Polisi Tangkap Pembuat Video Hoaks Kegiatan Ibadah Gereja Padahal Faktanya Vaksinasi
Merdeka.com - Pelaku pembuat video hoaks dan ujaran kebencian yang sempat beredar di media sosial berhasil diungkap pihak kepolisian. Terduga pelaku saat ini masih melakukan pemeriksaan di Polres Garut.
Kepala Kepolisian Resor Garut, AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengatakan bahwa terduga pelaku berhasil diungkap setelah pihaknya menerima informasi beredarnya video ujaran kebencian dan hoaks melalui media sosial, terkait kegiatan vaksinasi di salah satu gereja di Jalan Bratayudha, Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut.
"Ternyata setelah dicek kegiatan yang dilakukan di lokasi itu bukan kegiatan ibadah tetapi kegiatan vaksinasi," ujarnya, Selasa (6/7).
-
Siapa yang menyebarkan video hoaks? Video diunggah oleh akun @margiyo giyo
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Siapa yang dituduh menyebarkan video ancaman tersebut? Para peneliti dari Pusat Analisis Ancaman Microsoft menyebut video itu berasal dari kelompok yang biasa menyebarkan disinformasi asal Rusia.
-
Apa yang diklaim pelaku dalam video viralnya? Pelaku hanya mengaku-aku kerabat Mayjen TNI Rifky Nawawi,' kata dia.
-
Siapa yang sedang menyelidiki kasus video viral? 'Kami sudah mengidentifikasi keempat korban yang mabuk dan mengimbau kepada masyarakat untuk tidak meniru perilaku tersebut, karena bisa membahayakan kesehatan dan keselamatan,' kata Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Adam Erwindi di Banjarmasin.
Setelah menerima informasi tersebut, ungkap Kapolres, pihaknya langsung bergerak dan melaksanakan penyelidikan. Polisi kemudian berhasil mengidentifikasi terduga orang yang membuat video hoaks dan ujaran kebencian itu.
"Tadi malam kami sudah berhasil mengamankan yang bersangkutan dan saat ini masih dalam pemeriksaan," ungkapnya.
Saat ini, polisi sedang mengumpulkan petunjuk atau alat bukti lainnya, mulai keterangan saksi hingga ahli untuk memastikan apakah kasus tersebut bisa dipidana atau tidak.
Terkait motif pelaku membuat video tersebut, dijelaskan Kapolres, pelaku mengaku kesal dengan kegiatan ibadah (padahal vaksinasi) di lokasi tersebut. Kekesalan tersebut dikarenakan tempat ibadah lainnya diketahui ditutup selama kegiatan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.
"Jumlah orang yang kami amankan 1 orang. Kami belum menetapkan inisial, tapi saat ini untuk yang membuat vudeo sudah kami amankan dan kita lakukan klarifikasi," jelasnya.
Dengan adanya kejadian tersebut, Kapolres memastikan bahwa pihaknya dan Satgas Covid-19 Kabupaten Garut selama PPKM darurat akan melalukan tindakan tegas kepada orang yang melakukan pelanggaran. "Baik sifatnya PPKM darurat maupun lainnya," tutup Kapolres.
Sebelumnya, sebuah video hoaks dan provokatif beredar luas di masyarakat. Dalam video itu disebutkan kegiatan vaksinasi di lingkungan salah satu gereja di Kabupaten Garut disebut kegiatan peribadatan non-Muslim di tengah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.
Dalam video yang berdurasi 25 detik, sang pembuat video mengambil gambar situasi di sekitar jalan Bratayudha, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut. Saat melewati sebuah gereja, ia menyebut bahwa kegiatan tersebut adalah kegiatan peribadatan kaum nasrani.
"Di seputaran daerah Bratayudha yang ada gereja ini semua lagi beribadah di gereja nih, sementara orang-orang Islam Muslim tidak boleh ke masjid, itu di gereja mah wah banyak. Ini di Jalan Bratayudha saudara-saudara, tolong diinformasikan nih," ucap sang pembuat video.
Menyikapi beredarnya video tersebut, Komandan Kodim 0611 Garut yang juga merupakan Wakil Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut, Letkol CZi Deni Iskandar memastikan bahwa video tersebut adalah hoaks. Kepastian itu dia sampaikan karena ia mengetahui kegiatan yang sedang dilangsungkan.
"Saya memonitor kegiatan itu dari pagi. Itu adalah kegiatan vaksinasi, bukan peribadatan seperti yang disebutkan oleh pembuat video. Dan yang divaksinasi juga bukan hanya orang non muslim saja, namun juga banyak yang orang Islamnya," kata Deni Iskandar, Senin (5/7).
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi memeriksa ahli agama dan ahli pidana terkait kasus konten boleh tukar pasangan suami istri Gus Samsudin.
Baca SelengkapnyaSebelumnya Polres Blitar sudah melakukan pemeriksaan kepada Gus Samsudin terkait konten tukar pasangan dalam video viral yang menyeret namanya
Baca SelengkapnyaKemenag dan MUI berkoordinasi dalam menangani masalah video viral memperbolehkan tukar pasangan suami istri.
Baca SelengkapnyaBeredar video hoaks tentang peristiwa tawuran di daerah Sesetan, Kota Denpasar, Bali.
Baca SelengkapnyaSosok wanita itu saat salat idulfitri di saf laki-laki viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaDir Tipidum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro mengatakan, temuan tindak pidana itu berdasarkan hasil gelar perkara.
Baca SelengkapnyaPenangkapan pemeran video tersebut dilakukan di Garut.
Baca SelengkapnyaKapolres menyebut video itu untuk menjatuhkan institusi Polri dan memecah belah TNI-Polri.
Baca SelengkapnyaVideo mesum yang disebut-sebut diperankan kades di Ogan Ilir adalah hoaks.
Baca SelengkapnyaSebuah video viral memperlihatkan seorang wanita menjadi imam salat di Kabupaten Langkat, Sumatra Utara.
Baca SelengkapnyaPolda Jawa Timur memastikan Gus Samsudin terancam dijerat UU ITE dengan ancaman penjara di atas 5 tahun
Baca SelengkapnyaDalam video tersebut terlihat jemaah laki-laki dan perempuan. Ada seorang diduga gurunya memegang tubuh jemaah perempuan
Baca Selengkapnya