Pembunuhan 5 Warga OKU Berawal dari Dendam, Pelaku Sakit Hati pada 2 Korban
Merdeka.com - Motif pembunuhan terhadap lima warga Desa Bunglai, Kecamatan Peninjauan, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, mulai terungkap. Tersangka pelaku, OE (25) dipastikan tidak mengalami gangguan jiwa namun menaruh dendam pada dua korban.
"Dari pemeriksaan motifnya karena sakit hati," ungkap Kasi Humas Polres OKU AKP Mardi Nursal, Selasa (25/1).
Dia menerangkan, sasaran pembunuhan awalnya hanya yakni HJ (33) dan ED (40). Korban HJ membuat tersangka kesal karena menyebarkan isu bahwa tersangka terlibat dalam peredaran narkoba, sementara korban ED pernah mengambil kartu kredit tersangka.Sementara tiga korban lain, SR (45), IK (48), dan EN (35) tidak memiliki masalah dengan tersangka. Saat kejadian, mereka berada di TKP dan turut dibunuh tetangganya yang sedang kalap.
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Siapa pelaku pembunuhan di Batubara? “Kematian korban sangat tragis. Namun hingga saat ini pelaku juga belum ditangkap,“
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
"Sasarannya dua korban itu, yang tiga lagi hanya kebetulan ada di TKP saja," ujarnya.
Membunuh Membabi Buta
Sebelumnya, warga Desa Bunglai, Kecamatan Peninjauan, OKU, geger dengan pembunuhan terhadap lima korban sekaligus, Jumat (26/11) sore. Para korban adalah SR (45), IK (48), ED (40), HJ (33), dan EN (35).
Peristiwa itu bermula saat tersangka OE mengendarai sepeda motor Honda CBR warna hitam nomor polisi B 6566 VMU berhenti dan makan siomai bersama korban HJ. Tiba-tiba dia menusuk HJ.
Selanjutnya korban kedua, yakni IK yang sedang melintas menggunakan sepeda motor berhenti setelah melihat keributan. Korban justru diserang pelaku hingga tewas di tempat.
Kemudian, pelaku menuju sumur dan bertemu dengan korban EN yang sedang mengambil air. Tanpa banyak bicara, perempuan itu ditusuknya berkali-kali.
Melihat kejadian itu, korban keempat, ED yang merupakan suami EN, keluar rumah, dengan maksud menyelamatkan istrinya. Dengan beringas, pelaku menyerangnya dengan pisaunya secara membabi buta.
Korban terakhir, SR yang keluar rumah karena mendengar keributan langsung ditarik pelaku. Saat itu, pelaku menusuk dan menggorok leher korban.
Tanpa merasa bersalah dan seakan tak terjadi apa-apa, pelaku kembali ke rumahnya yang tak jauh dari TKP menggunakan sepeda motor. Tak lama kemudian, pelaku diamankan anggota polisi dibantu TNI di kediamannya.
Tidak Sakit Jiwa
Tersangka telah menjalani pemeriksaan kejiwaan di Rumah Sakit Ernaldi Bahar (RS Jiwa) Palembang. Dia dinyatakan sehat dan tanpa mengalami gangguan kejiwaan.
Dengan demikian, proses hukum berlanjut. Penyidik segera melengkapi berkas untuk selanjutnya dilimpahkan ke kejaksaan untuk disidangkan.
Dalam kasus ini, penyidik menggunakan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana juncto Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman pidana penjara seumur hidup hingga hukuman mati. Barang bukti yang disita berupa pisau, sepeda motor, kayu balok, dan rekaman CCTV.
Tiga bulan penyidikan berjalan, polisi menggelar reka ulang pembunuhan di Mapolres OKU, Selasa (25/1). Pemindahan tempat reka ulang bertujuan untuk keamanan dan keselamatan petugas dan tersangka. Sebab, kasus ini terus menjadi perbincangan masyarakat setempat dan masih menyimpan traumatik serta emosi.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu korban merupakan anak berusia tiga tahun.
Baca SelengkapnyaUsai membunuh, O kabur ke Kalimantan dan bekerja di pabrik tahu.
Baca SelengkapnyaPemicu pembunuhan karena uang dalam celengan pelaku dicuri dan hingga memancing kemarahan dan perkelahian.
Baca SelengkapnyaKelima pelaku berinisial RS (23), BFH (18), AM (17), OYB (21) dan AH (25)
Baca SelengkapnyaMotif pelaku pembunuhan di Musi Banyuasin akhirnya terungkap.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat tersangka AA meminta PN datang ke rumahnya untuk meminta bantuan menyelesaikan masalahnya.
Baca SelengkapnyaSeorang pria dan dua anaknya tega membunuh seorang wanita tua HA (62) di Kedaton, Ogan Komering Ulu. Pembunuhan ini dilatarbelakangi sengketa lahan.
Baca SelengkapnyaKorban SP tewas di tempat dengan banyak luka dan SL turut mengalami luka yang kini dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaTersangka membunuh tetangganya itu karena menyimpan dendam sepuluh tahun lamanya.
Baca SelengkapnyaPolisi menggelar reka ulang pembunuhan empat orang dalam satu keluarga di Musi Banyuasin. Tersangka EE (48) nekat melakukan perbuatan itu karena masalah bisnis.
Baca SelengkapnyaPelaku menyerahkan diri ke kantor polisi karena merasa bersalah membunuh sahabatnya.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap lima pelaku penculikan dan pembunuhan bocah perempuan berusia 5 tahun Aqilatunnisa Prisca Herlan di Cilegon
Baca Selengkapnya