Pembacokan KH Zaenuri di Kendal murni perampokan, pelaku tidak stres
Merdeka.com - Proses hukum terhadap pelaku pembacokan KH Zaenuri dan menantunya, Agus Nurus Sakban akan tetap dilanjutkan. Dari hasil pemeriksaan kejiwaan yang dilakukan tim kesehatan Polda Jateng, diketahui pelaku Suyatno alias Bogel (34) dalam kondisi sehat.
Kapolda Jateng, Irjen Pol Condro Kirono mengatakan pelaku tidak dalam kondisi stres atau depresi saat melakukan aksinya. "Psikologi dicek, S alias Bogel bisa pertanggungjawabkan perbuatannya, tidak gila," tegas Condro di Mapolda Jateng, Rabu (21/3).
Menurut Condro, aksi yang dilakukan Suyatno murni kriminal dan tidak tersangkut jaringan manapun. Tujuan pembacokan tersebut adalah ingin merebut tas di dalam mobil korban. Pelaku yang bekerja sebagai pengamen, kesulitan ekonomi sejak bercerai dengan istrinya pada 2012 harus menghidupi seorang anak.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Mengapa perampok mengincar rumah korban? RS yang kesehariannya bekerja sebagai karyawan koperasi simpan pinjam di Kecamatan Kalipare ditengarai sering menyimpan uang tunai dalam jumlah besar di rumahnya.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Kenapa pelaku mencuri tas pesepeda? Dengan cepat, korban lantas kehilangan kendali dan tas dibahunya raib tasnya dan pelaku berhasil kabur.
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
-
Bagaimana cara pelaku melancarkan aksinya? Untuk memuluskan aksinya, NUG, HS, dan DK melakukan panggilan darurat ke Mako Damkar Induk Sleman.
"Pelaku adalah pengamen yang sehari-harinya di pasar. Kondisi ekonomi memprihatinkan, punya anak satu putus sekolah, tidak punya pekerjaan, ini faktor ekonomi," jelasnya. Condro mengatakan Suyatno akan dijerat dengan Pasal 365 KUHP tentang pencurian disertai kekerasan dengan ancaman hukuman 9 tahun penjara.
Pembacokan yang menimpa KH Zaenuri dan menantunya, Agus Nurus Sakban terjadi Sabtu (17/3) di Desa Truko Kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal. Saat itu, pelaku yang bernama Suyatno hendak mencuri tas istri Sakban namun mendapat perlawanan.
Dia lalu membacok Sakban. Mendengar ada ribut-ribut, Zaenuri yang berada di dalam rumah keluar. Namun malah turut menjadi korban pembacokan. KH Zaenuri adalah Ketua Ranting NU Desa Truko.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku berhasil ditangkap pada Jumat (25/10) dini hari.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku telah lama mengamati toko korban karena dia bekerja tak jauh dari lokasi itu.
Baca SelengkapnyaPelaku penusukan sebelumnya ditangkap polisi pada Kamis (23/5) malam.
Baca SelengkapnyaAksi pencurian sepeda motor terjadi di kawasan Melur, Koja, Jakarta Utara pada Senin (21/8) lalu. Namun aksi tersebut gagal dan mendapat sorotan warganet.
Baca SelengkapnyaPolisi membekuk satu dari lima perampok karyawan BUMN PT Permodalan Nasional Madani (PNM) di Musi Rawas, Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaBegal tukang ojek di Tanjung Raja, Ogan Ilir setelah buron sepekan.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan satu Polres tertawa terbahak-bahak karena pelaku curanmor ini.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku pembunuhan di Musi Banyuasin akhirnya terungkap.
Baca SelengkapnyaPria paruh baya ini berhasil melawan tiga begal yang hendak merebut motornya. Meski motornya berhasil dipertahankan, korban dilarikan ke IGD rumah sakit.
Baca SelengkapnyaBarang berharga korban berupa ponsel dan uang dirampas pelaku, sementara sepeda motornya berhasil dipertahankan setelah kuncinya dibuang secara diam-diam.
Baca SelengkapnyaPetugas mengamankan barang bukti linggis serta besi ulir yang digunakan pelaku saat menjebol rumah korban.
Baca Selengkapnya