Pembunuh Wanita Muda di Samarinda Adalah Rekan Kerja Sendiri
Merdeka.com - Satreskrim Polresta Samarinda mengungkap kasus pembunuhan bermotif perampokan terhadap seorang wanita muda, Juwanah (25). Penyidik menetapkan Rendi (35) sebagai tersangka yang tak lain adalah rekan kerja korban di satu perusahaan yang sama.
Jasad Juwanah yang menyisakan tengkorak diautopsi Jumat (24/9) malam, oleh forensik RSUD AW Sjachranie Samarinda. Sementara Rendi kini meringkuk di penjara.
"Sudah. Pelaku (Rendi) kita tetapkan tersangka. Penyidik menerapkan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana," kata Kanit Jatanras Satreskrim Polresta Samarinda Ipda Dovie Eudy, dikonfirmasi merdeka.com, Sabtu (25/9).
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
-
Kenapa pelaku mengincar korban? “Pelaku pertama kali melihat korban saat turun dari bus Bintang Timur di Jalan Urip Sumoharjo. Dari situ, kedua pelaku berboncengan dan membuntutinya hingga di depan rumah dan langsung menarik tas korban,“ ujarnya saat di Mapolsek Rappocini Makassar, Senin (22/1).
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Mengapa perampok mengincar rumah korban? RS yang kesehariannya bekerja sebagai karyawan koperasi simpan pinjam di Kecamatan Kalipare ditengarai sering menyimpan uang tunai dalam jumlah besar di rumahnya.
-
Kenapa mereka merampok? 'Motifnya ekonomi, karena ini jam tangan yang mewah. Berdasarkan laporan dan hasil pemeriksaan yang, maka dugaan kerugian yang dialami korban adalah Rp12,85 miliar, senilai dengan 18 jam tangan mewah yang diambil oleh tersangka,' ungkapnya.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Kasus pembunuhan sadis itu cukup menyita perhatian publik Samarinda. Ada sanggahan dari netizen yang menyebutkan bahwa korban dan pelaku tidak memiliki hubungan spesial. Melainkan hanya sebagai rekan kerja.
"Kami sampaikan di sini, pernyataan bahwa tersangka punya hubungan spesial sebagai pacar korban itu adalah keterangan awal dari tersangka setelah kita amankan hari Kamis (23/9) malam lalu. Hubungan kerja tersangka dan korban sudah kita tuangkan dalam BAP (Berita Acara Pemeriksaan)," ujar Dovie.
"Ternyata itu hanya alibi tersangka saja. Jadi kepolisian bukan menyebarkan hoaks. Melainkan itu keterangan awal tersangka pertama kali kita amankan. Semua terdokumentasi," tegas Dovie.
Dovir menerangkan, keterangan terbaru, di perusahaan yang sama, tersangka adalah sopir perusahaan dan korban sebagai marketing. Pada Kamis (6/9) malam, tersangka mengajak korban menemui calon nasabah baru.
"Ternyata itu hanya modus tersangka saja seolah-olah bertemu calon nasabah. Tersangka sudah merencanakan itu, dan membeli pisau dapur di toko swalayan," ungkap Dovie.
Keseharian pelaku dan korban yang sering kerja bareng memunculkan niat tersangka mencuri dan merampok korban. Diduga korban ditikam hingga tiga kali menggunakan pisau.
"Jadi dia (Rendi) sering melihat barang-barang pribadi perhiasan dan HP korban. Dia jadi tertarik untuk mencuri barang-barang korban. Sementara itu. Lebih rinci nanti akan disampaikan hari Senin (27/9) ya," jelas Dovie lagi.
Diberitakan sebelumnya Jumat (25/9) kemarin, kepolisian mengungkap kasus hilangnya Juwanah (25), warga Kutai Timur yang bekerja di Samarinda, yang dilaporkan ke kepolisian pekan kedua September 2021 lalu. Belakangan diketahui dia terakhir kali bersama dengan Rendi.
Rendi mengakui perbuatannya menghabisi nyawa Juwanah dan membawa kabur barang pribadinya. Jenazah Juwanah dibuang ke semak belukar poros Jalan Samarinda - Tenggarong. Petunjuk Rendi, jenazah Juwanah ditemukan sisa tengkorak dan pakaian dikenakan pada Jumat (24/9) pagi, atau 16 hari sejak dilaporkan hilang keluarganya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada hubungan terlarang yang memicu kekesalan dan dendam tersangka.
Baca SelengkapnyaSetelah dibunuh, uang Rp 43 juta yang dibawa korban lalu diambil oleh pelaku.
Baca SelengkapnyaPegawai minimarket SJ (23) nekat menikam rekan kerjanya hingga tewas di Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (10/9) dini hari
Baca SelengkapnyaKorban dan tersangka menjalin hubungan asmara selama dua tahun
Baca SelengkapnyaTersangka GN (22) mengakui perbuatannya. Dia gelap mata karena kesal istrinya dijadikan bahan candaan oleh korban.
Baca SelengkapnyaPT diamankan di tempat pelariannya di Empat Lawang, Sumatera Selatan. S
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku, hubungan dengan korban hanya untuk senang-senang
Baca SelengkapnyaPelaku membunuh korban inisial SB yang merupakan sesama pencuri karena pembagian hasil curian tidak rata.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut, korban dengan tersangka saling mengenal.
Baca SelengkapnyaPolisi telah memeriksa dua orang saksi. Sejauh ini, motifnya masih misterius.
Baca SelengkapnyaSuami korban yang baru selesai salat Dzuhur histeris melihat istrinya bersimbah darah. Sementara pelaku langsung kabur.
Baca SelengkapnyaMisteri penemuan jasad seorang perempuan dalam koper di kawasan Bekasi, Jawa Barat, akhirnya terungkap.
Baca Selengkapnya