Pembelajaran Tatap Muka Dimulai, Sejumlah Sekolah di Padang Masih Pilih Daring
Merdeka.com - Sejumlah sekolah swasta di Kota Padang memilih menunda pembelajaran tatap muka, yang dimulai hari ini, Senin (4/1) secara serentak di Kota Padang.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang Habibul Fuadi mengatakan, ada beberapa sekolah swasta di Kota Padang yang masih akan belajar dari rumah.
"Sejumlah sekolah itu masih ingin tetap belajar dari rumah. Karena, kita memberikan opsi bagi sekolah-sekolah tersebut, dan tergantung terhadap kesiapan sekolahnya," kata Habibul kepada Merdeka.com di Padang, Senin (4/1).
-
Kenapa sekolah di lockdown? Menanggapi situasi ini, pihak sekolah segera mengambil langkah tegas dengan menerapkan lockdown selama 14 hari.
-
Dimana sekolah itu berada? Peristiwa itu terjadi di Sekolah Al-Awda di Abasan al-kabira, bagian selatan Jalur Gaza dekat Khan Younis.
-
Kapan anak bisa kembali ke sekolah setelah gondongan? Jika seorang anak terinfeksi, mereka dapat kembali ke sekolah atau tempat penitipan anak setelah merasa lebih baik dan setidaknya satu minggu telah berlalu sejak gejala pertama kali muncul.
-
Kenapa anak sekolah menolak sekolah? Menolak bersekolah dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kecemasan, kelelahan, hingga masalah sosial atau emosional seperti bullying.
-
Apa dampaknya jika anak dipaksa sekolah sebelum siap? Saat memaksakan anak untuk belajar dan menitipkan sekolah sebelum cukup umurnya, akan memiliki dampak pada psikologis anak.
-
Siapa yang harus mendapatkan kesempatan di sekolah? 'Ciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan inklusif bagi semua siswa.'
Untuk sekolah yang memulai pembelajaran tatap muka tersebut berada pada jenjang SD hingga SMP. Untuk alasannya sendiri, karena penerapan protokol kesehatan Covid-19 yang dinilai masih terkendala oleh pengelola sekolah.
Dia menyebut, jika izin dari orang tua juga menjadi salah satu faktor terpenting bagi sekolah guna menentukan sistem pembelajaran bagi siswa. "Karena tanpa ada izin dari seluruh orang tua siswa di sekolah tersebut, tidak mungkin pihak sekolah mulai menerapkan pembelajaran tatap muka," kata Habibul.
Dia menjelaskan, saat ini, Kota Padang menjadi salah satu daerah di Sumatera Barat yang memilih memulai pembelajaran tatap muka di tengah Pandemi Covid-19. Jumlah sekolah yang mulai belajar tatap muka sebanyak 1.275 sekolah.Terdiri dari SD 477 sekolah, SMP 98 serta TK dan PAUD sebanyak 700 sekolah.
Sementara itu, dalam pengawasan protokol kesehatan, Satpol PP Padang dilibatkan dalam dimulainya pembelajaran tatap muka tersebut. Sejauh ini, Satpol PP menyebar personelnya guna memastikan masing-masing sekolah menerapkan protokol kesehatan dengan semestinya.
"Kita lakukan pengawasan dan patroli, apakah dijalankan protokol kesehatan di sekolah-sekolah tersebut. Para personel Satpol PP ditugaskan untuk melakukan pengawasan ketat terhadap kepatuhan menjalankan protokol kesehatan terhadap sekolah-sekolah yang telah memulai pembelajaran tatap muka," kata Kepala Satpol PP Kota Padang Alfiadi.
Dia menegaskan, apabila ditemukan pelanggaran protokol kesehatan, maka akan diberikan teguran kepada siswa dan pihak sekolah yang bersangkutan.
"Memantau atau langsung menegur dan juga memberikan arahan kepada anak sekolah atau pihak sekolah yang melanggar.Jadi kalau ada pelanggaran pihak sekolahnya kita panggil dan proses." tegas Alfiadi.
Dari pantauan hari pertama, dia mengatakan tidak ditemukan siswa maupun sekolah yang melanggar protokol kesehatan. "Semua sekolah sudah menerapkan protokol kesehatan dengan baik untuk hari pertama ini," sebut Alfiadi.
Dalam penerapan protokol kesehatan di sekolah, setiap siswa diwajibkan menggunakan masker atau face shield, serta dicek suhu tubuhnya. Selain itu sesuai dengan aturan dari Kemendikbud tentang pembelajaran tatap muka, ruang kelas hanya diisi oleh setengah dari jumlah siswa.
"Sejauh ini alhamdulillah belum ada mungkin karena baru, kita lihat nanti konsistensinya ke depan," tutup Alfiadi.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akibat kondisi itu, pemkot menerapkan kebijakan belajar jarak jauh.
Baca SelengkapnyaKadisdik mengatakan berdasarkan Surat Edaran Kemendikbud masih diutamakan menggelar pembelajaran tatap muka.
Baca SelengkapnyaSejumlah sekolah di Kabupaten Demak menerapkan pembelajaran secara daring atau online.
Baca SelengkapnyaPuluhan orang tua dan siswa baru SMKN 1 Tambun Utara, Kabupaten Bekasi menggelar aksi dengan cara mengunci pintu gerbang sekolah, Senin (22/7).
Baca SelengkapnyaBeberapa sekolah kekurangan siswa. Namun kegiatan belajar mengajar tetap berjalan.
Baca SelengkapnyaPara siswa SD di Kota Padang, Sumatera Barat bahu-membahu bersama guru menjemur buku yang basah akibat banjir yang melanda sekolah mereka.
Baca SelengkapnyaNantinya, venue KTT ASEAN difokuskan di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaPembelajaran daring tersebut, bertujuan agar mengurai kepadatan lalu lintas
Baca SelengkapnyaDisdik DKI Jakarta mengimbau 208 sekolah yang berada di kawasan GBK, lokasi Misa Akbar Paus Fransiskus menerapkan pembelajaran jarak jauh.
Baca SelengkapnyaProses belajar mengajar di sekolah kembali dilaksanakan secara tatap muka setelah kondisi udara membaik.
Baca SelengkapnyaMurid kelas 1 SD antusias mengikuti upacara bendera pada hari pertama sekolah di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 01 Grogol Selatan, Kebayoran Lama.
Baca SelengkapnyaIndikasi sekolah negeri sepi peminat sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu. SD Negeri di Ponorogo tak dapat satu pun murid pada tahun baru.
Baca Selengkapnya