Pembunuh WN Jerman dan Istrinya Kuli Bangunan, Sakit Hati Kerap Dicaci Maki
Merdeka.com - Polres Tangerang Selatan mengamankan Wahyu Apriansyah (23), pelaku pembunuhan pasangan suami istri Warga Negara Jerman berinisial KEN (84) dan istrinya NS (53) di Perumahan Giri Loka 2, BSD Tangerang Selatan, pada Jumat (12/3) malam.
Kapolres Tangsel, AKBP Iman Imanudin menerangkan, pelaku Wahyu diamankan tim gabungan Polsek Serpong dan Polres Tangerang Selatan di wilayah Tambun, Bekasi, pada Sabtu (13/3).
"Berdasarkan hasil olah TKP dan penyelidikan, pelaku pada Sabtu 13 Maret sekitar pukul 15.00 WIB, telah kami amankan di wilayah Tambun, Bekasi," ungkap Iman di Mapolres Tangsel, Minggu (14/3).
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Kenapa Wawan ditangkap? Wawan ditangkap karena menerima paket sabu dari Pekanbaru dengan modus ekspedisi helm.
Imam mengatakan, pelaku Wahyu merupakan pekerja bangunan yang sebelumnya melakukan renovasi rumah korban dan diberhentikan pada 8 Maret 2021 lalu.
"Atas perbuatannya, tersangka kami jerat dengan pasal pembunuhan berencana sesuai pasal 340 KUHPidana dan pasal pencurian dengan kekerasan sesuai pasal 365 KUHP dengan ancaman pidana 20 tahun dan seumur hidup," ucap Iman.
Dari hasil pemeriksaan Polisi, peristiwa pembunuhan tersebut dilakukan pelaku seorang diri. Selain membunuh korban, pelaku mencuri barang milik korban berupa dua unit handphone dan uang tunai.
"Barang yang dicuri dua unit handphone dan uang tunai Rp220 ribu," katanya.
Imam menerangkan, motif pembunuhan tersebut dilatarbelakangi rasa sakit hati pelaku terhadap pasutri tersebut semasa melakukan perbaikan rumah korban.
"Motifnya sakit hati karena sering dikatai dengan kata-kata kotor, dan perbuatan-perbuatan yang dikatakan pelaku menyakiti perasaan. Mungkin ada kesalahan-kesalahan pelaku dalam memperbaiki rumah korban," jelasnya.
Karena pernah bekerja di situ, pelaku mengetahui situasi rumah. "Pelaku memanjat masuk ke dalam dan mengambil kapak dan melakukan aksi tersebut," tuturnya.
Sudah Paham Situasi
Lalu kemudian, pada Jumat (12/3) malam, pelaku memuluskan niat jahatnya tersebut datang ke rumah korban menggunakan sepeda motor matic dari rumah pelaku di kawasan Legok.
"Pada hari kejadian, tersangka berangkat dari kediamannya di Legok, menggunakan kendaraan sepeda motor langsung menuju rumah korban, karena tersangka sudah pernah bekerja di sana sehingga mengetahui keadaan rumah tersebut dan masuk dari lantai 2 rumah korban yang diketahui tidak pernah dikunci," jelas Kasat Reskrim AKP Angga Surya Saputra.
Tersangka kemudian, memasuki rumah korban melalui lantai 2 rumah tersebut, dengan memanjat pagar tembok rumah dan menaiki steger yang masih terpasang di area depan rumah.
"Dia memanjat pagar dan menaiki steger ke lantai 2. Dia masuk dari pintu dilantai 2, selanjutnya tersangka turun melalui tangga dalam rumah dan tersangka melihat ada sebuah kapak yang kemudian diambil pelaku dan diselipkan di pinggang kanan pelaku yang akhirnya digunakan pelaku untuk melukai korban," jelas Angga.
Selanjutnya, tersangka Wahyu langsung menuju pintu utama rumah dan mengetuk pintu utama rumah dari dalam untuk memancing perhatian agar korban keluar dari kamarnya.
"Yang keluar pertama korban 1 inisial NS (53) WNI keluar dari kamar, sebelum tiba di pintu utama ruang utama diayunkan kapak itu sehingga mengenai dagu sampai leher. Kemudian korban 2 inisial KEN WN Jerman terbangun, lalu dilayangkan sabetan kapak di leher korban dan meninggal di TKP. Korban 1 atas nama NS meninggal di rumah sakit," ucap Angga.
Usai melakukan aksi tersebut, kemudian pembantu di rumah itu keluar dan kabur mencari bantuan. Disaat itu, pelaku pulang ke Legok berganti pakaian dan pergi ke stasiun Kota Tua dari Legok, dengan mengendarai ojek online untuk melanjutkan perjalana ke Tambun, dengan mengendari KRL.
"Pelaku usai beraksi kembali ke Legok dan kabur ke Tambun, di sana dia juga melakukan pekerjaan pompa air. Dia ditangkap di rumah saudaranya di Tambun," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terungkap motif ALW melakukan aksi pembunuhan terhadap mertuanya pada Minggu (24/9).
Baca SelengkapnyaKetiganya diamankan Satuan Reskrim Polres Metro Tangerang. Berikut kabel ties dan kendaraan Honda CRV.
Baca SelengkapnyaKorban yang saat itu menahan rasa sakit mencoba kabur menyelamatkan diri sambil memegang luka tusukan. Darah korban pun berceceran di jalan.
Baca SelengkapnyaPelaku menggunakan pisau untuk menusuk korban di sekitar kepala.
Baca SelengkapnyaKorban dibunuh kedua tersangka menggunakan pisau daging.
Baca SelengkapnyaKJRI Frankfurt telah menginformasikan kabar duka ini kepada pihak keluarga.
Baca SelengkapnyaTersangka melakukan penganiayaan dengan menampar dan menarik kalung korban.
Baca SelengkapnyaKorban merasa cemburu melihat tingkah laku suaminya belakangan ini.
Baca SelengkapnyaSuami korban yang baru selesai salat Dzuhur histeris melihat istrinya bersimbah darah. Sementara pelaku langsung kabur.
Baca SelengkapnyaPelaku untuk yang ketiga kalinya minta upah Rp500 ribu.
Baca SelengkapnyaMasalah ekonomi diduga menjadi tekanan hingga menyebabkan TR mengalami perubahan kejiwaan.
Baca SelengkapnyaKepolisian mengamankan satu buah pisau, satu baju dan celana milik korban, dan pakaian dalam korban.
Baca Selengkapnya