Pembunuhan di Pulomas, rekaman CCTV diambil pelaku
Merdeka.com - Enam dari 11 orang tewas dalam kasus pembunuhan di Pulomas Utara, Jakarta Timur, setelah disekap di dalam kamar mandi, lima lainnya selamat. Untuk mengungkap kasus ini, polisi mengandalkan keberadaan Circuit Close Television (CCTV) guna mengendus jejak para pelakunya.
Upaya itu dilakukan mengingat korban telah memasang CCTV di sejumlah titik. Namun, sejauh ini rekaman CCTV belum ditemukan, diduga telah diambil pelaku.
"CCTV ada banyak tapi rekamannya diambil sama pelaku," sahut Ketua RW 16 Pulomas Utara Abdul Ghani (45) di lokasi kejadian, Selasa (27/12).
-
Di mana pelaku mendapatkan video korban? 'Pada tanggal 11 Maret korban datang ke Subdit Siber Direktorat Krimsus Polda NTT untuk melakukan pengaduan. Setelah itu dilakukan penyelidikan dan ternyata tanggal 15 Maret ada kejadian lagi,' jelasnya, Rabu (3/4).
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
CCTV, siapa yang bisa akses rekamannya? Berbeda dengan siaran televisi yang dapat diakses secara umum, sinyal CCTV hanya dapat diakses oleh pihak-pihak yang berwenang.
-
Apa yang ditemukan di TKP yang dapat menghubungkan pelaku dengan tempat atau individu terkait? Dalam studi yang dimuat di jurnal Forensic Science International: Genetics ini, Patterson dan timnya menemukan bahwa sehelai bulu kucing yang ditemukan di lokasi kejadian dapat menghubungkan pelaku kejahatan dengan tempat atau individu terkait.
"Tadi begitu ke dalam CCTV diperiksa oleh polisi sudah kosong," jelasnya.
Abdul menduga, hilangnya CCTV tersebut terjadi setelah para pelaku terlebih dahulu menyiksa salah satu putri korban. Kondisi ini terlihat dengan kondisi jasad korban yang berdarah-darah.
"Saya punya pendapat gini yang tau rekaman cctv kan Pak Dodi jadi anaknya disiksa agar kasih tahu lokasi rekaman, karena saya lihat anaknya juga berdarah-darah," pungkasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dipergoki Pemilik Rumah, Komplotan Maling di Bekasi Letuskan Senjata
Baca SelengkapnyaMpok Alpa kerap mendapat teror di rumahnya. Kali ini, rumahnya dilempari celana dalam. Namun anehnya, saat kejadian berlangsung justru CCTV dalam kondisi mati.
Baca SelengkapnyaHasil olah TKP dilakukan polisi menemukan selongsong peluru diduga dari senjata api dimuntahkan pelaku di lokasi.
Baca SelengkapnyaKorban terlihat turun dari mobilnya untuk membuka pagar rumah. Tak lama setelah itu, satu mobil datang menghampiri.
Baca Selengkapnya