Pembunuhan Rokhimah, polisi sita alu dan piring berlumuran darah
Merdeka.com - Usai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi pembunuhan Rokhimah (55), polisi mengamankan sejumlah barang bukti. Barang bukti itu yaitu penumbuk bumbu atau 'alu' serta beberapa alat-alat rumah tangga seperti piring, gelas dan tutup panci yang penuh lumuran darah.
"Mau dibawa ke Polsek Mijen untuk barang bukti. Diduga 'alu' (alat penumbuk kayu) ini yang diduga digunakan pelaku memukul kepala korban," ungkap salah seorang anggota Reskrim Polsek Mijen di lokasi Sabtu (3/10).
Saat ini, suasana rumah korban yang seharusnya merayakan pernikahan Moch Adhim berubah menjadi duka. Tenda biru yang seharusnya digunakan untuk merayakan pesta pernikahan menjadi tempat para tetangga dan sanak saudara yang menyampaikan duka atas tewasnya Rokhimah.
-
Bagaimana kondisi kepala korban saat ditemukan? Kondisi korban sudah terbujur kaku. Di kepalanya tertancap kayu.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Bagaimana korban mengalami luka bakar? Bocah malang itu diduga dianiaya dan dibakar teman sepermainannya dalam perjalanan menuju warung yang tak jauh dari rumah.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Mengapa korban diduga meninggal? Diduga kuat, korban meninggal karena sakit karena tidak ditemukan luka akibat kekerasan.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
Jenazah Rokhimah selanjutnya dibawa ke RSUD Dr Kariadi Semarang untuk menjalani identifikasi dan visum. Kesimpulan sementara, luka yang ada di bagian dahi dan belakang kepala penyebab kematian korban.
Sebelumnya, ditinggal ke acara walimatul nikah atau ijab pernikahan keponakannya di kampung sebelah, Rokhimah (55) warga Dusun Polaman RT 2 RW II, Desa Mijen, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah ditemukan tewas bersimbah darah di dalam rumah.
Dari informasi yang dihimpun merdeka.com, Sabtu(3/10) di Tempat Kejadian Perkara (TKP), kejadian bermula saat rombongan keluarga Rokhimah akan berangkat ke rumah Rokhayatun istri dari Moch Adhim sang keponakan yang tinggal di sebelah rumah. Saat itu, korban diajak ke acara ijab pernikahan namun menolak beralasan akan memasak saja di rumah.
"Berangkat 'besan' ke Jalan Kauman kampung sebelah jam 7.15 WIB. Kami ajak bulik (korban) berangkat. Niatnya pintu rumah kunci semua. Tapi enggak mau. Kami berangkat acara berlanjut. Pulang sekitar 09.30 ada bapak sama istri di depan rumah, pintu dikunci. Padahal pas mau berangkat kunci," ujar saksi kejadian yang juga keponakan korban, