Pembunuh Siswa SMA di Pagaralam Temannya, Motif Sakit Hati Ibu Dibully
Merdeka.com - Kasus pembunuhan Rega Orlando (16), siswa SMA yang mayatnya ditemukan di kebun kopi akhirnya terungkap. Pelaku yang tak lain adalah temannya sendiri berinisial MS alias WW (16) menyerahkan diri ke polisi.
Polisi sebelumnya menyelidiki kasus ini dengan memeriksa banyak saksi, salah satunya saksi kunci yang tak lain adalah teman korban dan pelaku. Begitu mendapati identitas pelaku, polisi melakukan pendekatan kepada keluarga untuk menyerahkan pelaku dan akhirnya diantar ke Polsek Jarai, Lahat, Sumsel.
Pembunuhan itu berawal saat korban berboncengan dengan pelaku dan DD menggunakan Honda Supra GTR dari lapangan Merdeka Alun-alun Kota Pagaralam menuju rumah DD, Minggu (18/11) pagi. Saksi DD memutuskan untuk tinggal saja di rumahnya.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
Kemudian, korban dan tersangka WW pergi berdua menggunakan motor korban. Ternyata, mereka ke arah kebun kopi, Talang Tinggi Ari, Desa Tertap, Kecamatan Jarai, Lahat. Di sanalah, tersangka membunuh korban.
Selang beberapa jam kemudian, tersangka yang merupakan siswa SMK Pagaralam itu kembali menemui DD di rumahnya menggunakan motor korban. Saat itu, tas dan pakaian tersangka berlumuran darah segar.
Penasaran, DD menanyakan apa yang terjadi. Tersangka menjawab dirinya baru saja membunuh orang dan akan menjual motor dan melarikan diri.
Kemudian, tersangka meminjam jaket, celana panjang, dan sandal dari saksi DD untuk mengganti pakaiannya yang penuh darah. Setelah itu, tersangka menitipkan sebilah parang, sepasang sepatu milik korban, dan beberapa pakaian. Lalu, tersangka pergi menggunakan motor.
Kasatreskrim Polres Lahat AKP Satria Dwi Darma mengungkapkan, dari pengakuan tersangka dirinya nekat membunuh temannya itu karena sakit hati ibunya dibully korban. Dia pun merencanakan pembunuhan dengan mengajak korban jalan-jalan pagi.
"Tersangka sakit hati atau dendam karena korban pernah membully ibunya," ungkap Satria, Senin (26/11).
Atas perbuatannya, tersangka dikenakan pasal berlapis, yakni 340 subsider Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan berencana, Pasal 365 KUHP tentang perampokan yang menyebabkan kematian, dan atau Pasal 80 (3) Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU Nomor 23 TH 2002 tentang Perlindungan Anak.
"Dalam kasus ini kita menyita barang bukti seperti tas berisi celana jeans, jaket, sepasang sepatu dan sebilah parang yang digunakan tersangka," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Rega Orlando ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di aeal perkebunan kopi antara Desa Bandar Aji dan Tertap, Kecamatan Jarai, Lahat, Senin (19/11). Polisi menduga siswa SMA Pagaralam, Sumsel, itu tewas karena dibegal.
Terdapat luka bacok di sekujur tubuh korban. Mulai dari kepala dan wajah hingga sulit dikenali. Luka paling parah berada di leher dan tangan nyaris putus. Korban sebelumnya pamit ke orang tuanya untuk jogging bersama rekan-rekannya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Naas korban gagal melarikan diri karena terkena hantaman double stick.
Baca SelengkapnyaPelaku menyimpan dendam dan sakit hati kepada korban.
Baca SelengkapnyaPelajar SMA itu datang ke Mapolda Sumsel didampingi keluarganya pada Senin (7/8) malam.
Baca SelengkapnyaAda hubungan terlarang yang memicu kekesalan dan dendam tersangka.
Baca SelengkapnyaSaat ini, kepolisian sudah berkoordinasi ke Bapas, Dinas Sosial, juga Perlindungan Perempuan dan Anak dan ke psikolog untuk tahu latar belakang pelaku.
Baca SelengkapnyaTersangka GN (22) mengakui perbuatannya. Dia gelap mata karena kesal istrinya dijadikan bahan candaan oleh korban.
Baca SelengkapnyaEmosi pelaku memuncak saat korban memfoto dan mengolok-oloknya saat salat Jumat.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda berinisial PL (20), ditangkap polisi karena menyiram air keras ke temannya sendiri, AA (26), hingga tewas.
Baca SelengkapnyaSosok remaja anak pensiunan perwira Polisi belakangan menjadi sorotan lantaran tega membunuh bocah Sekolah Dasar (SD).
Baca SelengkapnyaSiswa SMA, MR (16) menyerahkan diri ke kantor polisi setelah lawannya duel, FR (18), tewas. Dia pun menceritakan alasannya melakoni pertarungan maut itu.
Baca SelengkapnyaHoerrudin menduga kalau pembunuhan yang dilakukan pelaku kepada korban sudah terencana.
Baca SelengkapnyaKorban dan tersangka menjalin hubungan asmara selama dua tahun
Baca Selengkapnya