Pemancar darurat pesawat Trigana Air jatuh disebut sudah kedaluwarsa
Merdeka.com - Tim SAR dan pemantau udara berhasil menemukan lokasi jatuhnya pesawat ATR 42-300 dengan nomor penerbangan IL267 milik maskapai Trigana Air Service. Namun, menurut hasil penyelidikan sementara, ada beberapa peralatan di pesawat itu sudah habis masa pakainya.
Menurut informasi dari Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, perangkat Pemancar Lokasi Gawat Darurat (Emergency Locator Transmitters/ELT) pesawat itu ternyata sudah kedaluwarsa dua tahun lalu.
"ELT Code Pesawat Udara TGN 267 telah terdaftar dengan kode CIA64B7E635AA61 sejak tahun 2008 dan telah expired pada tahun 2013 (info dari BASARNAS)," tulis Jonan melalui pesan singkat, Senin (17/8).
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Kapan pesawat jet itu hilang? Pesawat menghilang tak lama setelah berangkat dari Burlington pada 27 Januari 1971, dalam perjalanan menuju Providence, Rhode Island.
-
Apa nama pesawat yang dibajak? Kronologi Pembajakan Pesawat jenis Vicker Viscount bermesin empat dengan registrasi PK-MVM 'Merauke' ini akan menempuh perjalanan udara menuju Makassar, dilanjutkan ke Surabaya dan berakhir di Jakarta.
-
Siapa yang terbang ke Jakarta? 'Puji Tuhan, Selasa malam rapat pleno KPU Papua Pegunungan selesai dilaksanakan walaupun banyak yang mengajukan keberatan dan kami bersama komisioner KPU Papua berangkat dan setibanya di Jakarta akan langsung mengikuti rapat pleno di KPU RI,' kata Theodorus Kossay.
-
Dimana MH370 diperkirakan hilang? Untuk studi mereka, Kadri dan rekan-rekan timnya menganalisis data dari stasiun hidroakustik di wilayah di mana MH370 diyakini telah hilang – dengan fokus pada Cape Leeuwin di Australia Barat dan Diego Garcia, sebuah pulau di Samudra Hindia.
-
Kenapa bandara Ngebul di Salatiga jadi hilang? Setelah perang berakhir, lalu lintas pesawat berangsur-angsur hilang. Ini karena aktivitas perlawanan maupun penjajahan melalui udara sudah berakhir.
Jonan melanjutkan, perangkat Radar Pemantau Sekunder mode S (Secondary Surveillance Radar/ SSR Mode S) milik pesawat nahas itu tidak terdaftar. Alhasil, posisi burung besi itu tidak terdeteksi oleh radar Automatic Dependent Surveillance-B (ADS-B) dan radar Monopulse Secondary Surveillance (MSSR), dan cuma dapat terlihat di radar Primary Surveillance (PSR).
"Di mana coverage radar PSR Sentani 60 Nautical Mile, sehingga tidak sampai pada tempat kejadian hilangnya TGN (Trigana) 267 yang berjarak sekitar 130 Nautical Mile dari lokasi PSR," lanjut Jonan.
Jonan melanjutkan, kondisi MSSR di Sorong dan Merauke dalam kondisi normal operasi. Namun, perangkat MSSR di Sentani dan Timika dalam kondisi tidak dapat dipakai (unserviceable).
Sementara itu, keadaan ADS-B di Sorong, Biak, dan Timika dalam kondisi normal. Namun, peralatan ADS-B di Merauke dalam kondisi terganggu (intermitten).
Jonan menyatakan, serpihan pesawat ditemukan pada koordinat 140 derajat 29 menit 953 detik arah Timur, dan 04 derajat 49 menit 289 detik arah Selatan. Hasil pengamatan tim pencari dari udara, puing-puing berada pada ketinggian sekitar 8300 kaki, di antara daerah Seram-Oskop.
"Penduduk sudah menemukan serpihan pesawat. Tim SAR gabungan menuju ke lokasi. Cuaca kabut tebal, gerimis, dan dingin," tutup Jonan. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KNTK sementara melakukan pengecekan apa sebenarnya masalah utama sehingga pesawat batal terbang.
Baca SelengkapnyaInformasi Basarnas, pesawat Smart Air diawaki pilot Kapten M. Yusuf serta seorang Engineer on Board (EOB) bernama Deni S.
Baca SelengkapnyaBasarnas Tarakan saat ini melakukan koordinasi dengan Airnav, Bandara, MAF, Polri dan instansi terkait lainnya.
Baca SelengkapnyaUpaya tim gabungan menyusuri lokasi yang diperkirakan sebagai titik jatuh pesawat kargo Smart Air yang hilang kontak belum membuahkan hasil.
Baca SelengkapnyaTim TNI Angkatan Udara (AU) sedang berkonsentrasi mencari data recorder di lokasi jatuhnya dua pesawat Super Tucano di Pasuruan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaInsiden pesawat milik Trigana Air itu menyebabkan dua penerbangan lainnya mengalami keterlambatan keberangkatan.
Baca SelengkapnyaPilot pesawat Smart Air yang jatuh di Hutan Kalimantan Utara ditemukan selamat di Binuang, Nunukan.
Baca SelengkapnyaMarsma Agung mengaku belum dapat memastikan penyebab pastinya.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui kondisi pilot dan jumlah penumpang pesawat tersebut.
Baca SelengkapnyaDua pesawat itu diterbangkan oleh empat perwira menengah TNI AU.
Baca SelengkapnyaTim SAR Gabungan menghadapi kendala saat mengevakuasi korban pesawat kargo Smart Aviation di Hutan Kaltara.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan memutuskan pencarian pesawat kargo Smart Air yang hilang kontak sejak Jumat (8/3) pagi, akan dilanjutkan pada Sabtu (9/3) besok.
Baca Selengkapnya