Pembeli slondok Desi: Ibu-ibu pengajian sampai wabup Sleman
Merdeka.com - Desi, siswa SMKN 2 Yogyakarta memberi contoh inspiratif bagaimana berjualan cemilan bisa untuk membiayai sekolah dan menghidupi keluarga. Meski hanya berjualan slondok dengan menggunakan sepeda onthel dan gerobok, Desi sudah memiliki beberapa pelanggan setia.
Beberapa di antaranya arisan ibu-ibu dan kelompok pengajian yang secara rutin memesan slondok darinya.
Dari pengalamannya berjualan slondok pembeli bukan hanya datang dari Yogyakarta, namun beberapa wisatawan juga memesan langsung slondok padanya. Pada saat musim liburan, Desi kerap kehabisan stok slondok. Suatu malam pernah seorang wisatawan asal Bandung mendatangi rumahnya langsung untuk membeli slondok.
-
Siapa yang jualan di sekolah? Aqila tampaknya mengikuti kegiatan di sekolahnya yang mengajarkan siswa menjadi wirausahawan sejak dini.
-
Siapa yang memberikan pelatihan tentang wirausaha di SMK Depok? Dalam pelatihan #Serunya17an yang diadakan oleh TikTok, beberapa tokoh terkenal diundang, termasuk Ivan Gunawan dan juga TikToker, Vina Muliana.
-
Kenapa ibu Aditya harus berjualan gorengan? Ia juga tak punya BPJS ataupun jaminan kesehatan lain yang bisa dipakai untuk menebus kesembuhan Aditya', lanjut keterangan unggahan.
-
Bagaimana Ibu Dewi memulai bisnisnya? 'Awalnya budhe di Semarang yang ngasih ide kenapa tidak jualan bawang goreng, dia jualan di sana laris. Terus saya pergi ke Semarang, diajari budhe caranya menggoreng bawang, nginep sana tiga hari,' ungkap ibu tiga anak ini saat ditemui Merdeka.com, Kamis (18/4/2024).
-
Dimana sekolah anak pengusaha itu? Dalam video tersebut, Hilman Gumilar ditemani sang istri dan sopirnya datang ke sekolah sang anak bernama Boy untuk berkunjung. Sang anak yang saat itu sedang menempuh pendidikan SMA di sebuah sekolah berasrama yang sangat mewah.
-
Apa yang membuat SMK punya peluang berwirausaha? SMK memberikan bekal keterampilan untuk berwirausaha, membuka peluang untuk memulai bisnis sendiri.
"Yang langganan banyak ibu-ibu buat camilan arisan, ada juga yang buat pengajian. Tapi ada juga wisatawan. Pernah ada orang Bandung cari oleh-oleh slondok sampai datang ke rumah, tapi karena nggak SMS dulu jadi nggak ada stok, sudah habis, saya jadi mengecewakan pelanggan," kisah anak muda kelahiran 8 Desember 1995 tersebut.
Selain wisatawan, salah satu pejabat di Sleman yaitu Wakil Bupati Sleman Yuni Satia Rahayu pernah juga membeli slondok dari Desi. Desi menceritakan ketika sedang online di Facebook, dia menawarkan wakil bupati Sleman tersebut slondok jualannya. Wakil bupati pun memesan empat bungkus slondok pada Desi.
"Kebetulan saya gabung di komunitas Kopi Jos, Komunitas sepeda ontel di Sleman, pembinanya bu Yuni, wakil bupati, pas gathering, saya antar sekalian pesanan bu Yuni," kata Desi.
Dari pertemuan dengan wakil bupati tersebut, dia kemudian beberapa kali ditawari untuk membuat stand di beberapa bazar jajanan tradisional. Namun karena keterbatasan waktunya yang sebagian habis untuk sekolah dia tidak bisa begitu saja ikut bazar yang biasa dilakukan pada jam sekolah.
"Senang ditawari ikut bazar, tapi ya waktunya, tapi pernah saya jadi sponsor kegiatan osis, ada bazar gitu, saya kasih sponsor Slondok gratis," ujar pengurus Majelis Permusyawaratan Kelas di SMKN 2 Yogyakarta ini.
(mdk/tts)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan adanya beasiswa itu, uang yang sebelumnya untuk biaya sekolah anak bisa dialihkan untuk menambah modal usaha.
Baca SelengkapnyaAnak-anak seharusnya memang fokus belajar dan bermain. Namun, tidak dengan Jelita. Ia harus berjualan gorengan untuk bantu orang tuanya.
Baca SelengkapnyaDengan modal terbatas, Dicky merintis usaha martabak di pelataran rumahnya. Dia sempat ragu dan takut memulai usaha.
Baca SelengkapnyaDewi Rahayu adalah pelaku usaha keripik tempe sagu yang berbasis di Jatirahayu, Bekasi, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaKisah perjuangan seorang wanita dari kecil berjualan demi memenuhi kebutuhan hidup. Hingga kini telah sukses memiliki toko sendiri.
Baca SelengkapnyaMeski di awal berjualan dia sempat dicemooh, Suwarni enggan ambil pusing.
Baca SelengkapnyaBerkat progam Klasterku Hidupku BRI, pelaku UMKM klepon di Sidoarjo mendapat bantuan alat masak sehingga bisa mengembangkan usaha mereka.
Baca SelengkapnyaLewat inovasi, mereka punya mimpi untuk mengangkat Adrem lebih tinggi.
Baca SelengkapnyaProduk dari klaster ini memiliki tiga varian utama, yakni keripik pisang sale, keripik ubi talas, dan keripik singkong.
Baca SelengkapnyaDi akhir pertemuannya, Dedi memberikan sejumlah uang kertas ke sang ibu muda.
Baca SelengkapnyaHanya lulusan SMP, Sri mampu berjaya dengan usaha ekspor buah-buahan lokal.
Baca SelengkapnyaDia begitu berani berjualan di warung miliknya yang terletak di tengah hutan belantara.
Baca Selengkapnya