Pembunuh Karyawati Bank Syariah Mandiri Lakoni 25 Adegan Rekonstruksi
Merdeka.com - Polisi merekonstruksi kasus pembunuhan karyawati Bank Syariah Mandiri, Santi Devi Malau, di Pandan, Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumut. Dua tersangka pelaku, Dimas Pristiawan (20) dan istrinya Nurmayanti Nasution (18), melakoni 25 adegan tindak pidana itu.
Rekonstruksi berlangsung di indekos korban dan tersangka di Simpang Aek Tolan, Jalan Oswald, Pandan, dan halaman Mapolsek Pandan, Tapanuli Tengah (Tapteng), Selasa (2/7). Selain kedua tersangka pelaku yang memerankan langsung diri mereka, sementara korban diperankan staf Polsek Pandan.
"Ada 25 adegan rekontruksi yang diperagakan tersangka, mulai dari perencanaan, melakukan aksi pembunuhan, hingga melarikan diri ke Kota Medan," kata Kapolsek Pandan AKP Herry Sugiarto.
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelaku pembunuhan wanita di Bali? Polisi telah menangkap pelaku pembunuhan ini. Tersangka bernama Anjas Purnama (23), warga Desa Karangpanimbal, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Jawa Barat, Dia merupakan seorang anak buah kapal (ABK).
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
Adegan pertama dilakoni Dimas, yakni dengan berdiri dekat jemuran di samping kamar nomor 5. Dia memutus tali jemuran dengan cara dibakar menggunakan mancis. Tali itu dia masukkan ke dalam saku celana.
Selanjutnya, Kamis (14/6) malam, Dimas pergi makan ke warung Lobow, tak jauh dari lokasi kejadian. Sekitar pukul 21.00 WIB, dia mendatangi dan mengetuk pintu kamar korban.
Pintu hanya dibuka setengah oleh korban. Namun Dimas mendorong dan merangsek masuk. Dia kemudian menutup pintu dari dalam.
Santi ketakutan. Saat itu tersangka menyatakan ingin meminjam uang Rp 200 ribu kepada perempuan itu. Alasannya untuk ongkos ke Medan. Namun korban menyatakan tidak memegang uang sebanyak itu. Dia hanya punya Rp 22 ribu.
Korban pun minta izin untuk ke ATM untuk mengambil uang yang diminta Dimas. Namun tersangka mengadangnya. Perempuan itu berteriak minta tolong. Teriakannya didengar tetangga korban.
Setelah Santi berteriak, Dimas langsung mencekiknya menggunakan tangan kiri. Sementara tangan kanannya memegangi tangan kiri korban.
Dia lalu menyeret dan mendorong tubuh Santi hingga pintu kamar mandi. Korban sempat 3 kali mencakar wajah tersangka.
Selanjutnya, Dimas menutup wajah Santi dan mendorongnya. Korban terhempas ke dinding dan terjatuh ke lantai. Tersangka lalu menyeretnya ke dekat pintu kamar mandi. Dia kemudian mengambil tali jemuran warna hijau yang sudah disiapkan sebelumnya. Dia mengikat tangan kiri korban. Namun upaya itu dibatalkan setelah melihat napas korban sudah tidak lancar.
Tersangka menutup wajah Santi yang sedang sekarat dengan mukena warna merah jambu. Dia meninggalkan korban setelah mengambil kunci kamar yang tersimpan di kantung bajunya.
Selanjutnya, Dimas pergi dari kamar itu dengan membawa sejumlah barang milik korban, berupa 1 unit HP IPhone, 2 tas warna coklat dan warna merah. Sebelum pergi, dia mematikan saklar meteran listrik di sebelah atas pintu indekos.
Sementara istri Dimas, Nurmayanti Nasution, mengemas barang-barang dan pakaian di kamarnya, untuk dibawa melarikan diri.
Adegan selanjutnya yang digelar di halaman Mapolsek Pandan, tersangka mencoba menjual HP korban seharga Rp1 juta kepada saksi. Namun, transaksi batal karena saksi tidak memiliki uang.
Adegan ke-25 berlangsung di Kota Sibolga. Di sana, tersangka menjual HP korban kepada penarik becak seharga Rp400 ribu. Kedua tersangka kemudian pergi ke Medan menumpang mobil travel.
Pada perkembangan selanjutnya, Dimas dan Nurmayanti tertangkap di Marelan, Medan, Selasa (18/6). Penadah HP korban juga turut diamankan.
Dalam kasus pembunuhan ini, Santi ditemukan tak bernyawa di dalam indekos, Simpang Aek Tolang, Kecamatan Pandan, Tapteng, Jumat (14/6) sekitar pukul 10.13 WIB. Polisi memastikan perempuan muda itu dibunuh setelah mendapati tanda kekerasan pada wajah korban serta lebam biru pada leher, kedua lengannya.
Santi merupakan alumni Universitas Negeri Medan (Unimed). Dia bergabung di Bank Syariah Mandiri sejak 2017 dan terakhir bertugas sebagai costumer service di Kantor Bank Mandiri Syariah KFO Mikro Pandan Kota, Tapteng.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menggelar rekonstruksi pembunuhan terhadap pengusaha roti Makmur (52) dan anaknya Abdillah Makmur (27) di Maros, Selasa (19/12).
Baca SelengkapnyaSuami korban yang baru selesai salat Dzuhur histeris melihat istrinya bersimbah darah. Sementara pelaku langsung kabur.
Baca SelengkapnyaSaat tersangka A tiba di lokasi, mereka bersorak dan berteriak.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan tim gabungan Jatanras Polda Sumatera Selatan dan Satreskrim Polrestabes Palembang, Jumat (28/6).
Baca SelengkapnyaRekonstruksi ini digelar dengan pengawalan ketat. Sebanyak 45 personel gabungan berjaga.
Baca SelengkapnyaMenjelang rekonstruksi rampung, Tamara yang mengenakan sweater putih loreng hitam kemudian mendekat ke arah Yudha.
Baca SelengkapnyaPT diamankan di tempat pelariannya di Empat Lawang, Sumatera Selatan. S
Baca SelengkapnyaBarang-barang itu akan disita guna kepentingan penyidikan.
Baca SelengkapnyaSaat peristiwa pembunuhan itu terjadi, kedua anak korban yang masih balita berada di dalam rumah kontrakan
Baca SelengkapnyaPelaku juga berusaha untuk membunuh ayah kandungnya, namun gagal.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi nyawa korban lantaran sakit hati dengan perkataan korban.
Baca SelengkapnyaPelaku bertindak normal setelah melakukan pembunuhan, sehingga warga tidak curiga.
Baca Selengkapnya