Pembongkaran Bangunan Liar di Semarang Ricuh, Petugas Kena Lemparan Bensin
Merdeka.com - Pembongkaran ratusan bangunan rumah liar di Kampung Cebolok, Semarang diwarnai kericuhan, Kamis (18/2). Warga yang tidak terima, mengadang dan membentuk barisan sambil membawa bendera merah putih.
Petugas yang mulai merangsek juga jadi sasaran. Mereka dilempari bensin. Warga juga membakar ban bekas. Namun karena jumlah aparat gabungan jauh lebih banyak daripada warga, aparat leluasa masuk ke perkampungan dan merobohkan 134 rumah warga menggunakan empat alat berat backhoe.
Di tengah proses kericuhan dampak pembongkaran, petugas juga mengevakuasi sejumlah warga lanjut usia dan orang sakit di Kampung Cebolok, Kelurahan Sambirejo, Kecamatan Gayamsari, Semarang. Mereka dibawa ke posko Dinas Kesehatan Kota Semarang.
-
Siapa yang mengeroyok warga di Semarang? Sementara itu, usai kasus sekelompok Bonek mengeroyok warga di Semarang pada Februari 2023 lalu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengundang perwakilan Bonek tiap tribun, Panpel, serta Manajemen Persebaya untuk menjajaki kemungkinan suporter tim Bajul Ijo berbadan hukum.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Bagaimana kerusuhan terjadi di Banyumas? Para suporter menyalakan flare dan kemudian merangsek masuk ke dalam stadion.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Dimana kerusuhan terjadi? Prada Triwandi berani mengamankan masyarakat saat terjadi kerusuhan di wilayah Sentani, Kabupaten Jayapura.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
Seorang warga, Sumiyati mengatakan sudah sejak tahun 1990 bersama anaknya menempati bangunan yang ia tempati tidak jauh dengan lokasi masjid agung Jawa Tengah. Saat rumahnya dirobohkan, dia hanya pasrah dan belum ada rencana mau tinggal di mana.
"Sudah tidak tahu ke mana. Saya di sini ikut anak, malah dibongkar bangunannya. Saya tidak tahu ke mana lagi," kata dia sambil menangis.
Kepala Satpol PP Kota Semarang Fajar Purwoto mengaku pembongkaran itu merupakan lanjutan dari penyegelan rumah yang dilakukan pada Senin (1/2) lalu.
"Ini merupakan lanjutan dari penyegelan yang dilakukan beberapa waktu lalu. Kami sudah mengupayakan tindakan persuasif dengan meminta mengosongkan rumah mereka. Karena tidak dikosongkan, hari ini kita bongkar," jelasnya.
Menurutnya bahwa tanah yang dihuni warga adalah tanah milik orang lain. Sehingga, menurutnya, Satpol PP hanya bertugas untuk melaksanakan tugas.
"Warga juga sudah menerima uang tali asih atau ganti rugi. Kami melaksanakan rekom segel dan rekom bongkar. Bahkan sudah ada upaya persuasif dengan 5 kali pemberitahuan," ungkapnya.
Terkait sikap anarkis terhadap petugas, menurut dia tidak perlu terjadi sebab aparat hanya menjalankan tugas dan warga bisa mengajukan keberatan ke pengadilan jika merasa bangunan milik warga berdiri di lahan yang benar.
"Kalau warga berbicara benar, silakan maju ke pengadilan. Jangan rusuh. Kita ini menegakkan peraturan dan membantu melindungi tanah orang lain," ujarnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saling dorong yang terjadi membuat pagar balai kota akhirnya jebol. Sebagian massa tampak masuk ke kompleks balai kota. CCTV, tanaman dan paving block dirusak.
Baca SelengkapnyaKelompok itu akan melakukan penutupan jalan pantura, dan pintu tol menuju Krapyak.
Baca SelengkapnyaDelapan warga yang ditangkap itu akan diproses hukum sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaDua organisasi masyarakat (ormas) di Tangerang Selatan terlibat perselisihan, Selasa (5/11) malam.
Baca SelengkapnyaMassa menolak Pemilu curang sampai menerobos barikade polisi.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca SelengkapnyaDi sisi kanan, massa membakar ban bekas dan melemparkan botol-botol ke arah barikade petugas yang berada di dalam kawasan Gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaDemo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaPenertiban tahap dua ini total ada 196 bangunan yang ditargetkan. Dari jumlah tersebut, 96 bangunan sudah dibongkar sendiri oleh pedagang.
Baca SelengkapnyaPentas seni dan karnaval merayakan kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 di Garut , Rabu (16/8), diwarnai kericuhan. Bentrokan terjadi di dua lokasi.
Baca SelengkapnyaAksi pembakaran ban, spanduk dan poster pecah usai hasil putusan MK terkait gugatan sengketa Pilpres 2024 mendapat penolakan dari masyarakat pendukung 01 & 03.
Baca SelengkapnyaPuluhan orang yang tiba-tiba melakukan perusakan dan membakar posko ormas lainnya.
Baca Selengkapnya