Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pembelaan Haris Azhar saat dipolisikan & dianggap cederai BNN-Polri

Pembelaan Haris Azhar saat dipolisikan & dianggap cederai BNN-Polri Haris Azhar. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Sesaat setelah eksekusi mati gembong narkoba Fredi Budiman, nama Koordinator KontraS Haris Azhar langsung jadi sorotan. Testimoninya yang disebar melalui media sosial tersebar ke publik dan membuat aparat penegak hukum kebakaran jenggot.

Dia menulis testimoni berjudul 'Cerita busuk dari seorang Bandit'. Dalam testimoni itu, Fredi menyebut ada keterlibatan sejumlah pejabat negara termasuk petinggi di Institusi Polri, TNI dan BNN menyangkut pengamanan transaksi narkoba dalam segala besar.

Haris mengaku Fredi tidak menyebut nama pejabat BNN, Polri dan TNI yang terlibat dalam bisnis barang haram tersebut. Haris menyebut Fredi mengaku telah menuliskan di pleidoinya. Polisi, BNN menuding Haris menyebarluaskan informasi tidak valid.

Orang lain juga bertanya?

BNN, TNI dan Polri melaporkan Haris ke polisi dengan tuduhan pelanggaran Pasal 27 Undang-undang ITE. Haris membela diri. Berikut pembelaannya.

Kesaksian Fredi sedang dikembangkan

Koordinator KontraS Haris Azhar berjanji bakal mengungkap nama-nama pejabat Polri, TNI dan Badan Narkotika Nasional (BNN) yang ada dalam testimoni milik terpidana mati Fredi Budiman. Namun, sebelum diungkap ke publik, Haris masih menunggu ketegasan pemerintah terkait testimoni tersebut."Bahan wawancara kesaksian Fredi sedang kita kembangkan, nanti bisa kita ekspose. Kami butuh ketegasan dari negara meresponnya gimana setelah kita ekspose nama terus nguap," kata Haris di Kantor KontraS, Jakarta, Jumat (5/8).

Ada saksi pernyataan Fredi

Koordinator KontraS Haris Azhar mengaku punya saksi untuk membuktikan semua pernyataan Fredi. Bahkan, dia menantang negara segera merespon tulisannya dengan cara konstruktif."Saya punya saksi soal pernyataan Fredi. Saya tantang negara respon tulisan saya dengan cara konstruktif," tandas Haris.

Tidak bermaksud cemarkan nama BNN, Polri dan TNI

Polri menganggap testimoni terpidana mati Fredi Budiman yang diungkap Koordinator KontraS Haris Azhar berjudul 'Cerita busuk seorang Bandit' telah mencederai citra institusi penegak hukum. Apa lagi dalam testimoni itu disebut adanya keterlibatan pejabat Polri, TNI dan BNN dalam bisnis narkoba skala besar.Koordinator KontraS Haris Azhar menegaskan, testimoni itu diungkap ke publik agar Polri mendapat informasi awal untuk membongkar keterlibatan pejabat institusi penegak dalam kasus peredaran narkoba di Indonesia."Testimoni tidak ditujukan dan dimaksudkan untuk mencemarkan nama baik institusi negara dalam hal ini, Polri, TNI dan BNN. Cerita itu adalah upaya kami memberikan informasi awal," kata Haris di kantor KontraS, Jakarta, Jumat (5/8).

Laporkan ke polisi buang energi

Haris menyesalkan langkah Polri, TNI dan BNN yang melaporkan dirinya dengan tuduhan pencemaran nama baik. Padahal, testimoni milik terpidana mati Fredi Budiman berjudul 'Cerita busuk seorang Bandit' itu sengaja diungkap agar Polri memiliki informasi awal untuk mengungkap keterlibatan sejumlah pejabat di institusi penegak hukum dalam kasus peredaran narkoba skala besar.Selain itu, Haris juga menilai pelaporan dirinya ke Bareskrim hanya membuang energi baik dari pihak terlapor maupun pelapor. Menurut dia Polri, TNI dan BNN seharusnya membuat tim untuk mengungkap sejumlah pejabat yang diduga terlibat dalam bisnis haram tersebut."Saya bukan takut, tapi buat apa buang-buang energi. Seharusnya energi kita satukan untuk menyelesaikan kasus-kasus narkoba," ucap dia.

Bertekad testimoni didengar Jokowi

Koordinator KontraS Haris Azhar mengaku sudah berusaha mengomunikasikan data yang dimilikinya soal keterlibatan sejumlah institusi dalam kasus Fredi pada Presiden Joko Widodo lewat Jubir Kepresidenan, Johan Budi."Saya sampaikan lewat lisan, hari Senin (25/7) lalu lewat telepon pada Johan Budi, saat itu saya sedang di Palu," kata Haris saat ditemui di kantornya, Rabu (3/8).Senin itu, lanjut dia, Johan Budi tak memberikan respons. Lalu dia memutuskan menyebarluaskan testimoni Fredi pada Kamis. Namun terlebih dulu, dia juga sudah mengirimkan testimoni serupa ke Johan Budi.Haris tetap bertekad testimoni yang dimilikinya sampai ke Jokowi. Namun tak kesampaian karena eksekusi mati tinggal beberapa jam lagi, hingga akhirnya dia menyebarkan informasi yang diterimanya."Saya menyebarkan informasi itu kira-kira 3 sampai 4 jam sebelum eksekusi Fredi Budiman," ujar Haris.Satu jam berselang testimoni itu mungkin sampai ke publik, dia mengaku ditelepon Kepala Humas BNN Slamet Pribadi. Slamet menghubunginya hanya untuk memastikan broadcast yang tersebar itu."Jadi sebelumnya, 2 pejabat itu (Johan Budi dan Slamet) sudah tahu informasi itu. Mungkin saya tidak optimal, tapi bukan berarti saya tidak mau ngapain-ngapain. Saya merasa sudah bicara pada orang yang tepat, karena hanya Presiden yang bisa memberhentikan itu di detik-detik terakhir adalah Johan Budi," tutupnya.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti Divonis Bebas Kasus Dugaan Pencemaran Nama Luhut Pandjaitan
Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti Divonis Bebas Kasus Dugaan Pencemaran Nama Luhut Pandjaitan

Majelis hakim menilai Haris dan Fatia tidak terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum bersalah melakukan pencemaran nama baik Luhut.

