\'Peluru kita banyak, ayo ganyang Malaysia!\'
Merdeka.com - Pemerintah Malaysia berniat mematenkan tarian Tor-tor dan Gordang Sambilan (sembilan gendang) sebagai salah satu warisan negara jiran itu. Hal ini sontak memicu reaksi dari Indonesia. Sebab, pencaplokan aset budaya Indonesia bukan kali pertama ini dilakukan Malaysia.
Sebelumnya, Malaysia juga telah beberapa kali mengakui kebudayaan asli Indonesia. Sebut saja, Tari Pendet, alat musik Angklung, Kain Ulos, Lagu Jali-Jali, Motif Batik Parang dan lain sebagainya. Catatan Gerakan Sejuta Data Budaya, klaim Malaysia atas budaya Indonesia kali ini adalah yang ke-23.
Jika melihat sejarah, hubungan Malaysia dan Indonesia pernah memasuki fase-fase terburuk. Pada tahun 1962, Indonesia sempat berkonfrontasi dengan Malaysia. Penyebabnya, Malaysia hendak menggabungkan Brunei, Sabah dan Sarawak ke dalam Federasi Malaysia yang tidak sesuai dengan Persetujuan Manila.
-
Kenapa Presiden Soekarno berpidato di Kotanopan? Pasca Proklamasi Kemerdekaan, kondisi pemerintahan Indonesia masih belum stabil karena banyaknya gejolak dari dalam maupun luar negeri. Akibat gejolak itu, presiden Ir. Soekarno bersama wakilnya Mohammad Hatta serta beberapa tokoh nasionalis lainnya sempat diasingkan ke Pulau Sumatra.
-
Apa tujuan pidato Presiden Soekarno di Kotanopan? Presiden Soekarno kala itu sempat melakukan pidato singkat untuk mempersatukan masyarakat Sumatra yang ingin merdeka.
-
Dimana Presiden Soekarno berpidato di Kotanopan? Di Kotanopan, Kabupaten Mandailing Natal terdapat sebuah bangunan bernilai sejarah tinggi serta menjadi saksi bisu gejolak pasca kemerdekaan.
-
Kapan Presiden Soekarno berpidato di Kotanopan? Bagian bawahnya terdapat tulisan 'Presiden Soekarno berdiri di tangga Pesanggrahan Kotanopan ketika berpidato pada rapat raksasa di Kotanopan 16 Juni 1948'.
-
Kenapa Presiden Soeharto mengeluarkan pernyataan kontroversial di Pekanbaru? Pidato Kontroversi Sebuah pernyataan yang disampaikan Presiden Soeharto di Pekanbaru, Riau itu bukanlah pernyataan satu-satunya. Namun, Ia kembali mengulang pernyataan tersebut pada saat peringatan Hari Jadi Kopassus.Lantas, pernyataan tersebut membuat banyak pihak yang merasa kecewa dan mengundang kritik serta cemooh dari kaum intelektual maupun tokoh militer saat itu.
-
Siapa saja menteri Soekarno? Presiden Soekarno memimpin sendiri kabinet yang beranggotakan 21 orang menteri,' tulis Wahjudi Djaja dalam Kabinet-Kabinet di Indonesia.
Hal itu sontak mendapat penolakan dari Presiden Soekarno. Pemimpin besar revolusi itu bahkan menyebut tindakan tersebut sebagai bentuk neo-kolonialisme dan imperialisme gaya baru yang akan mengancam kemerdekaan Indonesia.
Dengan lantang, sang proklamator saat itu menyebut Malaysia sebagai boneka Inggris dan konsolidasi Malaysia hanya akan menambah kontrol Britania di kawasan tersebut.
Sikap keras Presiden Soekarno ditanggapi demonstrasi anti-Indonesia di Kuala Lumpur pada 17 September 1963. Saat itu massa menyerbu KBRI merobek-robek foto Soekarno, membawa lambang negara Garuda Pancasila ke hadapan Perdana Menteri Malaysia kala itu, Tuanku Abdul Rahman dan memaksanya untuk menginjak salah satu simbol negara Indonesia itu.
