Pembacok warga di Banjarmasin dibekuk polisi
Merdeka.com - Aparat Polresta Banjarmasin membekuk M (27) satu dari dua pelaku pembacok warga Dayak yang terjadi pekan lalu. Kini, satu pelaku masih diburu polisi.
Kapolresta Banjarmasin AKBP Wahyono menjelaskan peristiwa berawal dari ketersinggungan pelaku terhadap korban.
"Tersangka melintas di depan korban E (27), kemudian terjadi cekcok mulut antara keduanya lalu tersangka pergi. Setelah itu ternyata balik lagi menghampiri korban sambil membawa celurit," jelas Wahyono saat dihubungi merdeka.com, Senin (29/2).
-
Kenapa TNI AD membantah klaim pelaku? Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang dilakukan Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
-
Bagaimana Kapolda Jateng menanggapi kasus Sukolilo? 'Salah satu penegak hukum adalah Polisi, Polri adalah representasi negara di masyarakat, Kita ndak boleh main hakim sendiri. Kita (masyarakat) tidak boleh bertindak seperti Polisi. Kalau ada permasalahan lapor polisi,' tegasnya.
-
Bagaimana cara TNI AD mengklarifikasi klaim pelaku? 'Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
Saat kejadian, lanjut Wahyono, pelaku mendapat perlawanan dari korban yang mempersenjatai diri dengan kayu. "Korban ada perlawanan pakai kayu. Tapi akhirnya kalah dan meninggal dunia," tuturnya.
Mantan Wadirlantas Polda Metro Jaya ini membantah kabar yang menyebut buntut dari kejadian itu adanya kedua kelompok suku tertentu yang memanas.
"Ini kasus pidana murni. Namun, isu yang berkembang bilangnya konflik etnik padahal enggak ada," tegasnya.
Meski demikian, Wahyono tak menampik jika pelaku maupun korban berasal dari dua kelompok suku yang berbeda. "Keduanya memang berasal dari suku tertentu yang berbeda," ucapnya.
Namun, tambah Wahyono, pasca keributan terjadi polisi sudah melakukan mediasi terhadap kedua suku tersebut. "Minggu kemarin kejadian (penganiayaan), lalu Rabu polisi pertemukan tokoh adat, seluruh adat yang ada di Banjarmasin. Semua sudah disepakati, masing-masing sama-sama ingin meredam isu yang beredar dan sama-sama menenangkan massanya. Lalu hari Jumat dikumpulkan lagi dan mereka sudah deal dan malamnya menggelar acara damai adat," beber Wahyono.
"Dari pihak pelaku juga sudah meminta maaf kepada korban dan mengakui perbuatannya," tambahnya.
Kini, polisi memburu pihak yang sengaja menyebarkan isu provokatif dengan memanfaatkan kasus pidana tersebut. "Iya, sekarang polisi lagi buru pihak yang menyebarkan isu itu," tandasnya. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus salah tangkap dan dugaan penganiayaan yang dilakukan anggota kepolisian di Sukabumi menjadi atensi Kapolda Jabar Irjen Pol Akhmad Wiyagus.
Baca SelengkapnyaJaksa Agung ST Burhanuddin mengakui pengepungan Kejaksaan Agung dilakukan oleh oknum Brimob Polri.
Baca SelengkapnyaKapolres menyebut video itu untuk menjatuhkan institusi Polri dan memecah belah TNI-Polri.
Baca SelengkapnyaKapolda menegaskan kerusuhan tersebut merupakan masalah komunikasi antara dua organisasi massa tersebut tidak ada kaitan dengan dua parpol.
Baca SelengkapnyaPenyidik mendapatkan keterangan lebih dari dua orang saksi yang menyatakan bahwa tersangka Pegi Setiawan berada di lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaMenurut Susno Duadji, tidak ada pembunuhan dalam kasus Vina
Baca SelengkapnyaSatpol PP yang mendatangi lokasi memastikan tidak ada penyekapan.
Baca Selengkapnya