Baca Selengkapnya
Top News: Haris Azhar Cecar Jenderal Soal Bisnis TNI | Duduk Perkara Mayor Bentak Kasat Reskrim
Top News: Haris Azhar Cecar Jenderal Soal Bisnis TNI | Duduk Perkara Mayor Bentak Kasat Reskrim

Sidang berlangsung panas saat kubu pengacara Haris Azhar dan Fatia mencecar Heri Wiranto soal bisnis TNI.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jawaban Haris Azhar Dicecar Jaksa, Tegaskan Tak Rugikan Luhut Pandjaitan
VIDEO: Jawaban Haris Azhar Dicecar Jaksa, Tegaskan Tak Rugikan Luhut Pandjaitan

Terdakwa Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti menjalani pemeriksaan dalam sidang kasus dugaan pencemaran nama baik Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan pada Senin

Baca Selengkapnya
VIDEO: Divonis Tak Bersalah Kasus Lord Luhut, Fatia Tunjuk-Tunjuk Haris Azhar
VIDEO: Divonis Tak Bersalah Kasus Lord Luhut, Fatia Tunjuk-Tunjuk Haris Azhar

Hakim memvonis Haris dan Fatia tidak terbukti bersalah

Baca Selengkapnya
FOTO: Selebrasi Haris-Fatia Usai Hakim Vonis Bebas dari Kasus Pencemaran Nama Baik Luhut Panjaitan
FOTO: Selebrasi Haris-Fatia Usai Hakim Vonis Bebas dari Kasus Pencemaran Nama Baik Luhut Panjaitan

Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti divonis bebas dalam kasus dugaan pencemaran nama baik Luhut Binsar Pandjaitan.

Baca Selengkapnya
Ammar Zoni Bantah Rumor Gelontorkan Modal Untuk Bisnis Narkoba: Saya Gak Pernah Tahu
Ammar Zoni Bantah Rumor Gelontorkan Modal Untuk Bisnis Narkoba: Saya Gak Pernah Tahu

Ammar Zoni dengan tegas membantah tudingan yang menyebutkan bahwa dirinya memberikan modal untuk bisnis gelap narkoba.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Haris Azhar Hadirkan Munir di Sidang 'Lord Luhut', Sebut Lebih Jago dari Jaksa
VIDEO: Haris Azhar Hadirkan Munir di Sidang 'Lord Luhut', Sebut Lebih Jago dari Jaksa

JPU menilai pernyataan Haris melalui akun YouTube telah mencemarkan nama baik Luhut.

Baca Selengkapnya
Pengacara Sebut Penyidik Tidak Temukan Barang Bukti Usai Geledah Rumah Ketua KPK Firli Bahuri
Pengacara Sebut Penyidik Tidak Temukan Barang Bukti Usai Geledah Rumah Ketua KPK Firli Bahuri

Menurut pengacara, hal itu cukup menguatkan kliennya tak terlibat ada tuduhan pemerasan.

Baca Selengkapnya
Polisi Bantah 3 Anggota Diduga Terlibat Kasus Teroris Pegawai KAI: Cuma Beli Senjata Ilegal
Polisi Bantah 3 Anggota Diduga Terlibat Kasus Teroris Pegawai KAI: Cuma Beli Senjata Ilegal

Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengklaim tiga anggota Polri tersebut tidak berkaitan dengan teroris DE.

Baca Selengkapnya
Merasa Tidak Terlibat, Pejabat Rokan Hulu Blak-Blakan Kasus Korupsi Pengadaan BBM
Merasa Tidak Terlibat, Pejabat Rokan Hulu Blak-Blakan Kasus Korupsi Pengadaan BBM

Herry menyatakan, pengadaan BBM yang kini diusut Polda Riau telah melalui proses yang panjang sesuai aturan yang berlaku.

Baca Selengkapnya
DPR: Polisi Terlibat Jaringan Narkoba Freddy Pratama Enggak Mungkin Main Sendirian!
DPR: Polisi Terlibat Jaringan Narkoba Freddy Pratama Enggak Mungkin Main Sendirian!

Polri tengah membongkar jaringan narkoba Ferdy Pratama. Salah satu yang ditangkap adalah mantan Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan, AKP Andri Gustami

Baca Selengkapnya
Pengacara Ungkap Syahrul Yasin Limpo Tak Tahu Sosok Pelapor Kasus Dugaan Pemerasan Pimpinan KPK ke Polisi
Pengacara Ungkap Syahrul Yasin Limpo Tak Tahu Sosok Pelapor Kasus Dugaan Pemerasan Pimpinan KPK ke Polisi

Pengacara Syahrul Yasin Limpo, Jamaluddin Koedoeboen mengklaim bukan kliennya yang melaporkan kasus dugaan pemerasan yang menyeret pimpinan KPK Firli Bahuri itu

Baca Selengkapnya