Pembunuh waria di Medan diiming-imingi jadi gigolo
Merdeka.com - Polisi mengungkap pembunuhan waria di Hotel 61, Jalan Iskandar Muda, Medan. Pelaku ternyata seorang pemuda yang diiming-imingi akan dijadikan gigolo.
Penyelidikan kasus pembunuhan ini hanya sekitar 14 jam sejak Budianto alias Ardila Putri (31) ditemukan tak bernyawa di kamar 361, Sabtu (7/7). Waria yang beralamat di Jalan Suratman itu dalam posisi tengkurap dan kakinya dilakban. Lehernya juga dililit kain.
"Dalam tempo waktu 14 jam, Tim Pegasus Unit Pidana Umum Satreskrim Polrestabes Medan dan Polsek Medan Baru mengendus keberadaan tersangka dan mengamankannya," kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Putu Yudha Prawira, Minggu (8/7).
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
Dia memaparkan, dari penyelidikan yang dilakukan, pembunuhan itu diduga dilakukan Des (21). Pria yang beralamat di Jalan Tanjung Raya Gang Persatuan, Deli Serdang ini terekam kamera CCTV di sekitar lokasi kejadian.
Tim kemudian melakukan pengejaran ke arah Jalan Karya. Minggu (8/7) sekitar pukul 01.00 WIB, mereka melihat pria yang dicurigai tengah berada di depan Alfamidi Jalan Karya. Des pun ditangkap.
Dalam penangkapan itu, polisi juga menyita sejumlah barang bukti, berupa 1 unit sepeda motor Honda Scoopy warna abu-abu, jaket warna abu abu, sepasang sepatu hitam putih, 2 unit HP milik korban, 1 koper hitam milik korban, dan dompet hitam milik korban.
"Dari hasil interogasi, tersangka mengakui telah melakukan perbuatan hubungan intim sebanyak 3 kali di hotel yang berbeda beda, dengan iming-iming akan dijadikan gigolo dan akan diberikan uang Rp 10 juta oleh korban. Kemudian korban mengajari tersangka dalam melakukan perbuatan seks untuk memuaskan nafsu korban," jelas Putu.
Diduga kecewa dendam karena janji tak kunjung ditepati, Des kemudian membunuh korban di kamar 361 Hotel 61. Dia mencekik korban dengan melilit lehernya dengan kabel.
Petugas sempat membawa Des untuk mencari kabel yang digunakan untuk menjerat leher korban. "Tapi tersangka melakukan perlawanan, diberikan tembakan peringatan, namun tidak diindahkan, kemudian dilakukan tindakan tegas terukur yang mengenai kaki tersangka sebanyak 5 peluru," ungkapnya.
Saat ini, Des masih diproses dan menjalani pemeriksaan di Mapolrestabes Medan. "Tersangka kita kenakan Pasal 340 KUHP yaitu melakukan pembunuhan berencana," jelas Putu.
Seperti diberitakan, Budianto alias Ardila Putri ditemukan tak bernyawa di kamar Hotel 61, Jalan Iskandar Muda, Medan, Sabtu (7/7) pagi. Dia diduga korban pembunuhan karena saat ditemukan, korban dalam posisi telungkup dan terikat. Tangan, kaki, dan mulutnya dilakban. Sementara lehernya terikat kain.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jasad korban ditemukan terbungkus selimut oleh seorang pesepeda pada Minggu (25/2) lalu.
Baca SelengkapnyaIa menyampaikan motif pelaku melakukan penganiayaan karena korban dianggap mengingkari kesepakatan terkait tarif kencan tersebut.
Baca SelengkapnyaTersangka melakukan penganiayaan dengan menampar dan menarik kalung korban.
Baca SelengkapnyaJasad korban ditemukan dalam kondisi telanjang dan lehernya dijerat dengan kabel.
Baca SelengkapnyaMotif tersangka Daniel dengan tega menghabisi nyawa Widia untuk menguras harta benda korban.
Baca SelengkapnyaTersangka merupakan rekan kerja korban perempuan mayat dalam koper
Baca SelengkapnyaMotif pembunuhan karena pelaku merasa sakit hati kerap dijelekkan di hadapan rekan-rekan korban.
Baca SelengkapnyaSeorang pria berinisial MH (45) ditemukan tewas di dalam asrama Akademi Perawatan (Akper) Tarutung di Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara.
Baca SelengkapnyaPolisi juga menemukan sejumlah luka lebam di tubuh korban diduga akibat hantaman benda tumpul.
Baca SelengkapnyaBegal tukang ojek di Tanjung Raja, Ogan Ilir setelah buron sepekan.
Baca SelengkapnyaPelaku tidak terima sehingga korban mengancam pelaku akan mendatangkan pacarnya bersama teman-temannya.
Baca SelengkapnyaPelaku menyimpan dendam dan sakit hati kepada korban.
Baca Selengkapnya