Pembayaran lahan bantaran sungai Bengawan Solo belum beres

Merdeka.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta sampai saat ini masih belum bisa menyelesaikan pembayaran ganti rugi kepada pemilik 10 lahan bersertifikat hak milik (HM) di bantaran sungai Bengawan Solo, karena keterbatasan anggaran yang ada.

"Ya untuk dana relokasi yang dialokasikan dalam APBD 2014 hanya tersisa Rp 3 miliar. Itupun sudah digunakan untuk membayar hibah relokasi kepada pemilik 11 bidang lahan, yang jumlahnya sekitar Rp 2 miliar, pekan depan," kata Kabid Pemberdayaan Masyarakat Bapermas PP PA dan KB Pemkot Surakarta, Sukendar Tri Cahyo Kemat, di Solo, seperti dikutip dari Antara, Senin (12/5).

Dia mengatakan sebanyak sepuluh lahan tersebut sudah dinyatakan lengkap berkas administrasinya. Seharusnya, pemilik sudah bisa mendapatkan ganti rugi relokasi setelah nama mereka tercantum dalam surat keputusan (SK) Wali Kota.

"Ya untuk membayar itu mau tidak mau, mereka harus menunggu setelah APBD Perubahan ditetapkan. Karena kami akan mengajukan kekurangan anggarannya di sana," katanya.

Dia mengatakan, Bapermas PP PA dan KB telah menginventarisasi lahan HM di Bengawan Solo yang layak untuk direlokasi pada 2014. Hasilnya, terdapat 46 petak lahan di Kelurahan Sewu, Pucangsawit, Sangkrah, Semanggi dan Joyontakan yang masuk sasaran relokasi. Diperkirakan total dana yang dibutuhkan untuk program relokasi tahun ini berkisar Rp 18 miliar.

Dikatakan, dengan dibayarkannya hibah relokasi kepada pemilik 11 petak lahan, berarti tersisa 35 bidang yang masih harus dibebaskan. Di mana 10 petak di antaranya sudah dinyatakan layak mendapat ganti rugi.

"Ya untuk tahapan pembayarannya tetap kami lakukan, meski dananya sudah mepet. Rabu (14/5), kami akan bernegosiasi dengan para pemilik tanah itu. Selanjutnya tinggal mengurus SK Wali Kota, sebelum benar-benar membayarkan dana relokasi bagi mereka," katanya.