Pemadaman kebakaran lereng Gunung Sindoro dan Sumbing andalkan pawang hujan
Merdeka.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng mengerahkan pawang hujan untuk atasi kebakaran hutan di lereng Gunung Sumbing, Gunung Lawu, dan Gunung Sindoro. Sejak akhir pekan lalu lereng di dua gunung tersebut dilanda kebakaran akibat kemarau panjang.
"Saya sudah perintahkan kalak (Kepala pelaksana) BPBD di empat kabupaten (Magelang, Temanggung, Wonosobo, Karanganyar) untuk coba menggunakan kearifan lokal, menghadirkan pawang hujan. Kalau sedikit hujan satu jam saja sudah lumayan untuk padamkan api," kata Kepala BPBD Jateng Sarwa Pramana saat diwawancarai wartawan, Rabu (12/9).
Langkah mengerahkan pawang hujan dilakukan karena kondisi hutan sangat luas dan sulit dipadamkan, seperti water bombing maupun membuat hujan buatan. "Water bombing sulit dilakukan karena di lokasi sekitar tidak ada kanal untuk mengambil air. Selain itu, lokasi (area yang terbakar) juga sulit dilalui pesawat," ujarnya.
-
Bagaimana cuaca panas ekstrem memicu kebakaran hutan? Cuaca panas ekstrem dapat memicu percikan apik di area hutan, kemudian semakin menyebar dan menyebabkan kebarakan dalam skala besar.
-
Bagaimana kebakaran dipadamkan? Sesampainya di lokasi, petugas pun langsung melakukan upaya pemadaman api terhadap bangunan tersebut. Untuk dapat memadamkan api itu membutuhkan waktu selama sekitar tiga jam.'Total pengerahan 20 unit ditambah penunjang. Jumlah personel 95 orang,' ujarnya.
-
Bagaimana cara memadamkan kebakaran TPA Suwung? Helikopter akan beroperasi di Bali sampai kebakaran TPA Suwung betul-betul dinyatakan berakhir dan api padam total,' ujarnya.
-
Bagaimana curah hujan mempengaruhi letusan gunung? Jika kubah lava cukup tinggi maka hal tersebut akan mempengaruhi kestabilan pada lereng gunung seperti yang terjadi pada kasus Gunung Semeru. Gunung semeru sebelumnya pernah terjadi erupsi beberapa bulan lalu, dan salah satu penyebabnya adalah curah hujan dan volume kubah lava.
-
Apa itu hujan? Hujan adalah fenomena alam yang sangat penting bagi kehidupan di bumi.
-
Kenapa hutan di Klaten terbakar? AR berusaha melepas kail namun gagal. Ia pun kemudian membakar alang-alang di sekitar kail yang tersangkut agar kail mudah diambil. Namun pelaku lupa mematikan api sehingga api menyebar cepat dan menyebabkan hutan terbakar.
Terkait hujan buatan, Sarwa juga menilai akan sulit dilakukan dan berpotensi tidak efektif. Hal itu dikarenakan hujan buatan membutuhkan awan yang stabil.
"Hujan buatan kan tergantung awan dan anginnya. Kalau sudah dibikin justru awannya terbawa angin kan justru tidak tepat sasaran. Padahal, untuk membuat hujan buatan menelan biaya yang tidak sedikit," ujarnya.
Untuk penyebabnya, dari informasi petugas api berasal dari bawal hingga merembet luas hektar hutan kawasan gunung. "Kalau dari bawah pastinya human error. Untuk detailnya kita masih koordinasikan dengan pihak perhutani dan instansi terkait," ujarnya.
Sarwa mengaku pihaknya kewalahan mengatasi kebakaran hutan yang terjadi di lereng Gunung Lawu, Gunung Sindoro, dan Gunung Sumbing. Hal itu dikarenakan sejak terjadinya kebakaran beberapa hari lalu, hingga kini api belum mereda dan justru kian meluas.
"Total asa sekitar 542 hektare wilayah hutan di lereng Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing yang saat ini dilanda kebakaran. Sedangkan, di lereng Gunung Lawu hanya sekitar 5,5 hektare," ungkap Sarwa Pramana.
Sebelumnya, Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bencana, BPBD Kabupaten Temanggung, Edi Muryanto mengatakan, akibat kebakaran di Gunung Sindoro sejak Jumat (7/9) total luas lahan yang terbakar mencapai 245,1 hektare. Kemudian di Gunung Sumbing, api yang muncul pertama kali pada Senin (10/9) petang telah melahap sekitar 239 hektare alang-alang.
Kemarau panjang juga mengakibatkan hutan di lereng Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah kembali terbakar. Asisten Perhutani Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Lawu Utara, Edi Saryono mengatakan ada sekitar 30 hektar lahan hutan yang terbakar, sejak Sabtu (8/9) lalu. Namun kondisinya saat ini api semakin mengecil.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sementara BNPB sejak Sabtu (31/8) terus melakukan water boombing dari udara ke lokasi Karhutla Kawasan Gunung Arjuno untuk Wilayah Kabupaten Malang dan Pasuruan
Baca SelengkapnyaTeknologi modifikasi cuaca (TMC) di Sumatera Selatan yang dilakukan sejak 8 Agustus 2023 berjalan tak optimal.
Baca SelengkapnyaKondisi saat ini, api telah berhasil dipadamkan setelah petugas gabungan melakukan pemadaman, baik di kawasan Bukit Anak Dara dan Bukit Selong kawasan Sembalun.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mulai marak di Sumatera Selatan menjadi perhatian serius pemerintah. Cuaca di wilayah itu pun dimodifikasi.
Baca SelengkapnyaLaporan sementara, kebakaran berada di beberapa blok TN Gunung Ciremai yang berlokasi di Desa Pasawahan, Kecamatan Pasawahan.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai marak terjadi di Sumatera Selatan bersamaan dengan datangnya puncak musim kemarau.
Baca SelengkapnyaMomen haru dan suka cita datang dari tim Manggala Agni yang melakukan sujud syukur saat pemadaman kebakaran hutan.
Baca SelengkapnyaButuh hampir waktu sekitar 5 jam, api yang membakar kawasan hutan tersebut sudah bisa dikendalikan.
Baca SelengkapnyaKebakaran terjadi pada Jumat sore. Area yang terbakar semakin meluas.
Baca SelengkapnyaPenutupan akses wisata merupakan upaya mitigasi resiko kebakaran hutan.
Baca SelengkapnyaKepastian karhutla akibat ulah petani, kata Yuliani, setelah kepolisian bersama Dinas LHK Sumut melakukan penyelidikan.
Baca SelengkapnyaMemasuki musim kemarau, kebakaran hutan dan lahan dilaporkan terjadi Ogan Ilir.
Baca Selengkapnya