Pembunuh Ketua MUI Labuhanbatu Utara dengan Hukuman Penjara Seumur Hidup
Merdeka.com - Jaksa penuntut umum (JPU), Andri Rico Manurung, menuntut hukuman pidana penjara seumur hidup terhadap Supriyanto alias Anto Kolot alias Anto Dogol (36), terdakwa pembunuh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Labuhanbatu Utara, Aminurasyid Aruan.
"Menyatakan terdakwa terbukti dengan sengaja, dan dengan rencana terlebih dahulu mengakibatkan matinya orang lain. Menjatuhkan agar majelis hakim yang memeriksa, dan mengadili perkara terdakwa Supriyanto alias Anto Kolot alias Anto Dogol, dengan hukuman pidana penjara terhadap terdakwa selama seumur hidup," kata Andri di Pengadilan Negeri Rantau Prapat, Rabu (19/1).
Di hadapan ketua majelis hakim, Welly, terdakwa secara secara sah, dan menyakinkan terbukti bersalah melakukan pembunuhan berencana.
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Di mana kejadian pembunuhan terjadi? Warga Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan digegerkan dengan penemuan mayat bapak dan anak dalam kondisi bersimbah darah, Kamis (6/12).
-
Dimana pembunuhan terjadi? Polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti dari tempat kejadian, termasuk parang yang diduga digunakan dalam pembunuhan, serta baju, sprei, dan bantal yang masih berlumuran darah.
-
Siapa pelaku pembunuhan di Batubara? “Kematian korban sangat tragis. Namun hingga saat ini pelaku juga belum ditangkap,“
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Dimana kejadian penganiayaan terjadi? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
"Sebagaimana Pasal 340 KUHP dalam dakwaan primair," ungkap Andri.
Dalam dakwaan, kasus pembunuhan sadis terhadap Ketua MUI Labuhanbatu Utara, terjadi pada Selasa 27 Juli 2021 sekira pukul 17.00 WIB, di Lingkungan VI Panjangbidang II, Kelurahan Guntingsaga, Kecamatan Kualuh Selatan, Labuhanbatu Utara, Sumatra Utara.
Sebelum pembunuhan itu terjadi, terdakwa bersama rekannya yakni Solihin alias Iin mencuri sawit milik korban menggunakan egrek, dan tertangkap tangan pada Senin 26 Juli 2021 sekitar pukul 09.00 WIB. Lalu, korban menegur, dan menasihati terdakwa serta Iin agar tidak mencuri lagi.
Namun, terdakwa tak terima atas nasihat yang diberikan korban. Besoknya, pada pukul 16.00 WIB, terdakwa datang ke tikungan Jalan Utama Lingkungan VI Panjangbidang II Kelurahan Guntingsaga, membawa parang panjang, dan memantau kedatangan korban. Terdakwa bersembunyi di balik pohon kelapa sambil mengasah parangnya menggunakan batu.
Kemudian, pada pukul 16.55 WIB, terdakwa melihat korban datang dengan mengendarai sepeda motor. Saat itu terdakwa bersiap-siap mendatangi korban. Ketika korban telah dekat, terdakwa yang berada di samping jalan langsung melompat, dan mengayunkan parangnya ke arah kepala belakang Ketua MUI Labuhanbatu Utara tersebut.
Namun, korban sempat menangkis serangan dari terdakwa dengan tangannya hingga mengenai punggung kirinya. Saat itu juga korban terjatuh dari sepeda motornya. Lalu, terdakwa mengayunkan parangnya ke arah wajah korban yang sudah terjatuh terlentang, dan mengenai bagian hidung hingga pelipis serta bola mata kiri.
Saat itu korban berusaha menghindar. Namun pada saat posisinya sedang telungkup, terdakwa mengayunkan parangnya ke arah leher belakang, dan kepala korban.
Masyarakat sekitar yang melihat kejadian itu sontak berteriak histeris sehingga terdakwa kabur. Petugas kepolisian dari Polsek Kualuh Hulu bersama masyarakat mengevakuasi korban ke rumah sakit, dan dinyatakan telah meninggal dunia. Kemudian, polisi menangkap terdakwa di tempat persembunyiannya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Oktaviandi mengungkapkan, peristiwa tersebut terjadi pada Senin 20 Febuari 2023 sekitar pukul 10.00 WITA.
Baca SelengkapnyaJaksa menilai perbuatan ketiga terdakwa sadis dan biadab. Karena itulah jaksa mempertimbangkan hal yang memberatkan bagi mereka.
Baca SelengkapnyaPelaku sebelumnya melakukan aksi kejinya dengan menusuk punggung kanan korban menggunakan pisau lipat.
Baca SelengkapnyaPria asal Kecamatan Samarang, Garut, MES alias Ujang (24) membunuh teman lelakinya yang berinisial MR (30). Pembunuhan itu berawal dari hubungan sesama jenis.
Baca SelengkapnyaPelaku membunuh korban karena sakit hati saat mendekati cucu korban.
Baca SelengkapnyaMeski belum dapat dipastikan penyebab jelasnya, korban dan pelaku dipastikan memiliki hubungan piutang.
Baca SelengkapnyaPelaku memiliki utang sebesar Rp1,2 juta, saat ditagih dia gelap mata dan menusuk temannya.
Baca SelengkapnyaKorban SH tidak hanya dibunuh, jasadnya juga dimutilasi dan dibuang di dua lokasi berbeda.
Baca SelengkapnyaKronologi tersebut diungkapkan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) oleh Komisi III DPR RI dengan Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Daniel Tahi Monang Silitonga
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pada Sabtu (6/7) kemarin. Korban tewas di lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaDirangkum Merdeka.com, tercatat setidaknya ada 5 peristiwa pembunuhan sadis yang terjadi di sejumlah wilayah
Baca SelengkapnyaVonis tersebut dijatuhkan majelis hakim dipimpin hakim ketua Budi Susilo dengan anggota Jerry Thomas dan Rihat Satria Pramuda dibacakan pada Rabu 13 Maret 2024.
Baca Selengkapnya