuah penghapus papan tulis. Akibatnya Raditya menderita luka lebam di sekitar mata kirinya.
Tak hanya trauma, Raditya bahkan tak ingin kembali ke sekolahnya saat ini, dan malah ingin berpindah sekolah. Saat dikonfirmasi, pihak sekolah mengaku sedang mengkaji kasus tersebut serta mengupayakan perdamaian keduanya.
-
Kenapa Pak Guru marah ke murid? Ana sawijining murid SD sing tekon karo gurune sing ndilalah lagi rada nesu.
-
Kenapa Guru Olahraga dendam ke Kepala Sekolah? Berdasarkan dokumen polisi, Darien dan Eiswert pernah melakukan pembicaraan mengenai 'tantangan kinerja' Darien. Eiswert juga telah melakukan penyelidikan terhadap Darien pada Desember tahun lalu atas potensi penyalahgunaan dana sekolah sekitar Rp31 juta. Eiswert, berdasarkan laporan NPR, juga pernah menegur Darien karena ia memecat seorang pelatih tanpa persetujuan Eiswert dan ia juga pernah memberi tahu Darien bahwa kontraknya kemungkinan 'tidak akan diperpanjang semester depan'.
-
Kenapa Pak Guru marah saat ditanya murid? Amarga ora kepenak atine, Pak Guru njawab nganggo basa sing sak karepe.
-
Kenapa siswa membacok guru? Terkait kejadian ini, Kasatreskrim Polres Demak AKP Winardi mengatakan, pelaku tega membacok gurunya sendiri diduga karena tidak terima mendapat nilai jelek.
-
Apa yang dilakukan guru terhadap murid? Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas kekerasan di sekolah? Satuan pendidikan harus menyadari mereka memiliki tugas dan fungsi perlindungan anak, selain tugas layanan pembelajaran.
Suparman, kakek Raditya menceritakan, cucunya mendapat perlakuan kasar dari gurunya sebab tak memperhatikan saat pelajaran PPKN berlangsung. "Cucu saya dianggap pak gurunya, tidak memperhatikan pelajaran PPKN, terus dilempar penghapus," ujar Suparman.
Menurut Suparman, Raditya yang setiap harinya tinggal di Kampung Tanjung Anom RT 02 RW 05 Grogol, Sukoharjo, bersama dirinya dan kedua orang tuanya termasuk anak menurut. Keluarga menyayangkan kejadian pelemparan tersebut.
"Kami menyayangkan. Sampai sekarang tak ada inisiatif dari sekolah untuk berdamai. Kami terlanjur melaporkan kejadian ini ke polisi," katanya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SD Bakti I, SB Julianto berjanji akan mengkaji kejadian tersebut. Dalam waktu dekat pihaknya akan memberikan tindakan kepada guru bersangkutan.
"Kami akan mengkaji kejadian tersebut, dan segera menindak guru bersangkutan," ujarnya. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi juga telah memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan sejumlah bukti.
Baca SelengkapnyaLemparan itu mengenai kepala anaknya. Akibatnya, korban yang baru berumur 8 tahun itu mengalami luka bocor.
Baca SelengkapnyaDampak kejadian itu, aktivitas belajar mengajar di sekolah untuk sementara waktu diliburkan.
Baca SelengkapnyaSeorang siswa SD viral di media sosial karena berkata kotor dan mencoba memukul gurunya. Namun, belakangan justru sang guru yang meminta maaf.
Baca SelengkapnyaDari informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa perundungan itu terjadi pada awal Februari 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaKesal dengan penampilan sang siswi, guru tersebut lalu memperingatkan mereka dengan hukuman agar memakai ciput.
Baca SelengkapnyaMendapat perlakuan kasar, korban menangis histeris
Baca SelengkapnyaPolisi menduga ada kelalaian dari pihak guru yang menjadi pendampingi siswa selama di sekolah.
Baca SelengkapnyaWali murid protes rambut anaknya digunduli guru gara-gara tak pakai ciput.
Baca SelengkapnyaPihak sekolah dan Dinas Pendidikan Muara Enim mestinya memberikan skorsing
Baca SelengkapnyaSejak kasus pelemparan kayu yang mengakibatkan kepala bocor, korban menyatakan tidak mau sekolah di tempatnya bersekolah dulu.
Baca SelengkapnyaGuru tersebut mengakui telah memotong rambut JS dengan bentuk tidak wajar dengan dalih mendisiplinkan siswa.
Baca Selengkapnya