Peluru tentara buktikan Imam Negara Islam Indonesia bukan nabi
Merdeka.com - Perlawanan Kartosoewirjo dan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia berakhir 4 Juli 1962. Dia ditangkap Kompi C Batalyon 328 Kujang II/Siliwangi. Kartosoewirjo diadili secara kilat dan divonis mati. Soekarno menolak grasi Kartosoewirjo.
Dia dieksekusi di sebuah Pulau yang diyakini sebagai Pulau Nyamuk. Ada beberapa versi yang menyebut Kartosoewirjo dieksekusi di Pulau Ubi atau Pulau Onrust.
Kolonel Purnawirawan Sani Lupias Abdurrahman memastikan pelaksanaan hukuman mati terhadap pemimpin Darul Islam/Tentara Islam Indonesia Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo di Pulau Nyamuk, Kepulauan Seribu, Jakarta Utara.
-
Siapa yang ditembak tapi tidak mempan? Namun beberapa kali terjadi keanehan. Ada sejumlah tokoh PKI ternyata tak mempan ditembak. Mereka punya ilmu kebal peluru.
-
Siapa yang menembak Kyai Makmur? Pada 14 Oktober 1947 ia ditembak mati oleh Belanda pada Agresi Militer I karena tidak mau diajak bekerja sama.
-
Apa yang ditembak? Tiga pemuda yang menjadi korban penembakan yakni RS, DS dan YL.
-
Siapa yang terluka dalam eksekusi tersebut? Seorang anggota Polri terluka dalam peristiwa itu.
-
Siapa yang mencabut nyawa orang beriman? Malaikat maut memiliki peran khusus dalam mencabut nyawa.
-
Apa yang terjadi pada tokoh PKI yang kebal peluru? Ada sejumlah tokoh PKI ternyata tak mempan ditembak. Mereka punya ilmu kebal peluru.
"Ini berdasarkan cerita teman-teman saya sesama perwira di Komando daerah Militer III Siliwangi," kata Sani saat dihubungi merdeka.com beberapa waktu lalu.
Dia berani bersumpah Pulau Nyamuk tempat peristirahatan terakhir Kartosoewirjo. "Kalau bohong saya berdosa."
Budayawan Fadli Zon meluncurkan buku Hari-hari terakhir Kartosoewirjo di TIM, Jl Cikini Raya, Jakarta Pusat tahun 2012 lalu. Buku ini memuat 28 foto eksekusi mati Sang Imam.
Keluarga Kartosoewirjo mengaku sudah ikhlas menerima takdir tersebut. Mereka bersyukur akhirnya ada kejelasan soal nasib sang ayah walaupun pahit.
Sebelumnya beredar informasi simpang siur soal Kartosoewirjo. Ada yang bilang sang Imam hilang, tak mempan ditembak dan saat dieksekusi pelurunya mental.
"Ini meluruskan sejarah. Dalam kepercayaan kami memang semua manusia akan mati. Eksekusi ini membuktikan kalau Kartosoewirjo juga manusia biasa," kata anak bungsu Kartosoewirjo, Sardjono.
Sardjono tak mau sang imam disakralkan. Dia ingin ayahnya diperlakukan seperti manusia biasa. Didoakan, bukan dimintai doa seperti orang suci atau nabi.
"Kematian itu hanya perpindahan ruh untuk menemui penciptanya," kata dia.
Saat itu Sardjono mengajak hadirin untuk membacakan Al-Fatihah untuk mendoakan ayahnya.
Putra keempat Kartosoewirjo, Tahmid menyampaikan sang ayah tak pernah mewariskan dendam.
"Bapak pesan agar anak-anaknya jadi Muslim dan mujahid sejati yang baik," katanya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TNI mengungkapkan hasil autopsi Imam Masykur korban penganiayaan anggota Paspampres Praka Riswandi Manik dan dua prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaKadispenad, Brigjen TNI Hamim Tohari juga mengimbau kepada masyarakat agar hati-hati dalam menerima segala informasi.
Baca SelengkapnyaIdentitas dua anggota TNI yang membantu Praka RM menculik dan menganiaya pemuda asal Aceh, Imam Masykur (25) diungkap ke publik.
Baca SelengkapnyaImam dianiaya hingga tewas karena tak bisa memberikan uang tebusan Rp50 juta.
Baca SelengkapnyaSempat terjadi keributan saat komplotan Praka RM menculik korban
Baca SelengkapnyaSaat mengucapkan sumpah, ibunda mendiang Imam Masykur, Fauziah berdiri di antara anggota TNI.
Baca SelengkapnyaDiduga alasan Imam Masykur menjadi target penculikan karena urusan ekonomi lantaran minta tebusan.
Baca SelengkapnyaVideo tersebut sengaja dikirim pelaku dengan maksud agar keluarga Imam segera mencari uang Rp50 juta untuk menebus korban.
Baca SelengkapnyaDetik-detik meninggalnya pemuda Aceh Imam Masykur di tangan Praka RM dan dua anggota TNI lainnya terungkap.
Baca SelengkapnyaPenculikan Imam yang dilakukan tiga prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) ini berlangsung Sabtu 12 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaTerungkap sejumlah fakta penculikan, penganiayaan, pemerasan dan pembunuhan terhadap Imam Masykur (25), pemuda penjual kosmetik di kawasan Sandratek.
Baca SelengkapnyaPengadilan Militer II-08 Jakarta menggelar sidang perdana terkait perkara pembunuhan terhadap Imam Masykur.
Baca Selengkapnya