Pembukaan Penerbangan Internasional di Bali Masih Dalam Kajian
Merdeka.com - Sempat bereda pesan berantai di aplikasi chat yang menyebut penerbangan internasional dari dan ke Bali akan dibuka 1 Desember 2020. Saat dikonfirmasi, Gubernur Bali Wayan Koster membenarkan wacana itu memang ada tetapi masih dibahas.
"Sedang dibahas (dengan) Menko sama Menteri Perhubungan," kata Koster, saat ditemui di Gedung DPRD Bali, Senin (9/11).
Koster mengatakan, pembukaan penerbangan internasional harus dilakukan untuk pemulihan ekonomi Bali. Seperti pengiriman produk-produk bisnis baik ekspor atau impor.
-
Apa target Menko Perekonomian untuk transportasi di Indonesia? Pemerintah telah memprioritaskan pengembangan ekosistem Kendaraan Listrik (EV) dengan target 13 juta sepeda motor listrik dan 2 juta mobil listrik pada 2030.
-
Mengapa Kemenko Perekonomian mendorong peningkatan konektivitas udara? Seluruh upaya tersebut dilakukan juga untuk turut mendukung pertemuan ASEAN selama Keketuaan ASEAN Indonesia tahun ini.
-
Apa yang dibahas oleh industri pariwisata Bali saat bertemu Pj Gubernur? Selain membicarakan sejumlah isu di bidang pariwisata, pertemuan yang berlangsung di Ruang Adi Sabha Kantor Gubernur Bali itu juga membahas mekanisme pungutan wisatawan mancanegara (wisman) yang mulai diberlakukan 14 Februari 2024.
-
Bagaimana Menko Perekonomian ingin memperkuat kerja sama ekonomi? "Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk memperluas pasar ekspor? Kementerian Perdagangan terus memperluas pangsa ekspor produk Indonesia hingga ke Meksiko. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan menggelar pameran Expo Indonesia en Mexico (EIM) pada 3--6 Agustus 2023 di kawasan World Trade Center, Mexico City, Meksiko dan menghadirkan 51 pelaku usaha di pameran tersebut.
-
Bagaimana Kemendag mendorong ekspor produk Tanah Air? 'Pemerintah pusat akan terus mendorong ekspor produk Tanah Air ke luar negeri seperti ini. Inikan hasil komunikasi kerja antara produsen dalam hal ini WKI dengan Pak Susanto Lee (Direktur Distributor Kara Marketing Malaysia) dengan atase kami Pak Deden di Malaysia, yang terus bekerja untuk mencarikan pasar di Malaysia, dan kami akan berniat merambah ke pasar Brunei, Vietnam, dan beberapa negara ASEAN lainnya,' ucap Didi Sumedi.
"Untuk pengiriman produk-produk dan juga (bisnis)," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau Cok Ace. Dia juga menyebut wacana itu bahas.
"Masih dibicarakan dan masih banyak hal yang diperhitungkan. Kita tidak cukup hanya kondisi di Bali, kondisi daerah, negara, pariwisata juga diperhitungkan dengan cermat," ujarnya.
Kesiapan Segala Aspek Harus Diperhitungkan
Terpisah, Sekertaris Daerah (Sekda) Bali, Dewa Made Indra, menyebutkan rencana pembukaan tersebut masih belum dilakukan dan baru sebatas kajian.
"Belum, tentu itu baru kajian-kajian antara pusat dan pemerintah daerah. Melakukan kajian ini, nanti melaporkan kepada Bapak Gubernur kepada pemerintah pusat. Itu baru tingkat kajian diantara pejabat menengah ke bawah. Belum, menjadi keputusan para pimpinan," katanya.
Dia menerangkan, pembukaan penerbangan internasional bukan soal bersedia atau tidak. Namun yang terlebih dahulu harus dilakukan adalah evaluasi untuk tingkat kesiapan pembukaan tersebut.
"Persoalannya bukan bersedia atau tidak bersedia. Kalau bersedia dan boleh (buka) sudah dari dulu kita buka. Karena ini penting untuk menggerakkan perekonomian kita," katanya.
"Tapi Pemerintah Pusat mengevaluasi tingkat kesiapan kita, jangan sampai ketika dibuka lalu terjadi ekskalasi kasus yang meningkat. Maka yang kita dapatkan bukan manfaat tapi kerugian," ujar Dewa Indra
Menurutnya, sebelum membuka penerbangan tersebut maka yang perlu dilakukan adalah mematangkan kesiapan dulu. Apalagi, dalam hal pembukaan tersebut ada tim yang terpadu mulai dari Kementerian Kesehatan, BNPB, Kemenlu dan Kemenkumham dan semuanya itu melakukan kajian.
"Hasil kajian ini komprehensif. Nanti itu baru dibawa ke level kunjungan kalau di daerah itu Bapak Gubernur di pusat tentu Bapak presiden. Pada waktunya, pemimpin pemerintahan bertemu dan menyepakati. Yang tadi itu,baru kajian-kajian," katanya menyudahi.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kata Moeldoko persoalan pembangunan bandara bukan karena keinginan melainkan karena kebutuhan.
Baca SelengkapnyaUntuk tahap awal, lapangan udara tersebut masih bersifat VVIP sebagai tempat pendaratan pesawat presiden dan untuk kepentingan IKN.
Baca SelengkapnyaDengan dilakukannya pengembangan industri kedirgantaraan di Kabupaten Buleleng, maka ketimpangan antara Bali Utara dengan Bali Selatan dapat menurun.
Baca Selengkapnya70 persen kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia itu menggunakan transportasi udara.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, dia mengingatkan, kalau keyakinan pertumbuhan 300 persen itu hanya akan bisa tercapai jika ada dukungan dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaMenteri AHY akan mengkaji lebih dulu terkait wacana itu.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengajak tokoh-tokoh Bali berkumpul tanpa memandang partai, organisasi mana dan institusi untuk merumsukan pembangunan Bali ke depan.
Baca SelengkapnyaKoster dan Heru Budi meneken perjanjian kerja sama pengembangan provinsi daerah dan peningkatan pelayanan publik.
Baca SelengkapnyaPembangunan Bandara Bali Utara harus dieksekusi secepatnya sebelum tahun 2026. Anggaran dibutuhkan lebih kurang Rp50 triliun untuk tiga bangunan penting.
Baca SelengkapnyaBiaya penerbangan domestik jauh lebih mahal dibandingkan dengan biaya penerbangan internasional atau ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaPerjalanan dinas tersebut membawa misi membahas kerja sama di sektor perkeretaapian dan penerbangan.
Baca SelengkapnyaUntuk fasilitas penunjang, tower ATC per hari ini telah terbangun 53,71 persen.
Baca Selengkapnya