Sementara di Indonesia, gelombang ketidaksenangan terhadap Malaysia terus berkecamuk. Demonstrasi di dalam negeri pun merebak. Dalam buku 'Indonesian Communism Under Soekarno', massa Partai Komunis Indonesia (PKI), yang saat itu dekat dengan kekuasaan Presiden Soekarno, menjadi yang terdepan dalam demonstrasi. Poster-poster anti-Malaysia memenuhi Jakarta dan kota-kota besar lainnya, seperti Medan dan Surabaya.
Tepatnya pada 16 September 1963, demonstrasi raksasa yang digalang massa PKI menyerbu kantor Kedutaan Besar Inggris dan Malaya di Jakarta. Unjuk rasa itu membuat kerusakan yang luar biasa. Sehari setelahnya, Malaysia memutuskan hubungan diplomatik dengan Indonesia dan di Kuala Lumpur juga berlangsung kontra-demonstrasi.
Amarah Presiden Soekarno terhadap Malaysia pun meledak. Soekarno tak terima demonstrasi anti-Indonesia di Malaysia menginjak-injak lambang negara Indonesia. Bung Karno akhirnya menyerukan kepada seluruh bangsa Indonesia untuk mengganyang Malaysia.
Berikut pidato ganyang Malaysia yang diserukan Bung Karno kala itu.
"Kalau kita lapar itu biasa
Kalau kita malu itu juga biasa
Namun kalau kita lapar atau malu itu karena Malaysia, kurang ajar!
Kerahkan pasukan ke Kalimantan hajar cecunguk Malayan itu!
Pukul dan sikat jangan sampai tanah dan udara kita diinjak-injak oleh Malaysian keparat itu
Doakan aku, aku kan berangkat ke medan juang sebagai patriot Bangsa, sebagai martir Bangsa dan sebagai peluru Bangsa yang tak mau diinjak-injak harga dirinya.
Serukan serukan keseluruh pelosok negeri bahwa kita akan bersatu untuk melawan kehinaan ini kita akan membalas perlakuan ini dan kita tunjukkan bahwa kita masih memiliki Gigi yang kuat dan kita juga masih memiliki martabat.
Yoo...ayoo... kita... Ganjang...
Ganjang... Malaysia
Ganjang... Malaysia
Bulatkan tekad
Semangat kita badja
Peluru kita banjak
Njawa kita banjak
Bila perlu satoe-satoe!" (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Merdeka.com merangkum informasi tentang kata-kata bijak Soekarno tentang perjuangan yang perlu Anda ketahui.
Baca SelengkapnyaKata-kata Soekarno tentang kemerdekaan tak bisa dilepaskan dari perjuangan bangsa dalam meraih kebebasan atas penjajah.
Baca SelengkapnyaKutipan ini mencerminkan semangat kepemimpinan Soekarno yang percaya pada peran penting pemuda.
Baca SelengkapnyaPuan Maharani turut berpidato sambil memegang tongkat komando Soekarno.
Baca SelengkapnyaPlt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono bercerita soal perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan.
Baca SelengkapnyaPrabowo, dalam pidatonya, memberi pesan khusus para prajurit TNI yang masih bertugas.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertahanan sekaligus Presiden Terpilih Prabowo Subianto menghadiri pembekalan kepada calon perwira remaja TNI-Polri pada Jumat, 12 Juli 2024.
Baca SelengkapnyaProklamasi Kemerdekaan Indonesia menjadi saksi bisu detik-detik Indonesia merdeka usai ratusan tahun di bawah belenggu penjajahan.
Baca SelengkapnyaCalon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyampaikan ucapan selamat ulang tahun ke-77 kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (28/9/2023)
Baca SelengkapnyaPresiden terpilih Prabowo Subianto mulai blak-blakan
Baca Selengkapnya