Pembakaran bendera 'tauhid', ribuan massa gelar aksi di depan Polresta Solo
Merdeka.com - Massa yang tergabung dalam KONAS (Komunitas Nahi Mungkar Surakarta) menggelar aksi demonstrasi di depan Mapolresta Surakarta, usai Salat Zuhur, Selasa (23/10). Mereka membawa bendera berwarna hitam, hijau maupun putih bertuliskan Tauhid.
Sementara sebagian lainnya berada di depan membentangkan poster yang terbuat dari kertas putih bernada protes. Di antaranya berbunyi 'Tauhid harga mati', 'saudaraku Banser bertaubatlah', 'Tauhid jiwa raga kami' dan lainnya. Massa memenuhi Jalan Adi Sucipto, sehingga arus lalu lintas harus dialihkan.
Dalam orasinya mereka memprotes keras aksi pembakaran bendera bertuliskan kalimat Tauhid yang dilakukan anggota Banser saat peringatan Hari Santri di Kabupaten Garut. Mereka menilai aksi tersebut sangat arogan dan menyakitkan hati umat Islam di seluruh dunia.
-
Apa yang dibakar massa? Tampak beberapa massa sedang membakar motor. Tak jelas motor siapa yang dibakar, yang jelas motor yang dibakar tak hanya satu.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Di mana teror pembakaran terjadi? Pelaku pembakaran misterius di Kampung Tipar, RT 02, RW 06, Kelurahan Mekarsari Kecamatan Cimanggis, Depok mulai terungkap.
-
Apa yang dilakukan warga Jateng untuk nobar? Pada momen ini, lapisan masyarakat dari berbagai daerah di Tanah Air menggelar acara nonton bareng (nobar), begitu pula warga di Provinsi Jawa Tengah. Mereka rela bergadang dan berkumpul di titik-titik nobar untuk bisa merasakan keseruan dan menjadi saksi sejarah atas lolosnya Timnas Indonesia U-23 ke semifinal Piala Asia.
-
Bagaimana kerusuhan terjadi di Banyumas? Para suporter menyalakan flare dan kemudian merangsek masuk ke dalam stadion.
Koordinator aksi Dadyo Hasto Kuncoro mengatakan, tidak dibenarkan siapapun melakukan penghinaan terhadap simbol maupun nilai ajaran agama. Umat Islam selama ini selalu sabar dan berusaha bersikap arif dan bijaksana melihat oknum Banser yang berbuat di luar nalar keimanan.
"Umat Islam selalu sabar melihat saudara seiman kami berbuat di luar nalar. Membubarkan pengajian, melindungi penista agama dan lain-lain. Tapi kami masih bersabar dan berharap agar organisasi bisa membina oknum-oknum pelaku tersebut," katanya.
Untuk itu, pihaknya meminta kepada aparat agar tidak ada pembiaran kepada para pelaku. KONAS, lanjut dia mengecam keras tindakan para oknum yang melakukan pembakaran bendera. Mereka juga diminta untuk berani mempertanggungjawabkan perbuatannya tersebut.
"Kami mengecam keras dan meminta mereka dihukum dan dipidana serta meminta maaf secara resmi," tandasnya.
Pada bagian akhir, para pendemo juga meminta kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya umat Islam agar saling menghormati serta menjaga keharmonisan kehidupan antar umat beragama dengan menjunjung tinggi nilai persatuan.
Polisi telah mengamankan tiga orang terkait pembakaran bendera diduga Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Kabupaten Garut. Masyarakat diminta untuk tidak terprovokasi dengan insiden ini. Polres Garut masih mencari satu orang yang diduga pembawa bendera saat perayaan Hari Santri Nasional di Alun-alun Limbangan.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi pembakaran ban, spanduk dan poster pecah usai hasil putusan MK terkait gugatan sengketa Pilpres 2024 mendapat penolakan dari masyarakat pendukung 01 & 03.
Baca SelengkapnyaBulan lalu, aktivis sayap kanan Belanda melakukan pembakaran Alquran.
Baca SelengkapnyaHingga malam hari, massa demonstran tolak Revisi UU Pilkada masih bertahan di depan Gedung DPR.
Baca SelengkapnyaMereka meneriakkan yel-yel meminta Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk mundur dari jabatannya dan segera pulang ke kampung halaman Solo.
Baca SelengkapnyaMereka membakar lima wadah kemenyan dan melakukan aksi bisu.
Baca SelengkapnyaPerbuatan tersangka dipicu sakit hati kepada warganya.
Baca SelengkapnyaRibuan Muslim di Swedia menggelar protes di tengah ibu kota Stockholm.
Baca SelengkapnyaNusron menganggap apa yang dilakukan sekelompok massa itu merupakan perilaku yang menggambarkan ketidaksiapan orang untuk berbeda pendapat dan berbeda pilihan.
Baca SelengkapnyaSeorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, massa yang berjumlah sekira seribuan orang mendatangi kantor bupati dan DPRD setempat.
Baca SelengkapnyaWarga Irak menggelar demo di kedutaan Swedia di kota Baghdad dan membakar salah satu bangunan di dalamnya.
Baca SelengkapnyaVideo keributan viral di media sosial. Dalam salah satu postingan keributan terjadi di Jl Ampera Rt 007 Rw 002, Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Tangsel.
Baca SelengkapnyaMassa diketahui menuntut ganti rugi lahan tambang.
Baca Selengkapnya