Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pembagian karut marut, janda miskin juga tak dapat BLSM

Pembagian karut marut, janda miskin juga tak dapat BLSM warkem tak dapat BLSM. ©2013 Merdeka.com/Chandra Uwin

Merdeka.com - Warkem (65), seorang nenek tua miskin di Desa Rempoah, Banyumas, tak mendapat Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM). Warkem bukan satu-satunya. Di desa itu, beberapa warga yang miskin juga tak mendapat bantuan sebesar Rp 150 ribu per bulan tersebut.

Ketua RT 03/ RW 01 Wahyono mengungkapkan, selain Warkem masih ada Romlah seorang janda tua yang hidup hanya bersama cucunya yang tidak menerima KPS (Kartu Pengendalian Sosial). Padahal, jelas Wahyono, Romlah menggantungkan hidupnya dari berjualan kecil-kecilan.

"Mbok Warkem dan Romlah tidak dapat KPS, sebenarnya mereka berhak mendapatkannya. Apalagi mereka, biasanya mendapat raskin, Jamkesmas, BLT," jelas Wahyono, Selasa (25/6).

Staf pemerintahan desa setempat juga kebingungan. Saat ditemui di kantor desa, Kepala Urusan Umum Desa Rempoah, Heri Lispriyono mengaku sudah mengetahui persoalan yang dihadapi Warkem dan warga lain.

"Memang ada beberapa warga di lingkungan sekitar tempat tinggal Bu Warkem yang seharusnya mendapat BLSM, tetapi kenyataannya tidak mendapatkan. Sebenarnya, kami juga tidak tahu mekanisme pengajuan serta pendataan yang sebenarnya dipakai dalam pendistribusian KPS tersebut," kata Heri.

Dari data yang dimiliki desa, tercatat ada sekitar 511 kepala keluarga yang mendapatkan KPS. Namun nama Warkem tidak tercantum dalam daftar penerima kartu tersebut. Diakuinya selama ini, janda yang hidup sebatang kara itu mendapat BLT dan raskin.

"Anehnya, jumlah penerima tetap sama. Tetapi tidak otomatis nama-nama penerima BLT dan raskin yang tercantum sebelumnya, mendapatkan KPS," jelasnya.

Heri melanjutkan selama ini memang banyak warga miskin di desanya terakomodasi untuk menerima BLSM. Meski begitu, Heri menyatakan sudah membuat laporan ini kecamatan untuk ditindaklanjuti.

"Saya rasa memang masih banyak warga di desa kami yang seharusnya mendapat BLSM," katanya.

Berbeda dengan Warkem, salah satu warga RT 03/ RW 01 Desa Rempoah, Sutarso baru kali ini mendapat bantuan pemerintah melalui program BLSM. Sebelumnya, dia mengaku tidak pernah sekalipun mendapat keringanan dari adanya program BLT dan raskin.

"Saya sudah beberapa kali mengajukan ke desa untuk mendapatkan BLT, tetapi tidak ada hasil. Baru kali ini saya mendapat KPS. Saya sangat membutuhkan ini, karena sehari-harinya saya hanya bekerja menjadi buruh serabutan," katanya sambil menunjukkan KPS yang baru diambil di balai desa. (mdk/ian)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Warga Garut Keluhkan Sebagian BLT Dikonversi Jadi Bahan Pokok
Warga Garut Keluhkan Sebagian BLT Dikonversi Jadi Bahan Pokok

Program BLT itu tidak boleh dikonversikan dalam bentuk barang, termasuk sembako.

Baca Selengkapnya
Respons Ridwan Kamil soal JRMK Mau Coblos 3 Paslon di Pilgub Jakarta
Respons Ridwan Kamil soal JRMK Mau Coblos 3 Paslon di Pilgub Jakarta

RK kemudian membeberkan sejumlah cara untuk mencintai warga miskin kota melalui programnya seperti kredit tanpa bunga.

Baca Selengkapnya
Momen Ganjar Dicurhati Warga Kendal soal Penyaluran BLT Tidak Tepat Sasaran
Momen Ganjar Dicurhati Warga Kendal soal Penyaluran BLT Tidak Tepat Sasaran

Pembagian BLT yang masih tidak tepat sasaran harus segara dirapikan.

Baca Selengkapnya
Warga Kampung Bayam Terdampak JIS, Ketua DPRD DKI Minta Tiru Cara Jokowi-Ahok
Warga Kampung Bayam Terdampak JIS, Ketua DPRD DKI Minta Tiru Cara Jokowi-Ahok

Prasetio berharap berharap eksekutif dan legislatif duduk bersama mencari jalan keluar mengenai Kampung Susun Bayam.

Baca Selengkapnya
Alasan Warga Tak Ingin Huni Rusun Nagrak: Kampung Susun Bayam Sudah Ada, Untuk Apa Pindah
Alasan Warga Tak Ingin Huni Rusun Nagrak: Kampung Susun Bayam Sudah Ada, Untuk Apa Pindah

"kita sudah dapat SK calon penghuni, sudah dapat nomor unit, terus mau ngapain di pindahkan ke Nagrak? terus kampung susun yang sudah jadi buat apa?”

Baca Selengkapnya
Fakta Terbaru Pengemis Wanita 'A Kasihan A', Dilarang Keluarga Mengemis
Fakta Terbaru Pengemis Wanita 'A Kasihan A', Dilarang Keluarga Mengemis

Beberapa waktu lalu dunia maya dihebohkan dengan aksi pengemis wanita yang meminta uang dengan bernyanyi 'A Kasihan A'.

Baca Selengkapnya
Begini Respons Dirut Jakpro Digugat Warga Kampung Bayam ke PTUN
Begini Respons Dirut Jakpro Digugat Warga Kampung Bayam ke PTUN

Selain itu, mereka juga mempertanyakan siapa yang akan menghuni Kampung Susun Bayam jika warga pindah ke Rusun Nagrak.

Baca Selengkapnya
Begini Penjelasan Menko Muhadjir soal Polemik Korban Judi Online Terima Bansos: Pemahamannya Tak Utuh
Begini Penjelasan Menko Muhadjir soal Polemik Korban Judi Online Terima Bansos: Pemahamannya Tak Utuh

Menko Muhadjir klaim pemahaman soal hal tersebut tidak utuh

Baca Selengkapnya
40 KK Kelompok Tani Tinggal di Kampung Susun Bayam Tanpa Listrik dan Air
40 KK Kelompok Tani Tinggal di Kampung Susun Bayam Tanpa Listrik dan Air

Mereka menghuni tanpa izin dari PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku pengelola kampung susun itu.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Wacanakan Korban Judi Online bisa Dapat Bansos, Ini Reaksi Jokowi
Pemerintah Wacanakan Korban Judi Online bisa Dapat Bansos, Ini Reaksi Jokowi

Jokowi mengatakan, pemerintah dipastikan tidak ada mengatur hal itu.

Baca Selengkapnya
Siap-Siap, Masyarakat Jakarta Bakal Dapat BLT Rp900.000
Siap-Siap, Masyarakat Jakarta Bakal Dapat BLT Rp900.000

Langkah ini diharapkan dapat membantu masyarakat yang membutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka di tengah tekanan ekonomi yang terus meningkat.

Baca Selengkapnya