Pembangunan Tol Cipali sisakan kerusakan jalan di Purwakarta
Merdeka.com - Kemegahan Tol Cikopo-Palimanan sebagai Jalan Tol terpanjang di Indonesia ternyata menyisakan permasalahan yang tidak bisa dianggap sepele. Salah satunya merusak infrastruktur jalan di wilayah yang dilintasi kendaraan berat pengangkut material bahan bangunan tol.
Seperti yang terjadi di tiga desa di Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Kondisi ruas jalan milik pemerintah Kabupaten itu mengalami kerusakan yang cukup parah. Jalan yang menghubungkan Desa Kertamukti, Desa Cimahi dan Desa Cijunti tersebut, tidak nyaman dilalui oleh para pengguna jalan.
Kondisi itu terjadi akibat kendaraan besar yang mengangkut bahan material untuk membangun tol yang izin konsesinya dipegang oleh PT Lintas Marga Sedaya itu menggunakan jalan tersebut meski tanpa kesepakatan.
-
Dimana Jalan Pantura Jawa Barat mulai terlihat rusak? Lalu kondisi jalan sudah mulai rusak saat melewati Simpang Jomin arah ke Subang, Jawa Barat.
-
Apa yang rusak di jalan tersebut? 'Kami meminta agar segera dibangun jalan dari Dusun Juron sampai Dusun Dawung, karena ini adalah akses yang paling penting bagi warga kedua dusun. Terutama masalah anak sekolah yang harus mereka perhatikan. Kalau mereka pakai matic, kondisi jalan yang licin berbahaya bagi mereka,' kata Sugiyanto, warga Desa Pandanharum, dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Senin (5/2).
-
Dimana jalan rusak itu berada? Rombongan Bupati Grobogan yang melintasi Desa Pandanharum, Kecamatan Gabus, Grobogan, dihadang oleh warga.
-
Bagaimana kondisi jalan Jalur Pantura Jawa Barat? Saat ini kondisi jalan di Jalur Pantura Subang hingga Indramayu terbilang masih bergelombang. Beberapa jalan malah masih berlubang hingga menyebabkan goncangan kendaraan roda empat.
-
Siapa yang berjanji memperbaiki jalan? 'Saya berjanji akan membangun jalan ini pada tahun 2025. Sumber dana bisa dari APBD atau dari provinsi. Mana yang kira-kira lebih cepat lebih baik,' ucap Bupati Grobogan Sri Sumarni.
-
Kenapa Pramono Anung mau memperbaiki jalur sepeda di Jakarta? 'Sebenarnya bagus, tapi belum tuntas. Nah yang begitu dibenahi,' ucap dia.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang sempat meninjau kondisi jalan tersebut. Dedi menyayangkan pihak kontraktor yang sama sekali tidak memperhatikan kerusakan jalan akibat pembangunan tol yang mereka lalukan.
"Ya karena truk besar lalu lalang membawa bahan material, setelah rusak, mereka membiarkannya begitu saja, tanpa perbaikan kembali," kata Dedi.
Setelah sebelumnya pihak Pemerintah Daerah berencana untuk melakukan gugatan melalui jalur hukum kepada PT LMS. Pada Jumat (24/6) siang. Perwakilan dari perusahaan pengembang dan pengelola jalan tol itu akhirnya menemui Bupati Dedi dan menyatakan kesiapannya untuk melakukan perbaikan terhadap jalan sepanjang 27 Kilometer, yang rusak akibat dilalui kendaraan proyek jalan tol.
Dalam pertemuan itu Dedi meminta pihak PT LMS bertanggung jawab dengan melakukan perbaikan jalan seperti sebelumnya, sesuai standar yang telah diterapkan oleh Pemkab Purwakarta.
Dedi mengatakan, saat ini jalan yang rusak tersebut sebagian telah diperbaiki. Namun jika PT LMS siap untuk melakukan perbaikan maka biaya yang telah dikeluarkan Pemkab Purwakarta sebelumnya harus diganti dan pekerjaan kembali diteruskan hingga tuntas.
"Kita lebih baik sama-sama ke lapangan untuk melihat dan mengukur sejauh mana kerusakan yang terjadi. Biar nantinya tidak ada salah hitungan, kita juga tidak mau PT LMS rugi," ujar Dedi.
Di tempat yang sama Wakil Dirut PT LMS, Hudaya Arryanto, mengaku siap untuk melakukan perbaikan jalan seperti sebelumnya.
"Kita akan turunkan tim untuk melihat jalan mana yang digunakan dan rusak. Kita juga akan lakukan joint survei dengan Pemkab Purwakarta, sehingga perbaikan bisa segera dilakukan," ucapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Pemkab Purwakarta, Budi Supriyadi mengatakan, dari penghitungan awal jalan yang dilalui oleh PT LMS saat melakukan pembangunan Tol Cipali sekira 4 KM dengan total kerusakan mencapai 60 persen.
Menurut Budhi, kerusakan tersebut cukup parah. Bahkan beberapa di antaranya rusak hingga ke bagian pondasi sehingga harus dilakukan rekontruksi dengan biaya perkiraan Rp 1-2 miliar per 1 KM.
"Dulu saat akan melakukan pembangunan dalam rapat awal di Bapeda pihak LMS bilang tidak akan gunakan jalan itu, tapi pada kenyataannya jalan digunakan dengan alasan yang sesuai rencana awal tidak bisa. Sehingga jalan di Campaka rusak. Tapi sekarang mereka sudah berkomitmen, dan itu bagus," tutup Budi. (mdk/tyo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sering dilewati truk pengangkut material proyek, dampak buruk dirasakan masyarakat dan lingkungan di Sumedang
Baca SelengkapnyaTol Puncak-Cianjur itu memang sudah ada petanya. Tinggal dilaksanakan saja.
Baca SelengkapnyaJalan Tol Puncak-Cianjur, memerlukan kajian mendalam dalam aspek dampak lingkungan dan potensi kebencanaan.
Baca SelengkapnyaSudah bertahun-tahun, jalan raya yang kerap dilalui truk-truk tambang di Parung Panjang, Bogor ini mengalami kerusakan parah.
Baca SelengkapnyaTampak sejumlah kendaraan berlalu-lalang di atas jalan yang penuh dengan kubangan air.
Baca SelengkapnyaDibangunnya jalan Tol ini akan membantu wisatawan sehingga tidak terjebak macet saat ke puncak.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menyindir jalan rusak di Solo-Purwodadi, Jawa Tengah yang bertahun-tahun
Baca SelengkapnyaTol Cipularang memang dikenal rawan kecelakaan. Kemarin, Senin (11/11) sore, terjadi kecelakaan di Tol Cipularang KM 92 yang melibatkan sejumlah kendaraan.
Baca SelengkapnyaWarga sudah berulang kali mencari keadilan dengan cara melapor ke pemda setempat. Tetapi suara hati mereka dianggap angin lalu.
Baca SelengkapnyaProyek perbaikan saluran air itu dilakukan di ujung Jalan Ciputat Raya dengan Jalan RA Kartini, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaRuas baru Tol Sukabumi, yakni Cigombong-Cibadak sudah diresmikan pada Jumat (4/8). Namun pantauan pada hari ini, Minggu (6/8) lintasan tersebut masih ditutup.
Baca Selengkapnya"Karena itu alam bukan karena kesalahan pengelola," kata Menhub Budi
Baca Selengkapnya