Pemakai jasa prostitusi artis juga harus ditindak

Merdeka.com - Usaha pelacuran yang menyeret artis berinisial AA menguak bahwa bisnis esek-esek kelas atas terus ada dengan tingginya jumlah permintaan. Robby Abbas atau Obbie mucikari artis AA mengatakan ada 200 pekerja seks komersil yang bergabung dengannya.

Tarif sewa berjumlah fantastis sekitar Rp 80 sampai 200 juta. Mahalnya tarif berdasarkan tingkat kepopuleran artis atau model tersebut.

Ahli psikologi klinis dan forensik Kasandra Putranto menilai, permasalahan ekonomi menyebabkan seseorang memilih jalan pintas terjun ke dunia esek-esek.

"Sekarang zaman dan kondisi susah. Setiap orang ada usaha mencari jalan keluar yang kadang baik kadang tidak," kata Kasandra yang ditemui di Polres Jakarta Selatan, Senin (11/5) kemarin.

Untuk memenuhi kebutuhan ekonomi secara singkat salah satunya dengan terjun langsung ke bisnis prostitusi menjadi PSK. Hal ini menjadi faktor utama praktik pelacuran terus ada dan berkembang sampai hari ini.

Selain itu, ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi. Pertama ada permintaan yang tinggi dari konsumen untuk memenuhi hasrat seksualnya dengan orang lain. Kedua, ketiadaan ketegasan hukum untuk mengatur para pemakai jasa prostitusi.

"Prostitusi berhasil ditekan kalau pembelinya juga dihukum. Bukan hanya penjualnya saja. Di mana ada permintaan di situ ada penawaran," ucapnya.