Pembangunan kelas mangkrak, siswa SD malah disuruh numpang belajar
Merdeka.com - Siswa di SDN Pitara 2 Depok, Jawa Barat terpaksa belajar hanya dua jam sehari karena pembangunan ruang kelas di sekolah itu terbengkalai. Padahal siswa kelas VI beberapa bulan lagi harus menjalani ujian nasional. Terbengkalainya pembangunan ruang kelas itu berdampak pada kegiatan belajar mengajar (KBM).
Ketua Dewan Pendidikan Kota Depok, Hafid Nasir menyarankan, sekolah bisa meminjam rumah warga sekitar. Alasannya, siswa tidak perlu jauh-jauh belajarnya. Sekolah tinggal mendata sekolah terdekat, sehingga bisa dibagi dua. "Kelas VI bisa di rumah warga, kelas lainnya bisa numpang di sekolah swasta," kata Hafid di Depok, Selasa (19/1).
Menurutnya, rumah warga yang sekiranya luas bisa dipinjam sementara untuk KBM. Kemudian, bisa juga menumpang di sekolah swasta yang jika ada dan tidak terpakai kelas siang maka bisa digunakan. Dia juga mengimbau adanya peran serta orang tua dalam kondisi seperti ini. "Kelas VI memang menjadi perhatian karena harus diselamatkan. Kalau nilai UN siswa tidak bagus maka siapa yang akan disalahkan," ujarnya.
-
Apa ujian yang sering muncul? Menjelang hari bahagia, setiap calon pengantin memiliki ujiannya masing-masing.Entah ujian tersebut berasal dari diri sendiri maupun orang lain di luar hubungan kita dengan pasangan.
-
Bagaimana cara mengetahui kesiapan anak sekolah? Selain itu, untuk anak usia dini perlu diperhatikan hal-hal berikut yang menunjukkan ketertarikan anak pada sekolah.
-
Bagaimana siswa bisa mencapai prestasi? Diperlukan usaha yang keras, strategi yang tepat, dan komitmen yang tinggi agar impian tersebut dapat terwujud.
-
Apa dampaknya jika anak dipaksa sekolah sebelum siap? Saat memaksakan anak untuk belajar dan menitipkan sekolah sebelum cukup umurnya, akan memiliki dampak pada psikologis anak.
-
Kapan siswa butuh motivasi untuk belajar? Mengingat sebentar lagi para siswa telah melewati liburan akhir tahun.
-
Kenapa anak stres karena pelajaran? Anak-anak sering kali menghadapi rutinitas sekolah yang padat, termasuk tuntutan nilai akademis yang tinggi. Hal ini dapat menyebabkan stres karena mereka harus menyeimbangkan kegiatan sekolah dengan kegiatan lain seperti les privat, kegiatan ekstrakurikuler, dan tugas rumah yang banyak.
Untuk saat ini, kata dia jangan mencari siapa yang salah dalam penghentian pembangunan ini. Tapi harus lebih dipikirkan jalan keluar terbaik bagi siswa. "Anggap saja ini hanya sebuah kecelakaan dan siswa yang jadi korban. Jangan cari yang benar dan salah, siswa dulu yang diurus," ungkapnya.
KBM dilakukan dua jam dan kelas 6 tiga jam memang tidak efektif. Apalagi siswa pulang cepat dari biasanya, kemungkinan siswa main bisa terjadi dan ini harus diatasi karena outputnya tidak baik. Baiknya sekolah fokus pada mata pelajaran yang akan di UN-kan.
"Jika ini berlarut, dampak bagi siswa akan tidak baik. Menurun semangatnya karena terbiasa pulang cepat apalagi sudah sebulan lebih belajar dua jam, jadi terbiasa pulang cepat. Dan ketika jam sekolah kembali normal, mereka akan beradaptasi lagi, pikirkan dampak psikologis siswa juga," kata dia mengingatkan. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tidak ada bangku membuat para siswa harus duduk di lantai dan menunduk saat menulis materi pelajaran.
Baca SelengkapnyaKarena kekurangan ruangan kelas sehingga harus digunakan bangunan yang tidak layak tersebut
Baca SelengkapnyaKondisi seperti ini sudah terjadi sejak 2014, karena kursi dan meja sudah rapuh.
Baca SelengkapnyaSiswa SD Negeri Bugel Kulon Progo harus rela mengungsi ke rumah warga karena sekolahnya terdampak pembangunan JJLS.
Baca SelengkapnyaBeberapa sekolah kekurangan siswa. Namun kegiatan belajar mengajar tetap berjalan.
Baca SelengkapnyaDiduga, gedung ambruk karena usia bangunan yang sudah tua.
Baca SelengkapnyaAnak yang masuk ke jenjang SD sebelum waktunya bisa menyebabkan mereka mengalami dampak negatif secara psikososial.
Baca SelengkapnyaKondisi bangunan bekas WC itu tak layak pakai. Jauh dari standar sekolah seperti biasanya.
Baca SelengkapnyaSebanyak 18 siswa kelas 1 di SDN 02 Desa Tanjung, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar, Riau belajar di ruangan bekas water closet (WC).
Baca Selengkapnyaselain D, ada juga puluhan siswa di SMA Negeri 2 Maumere dipulangkan pihak sekolah lantaran menunggak uang SPP.
Baca SelengkapnyaKegiatan belajar mengajar (KBM) tanpa meja kursi di sekolah itu sudah berlangsung lebih dari dua tahun.
Baca SelengkapnyaSelain kondisi gedung sekolah yang perlu diperbaiki, dewan guru pun menyampaikan bahwa SDN 7 Suana kekurangan meja dan kursi.
Baca Selengkapnya