Pembunuhan berencana sopir Grab di Bogor
Merdeka.com - Mulud (63), sopir taksi online Grab ditemukan tewas mengenaskan. Jasadnya dibuang di area perkebunan Kampung Cikelat, Desa Karangpapak, Kecamatan Cisolok, Sukabumi. Mulud menjadi korban pembunuhan berencana yang didalangi seorang mahasiswa berinisial Ya (21).
Tersangka yang juga warga Gang Langgar, Jalan Merpati, Desa Pabuaran, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, ditangkap di Terminal Kampung Rambutan, Minggu (31/12) sekitar pukul 01.45 WIB. Ya hendak kabur ke Yogyakarta.
Dalam aksinya, Ya berbagi peran dengan sejumlah pihak. Polisi kemudian mengamankan tiga pelaku yakni IS (32) warga Kecamatan Cibadak, RM (30), dan UH warga Kecamatan Parungkuda ditangkap di sekitar Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi.
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Kenapa pelaku membunuh driver taksi online? “Saya tulang punggung keluarga, setelah bapak dipenjara tersangkut kasus pidana ganjal ATM di Yogya. Ibu juga bingung minta saya untuk biayai kuliah adik yang di Bandung,“ kata Baaghastian.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Kejadian itu mengudang perhatian yang kemudian neneknya keluar dari kamar.'Juga ditusuk oleh terduga pelaku saat keluar. (Urutannya) Bapaknya. Bapaknya, neneknya, baru ibunya,' ujar dia.
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
"Dari hasil pemeriksaan terhadap tersangka (Ya), pembunuhan sopir angkutan online yang diketahui korbannya bernama Mulud beralamat di Jatipadang Utara, No 44, RT 02/06, Kelurahan Jatipadang, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, motifnya ingin menguasai harta korban," kata Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi di Sukabumi seperti dilansir Antara.
Ya mengaku bernisial Vino. Dia bertugas memesan taksi online. "Intinya, para tersangka ini ingin menguasai mobil Datsun Go milik korban. Untuk modusnya dengan cara memesan angkutan online dan dalam perjalanan korban dihabisi para tersangka," tambahnya.
Peran RM dan UH sebagai perantara pembelian mobil korban. Sedangkan IS merupakan penadah mobil.
Hingga kini polisi masih memburu dua pelaku lagi berinisial De dan Pa. Keduanya berperan sebagai eksekutor, membekap dan memukuli korban hingga tewas.
Kasus pembunuhan berencana ini bermula Sabtu (16/12) sekitar pukul 11.00 WIB. Ya bersama De dan Pa merencanakan perampokan sopir taksi online.
Setelah mencoba menghubungi korban dengan menggunakan aplikasi Grab, ketiga tersangka diantar korban menuju perkebunan teh di Leuwiliang, Bogor.
Saat di Leuwiliang, tersangka meminta korban untuk beristirahat sejenak. Melihat Mulud yang tengah tertidur di jok sopir, Ya mendekatinya dan langsung menusuk korban dengan pisau badik milik De.
Mayat Mulud dibuang di wilayah perkebunan Jalan Raya Cikotok Lampungharja Sukabumi. Jasad korban baru ditemukan oleh warga Senin, (25/12).
"Tersangka Ya terpaksa kami tembak kakinya karena melawan saat akan ditangkap. Saat ini pun kami masih memburu dua tersangka yakni De dan Pa," tambahnya.
Para tersangka dijerat dengan Pasal 365 KUHP tentang Pencurian, Pasal 339 KUHP tentang Pembunuhan dan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara atau maksimal hukuman mati.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang pria meracuni sopir taksi online hingga tewas. Dia melakukan kejahatan itu untuk menguasai mobil korban demi mendapatkan biaya kuliah anaknya.
Baca SelengkapnyaPelaku membunuh korban karena sakit hati saat mendekati cucu korban.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku sedang pusing mencari uang untuk membiaya kuliah adiknya beserta biaya kebutuhan hidup untuk orangtuanya.
Baca SelengkapnyaDiduga, dia menjadi korban pencurian dan kekerasan dan jasadnya dibuang pelaku.
Baca SelengkapnyaMobil milik korban dibawa kabur pelaku pembunuhan.
Baca SelengkapnyaPelaku sempat kabur ke Kepulauan Seribu sebelum ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaSeorang mahasiswa Muhammad Tirza Nugroho Hermawan (21) warga Jepara ditemukan tewas bersimbah darah di Jalan Kelud Raya Semarang, Selasa (17/9) pukul 03.00 wib.
Baca SelengkapnyaDugaan lain masih diselidiki polisi, karena jasad korban tinggal kerangka.
Baca SelengkapnyaPadahal, sopir bernama Haryono ini adalah orang yang melaporkan tentang peristiwa penembakan itu.
Baca SelengkapnyaPelaku tak tahan emosi karena kesal dinasihati dan direndahkan
Baca SelengkapnyaKorban mengaku memesan Grab Car saat hendak pulang ke rumah.
Baca SelengkapnyaTiga orang berhasil diringkus polisi, satu orang masih buron
Baca Selengkapnya