Pembakaran sekretariat GMBI di Bogor, 12 orang jadi tersangka
Merdeka.com - Sebanyak 12 dari 20 orang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pengerusakan dan pembakaran Sekretariat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) di Ciampea, Bogor. Sebelumnya, ada 20 orang yang sempat diamankan.
"Hasil pemeriksaan, 5 dari 12 tersangka yang dilakukan penahanan usianya masih di bawah umur. Saat ini semua tersangka masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Bogor," kata Kapolres Bogor, AKBP AM Dicky Pastika, Sabtu (14/01.
Para tersangka ini disangkakan melanggar Pasal 170 KUHP tentang penganiayaan dan Pasal 187 tentang pembakaran.
-
Siapa yang membacok pelajar di Bogor? 'Tiba-tiba pelajar dari sekolah lain dari belakang menganiaya dengan membacok P di pinggang dan I di kepala. Setelah membacok pelajar tersebut langsung pergi,' ujarnya.
-
Siapa saja yang menjadi tersangka? Chandrika Chika dan lima orang rekannya telah resmi dijadikan tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
-
Siapa korban kebakaran? Atas kejadian itu, mengakibatkan satu orang meninggal dunia atas nama Cornelius Agung Dewabrata (59).
-
Siapa pelaku pembakaran di Tanjung Priok? Pengungkapan kasus ini bermula dari peristiwa kebakaran Seorang paman bernama DZ (53), tega menghabisi nyawa remaja perempuan berinisial AZH (15) yang juga merupakan keponakannya di Jalan Sunter Permai Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
-
Siapa yang menjadi korban kebakaran? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan. Namun, saat itu Mufid belum menyadari bahwa pamannya terjebak di tengah api yang berkobar.
-
Siapa yang terlibat dalam insiden ini? Seorang driver taksi online di kawasan Jakarta Pusat tengah ramai jadi perbincangan usai kedapatan emosi ke penumpang wanita.
"Dari kasus pengerusakan dan pembakaran ini, ada satu korban yang dianiaya yakni Ketua LSM GMBI Bogor, makanya mereka dikenakan pasal 170," jelasnya.
Ia menjelaskan para tersangka ini sebagian besar statusnya sebagai pelajar dan mahasiswa. Saat itu, menurutnya, mereka bersama puluhan orang lainnya yang diduga berasal dari ormas keagamaan itu, melakukan penyerangan, pengerusakan dan pembakaran markas GMBI di Desa Tegal Waru, Ciampea pada pukul 03.00, Jumat (13/01/2017).
"Bahkan satu dari 12 tersangka ada juga yang berprofesi sebagai guru," jelasnya.
Markas GMBI dibakar ©2017 merdeka.com/yudi alif
Berdasarkan keterangan saksi, lanjutnya, mereka ini melakukan pengerusakan terhadap barang dan bangunan rumah menggunakan batu dan bambu serta melakukan pengerusakan terhadap tanaman. Setelah itu, ada di antara mereka melakukan pembakaran terhadap bangunan sekretariat GMBI," jelasnya.
Di lokasi kejadian, petugas menyita sejumlah barang bukti yakni 1 unit kendaraan roda 2 yang sudah hangus terbakar, beberapa kursi dan potongan meja bulat, serta meteran listrik di bangunan kantor sekretariat LSM GMBI.
"Tak hanya itu, kami juga menyita sejumlah batu ukuran besar dan kecil yang dipergunakan untuk melempari sekretariat," ujarnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemicu pembunuhan karena uang dalam celengan pelaku dicuri dan hingga memancing kemarahan dan perkelahian.
Baca SelengkapnyaKasus pengeroyokan bermula dari kesalahpahaman terkait keanggotaan korban dalam Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), salah satu perguruan silat.
Baca SelengkapnyaRatusan warga menolak pembangunan resort di Bali dengan merusak dan membakar.
Baca SelengkapnyaDemo sopir truk di Jambi berujung pada perusakan kantor gubernur
Baca SelengkapnyaKorban tidak bisa melawan dan terlihat hanya berusaha menutupi wajah dan kepalanya dengan tangan.
Baca SelengkapnyaMotif dua pelajar melakukan perusakan dan pembakaran kelas masih didalami.
Baca SelengkapnyaDitetapkan sebagai Tersangka Pengeroyokan Teman hingga Tewas, 17 Santi di Blitar Tidak Ditahan
Baca SelengkapnyaPolisi menyebutkan, 18 orang korban kebakaran gudang gas elpiji di Denpasar dirawat di RS.
Baca SelengkapnyaSeorang santri diduga nekat membakar pondok pesantren di Desa Dayun, Kabupaten Siak, Rabu (18/2), sehingga dua orang rekannya meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKelima tersangka pelaku perundungan itu merupakan anak-anak.
Baca SelengkapnyaAtas laporan tersebut pihaknya pun melakukan olah tempat kejadian perkara.
Baca SelengkapnyaKorban adalah santri berinisial SS (16) asal Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.
Baca Selengkapnya