Peluncuran buku 'Perubahan Berkelanjutan', profil utuh capaian Gus Ipul
Merdeka.com - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) meluncurkan buku berjudul 'Perubahan Berkelanjutan, Gotong Royong Memakmurkan Jawa Timur', di Aula Adi Sukadana, Gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Rabu (20/12) kemarin.
Peluncuran buku kali ini diikuti ratusan mahasiswa serta civitas akademika Fisip Unair Surabaya, dan beberapa undangan. Tiga narasumber dihadirkan yakni Dekan Fisip Unair Falih Suaedi, Dosen Ilmu Politik UINSA Ahmad Rubaidi, serta pengajar di Universitas Negeri Surabaya Luthfiyah Nurlaela.
"Tidak ada bahasa panggung (politik) di buku ini. Saya melihat buku ini juga bukan sarana politik karena bahasannya lugas dan enak disertai data yang cukup lengkap," kata Falih Suaedi.
-
Siapa Gubernur pertama Jawa Timur? Tokoh penting yang pertama kali menjabat sebagai seorang Gubernur Jawa juga dinobatkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia.
-
Siapa yang menjadi gubernur pertama Jawa Timur? Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo atau yang dikenal dengan Gubernur Suryo punya rekam jejak panjang di dunia pemerintahan. Sebelum diangkat menjadi gubernur pertama Jawa Timur, ia pernah menjabat Bupati Magetan dan Su Cho Kan Bojonegoro.
-
Siapa yang menjadi calon Wakil Gubernur Jawa Barat? Ronal Surapradja menceritakan dirinya ditunjuk menjadi bakal calon wakil gubernur Jawa Barat di momen krusial sebelum pendaftaran ditutup.
-
Kenapa Gubernur Suryo berjuang untuk rakyat Jawa Timur? Ia dikenal sebagai pelindung rakyat. Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo atau yang dikenal dengan Gubernur Suryo punya rekam jejak panjang di dunia pemerintahan. Sebelum diangkat menjadi gubernur pertama Jawa Timur, ia pernah menjabat Bupati Magetan dan Su Cho Kan Bojonegoro.
-
Siapa Gubernur Jawa Barat pertama? Dr. Soetardjo Kertohadikusumo, Anggota Volksraad yang Menjabat Gubernur Jawa Barat Pertama
Dalam buku ini, Gus Ipul menunjukkan capaiannya selama 10 tahun bersama Gubernur Soekarwo membangun Jawa Timur. Beberapa kelemahan serta solusinya juga dipaparkan dengan runut dan jelas.
"Ini profil utuh capaian Gus Ipul. Yang saya suka dari Gus Ipul, dia ini mau belajar selama 10 tahun mendampingi Soekarwo tanpa ada sedikit pun konflik," kata Falih.
Gus Ipul menunjukkan birokrasi yang selama ini diterapkan adalah pamong praja yakni melayani dan bukan pangreh praja atau dilayani seperti yang banyak dilakukan para pejabat.
Pengajar ilmu politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, Dr Ahmad Rubaidi mengatakan buku setebal 165 halaman ini berisi refleksi nyata serta progres report Gus Ipul selama dua periode menjadi Wakil Gubernur Jawa Timur.
"Gus Ipul menyadari posisinya wakil tidak memiliki power yang kuat. Tapi di sini diulas gamblang capaiannya dan ditulis tidak meledak-ledak. Data juga lengkap jadi ini sangat menarik," kata dia.
Dari sisi performa, Gus Ipul dinilai merupakan salah satu pejabat yang cenderung menampilkan kesederhanaan dan apa adanya. Jika mayoritas pejabat berbeda antara latar dan belakang panggung, namun tidak begitu dengan Gus Ipul.
"Di Buku ini, saya melihat Gus Ipul ini sederhana. Buku ini empirik, bahkan di kehidupan sehari-hari kalau kita lihat dia (Gus Ipul) ini kesukaannya memakai baju putih. Artinya baju putih kan tidak ada yang mahal," ujarnya.
Dari sisi pembangunan, buku ini juga mencoba membedah disparitas yang selama ini selalu terjadi di belahan dunia manapun, yakni disparitas parsial, disparitas pendapatan dan disparitas lintas sektoral.
Tidak hanya dibedah, buku ini juga menawarkan solusi jangka pendek, menengah dan panjang tentang upaya mengurangi disparitas yang saat ini masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah Jawa Timur.
Sementara itu Gus Ipul mengatakan bahwa buku yang diterbitkan Airlangga University Press ini berisi catatannya selama mendampingi Soekarwo. Buku tersebut berisi catatan yang kemudian ditulis dan disempurnakan untuk kemudian dibukukan.
"Buku ini ingin melihat menggarisbawahi pembangunan yang berlangsung. Ke depan pengen perubahan tapi berangkat dari prestasi yang diperoleh pemerintah sebelumnya. Maka perubahan yang akan datang bermodal dari kondisi hari ini," kata Gus Ipul.
Dalam buku ini, Gus Ipul ingin menunjukkan bahwa pembangunan di Jawa Timur harus ada perubahan. Apa yang sudah baik akan dilanjutkan dan yang kurang baik segera disempurnakan.
"Perubahan itu harus dilakukan. Masyarakat saat ini sudah sangat cepat berubah, maka pemerintah dalam melayani masyarakat juga harus berubah lebih cepat. Dalam rangka melayani masyarakat inilah, maka pemerintah harus berubah, baik cara berpikir maupun teknologinya," ujarnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gus Ipul resmi dilantik sebagai Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia (RI). Simak sejumlah fakta menarik tentang sosoknya
Baca SelengkapnyaBerikut jejak politik Gus Ipul Mensos pengganti Risma yang baru dilantik Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Gus Ipul juga menjabat sebagai Sekjen PBNU.
Baca SelengkapnyaDiketahui, Risma mengundurkan diri karena ikut dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Jawa Timur 2024.
Baca SelengkapnyaDirinya baru dikabari oleh Presiden Jokowi baru satu hingga dua hari kebelakang.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi melantik Saifullah Yusuf alias Gus Ipul sebagai Menteri Sosial.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini dihadiri oleh seluruh THL, Tenaga Kontrak, PPPK dan pejabat eselon III di lingkungan pemerintah Kota Pasuruan.
Baca SelengkapnyaSumber daya alam Indonesia sangat melimpah yang perlu pengelolaan secara optimal.
Baca SelengkapnyaGus Yusuf diusung sebagai Calon Gubernur (cagub) Jateng pada November 2024.
Baca SelengkapnyaSebelum Risma, Mensos dijabat Juliari Batubara yang juga kader dari PDIP.
Baca SelengkapnyaKota Pasuruan telah dapat banyak prestasi, Gus Ipul pun meminta prestasi tersebut semakin ditambah.
Baca SelengkapnyaGus Ipul Cerita Strategi Pembangunan dan Tata Kelola Pemkot Pasuruan
Baca Selengkapnya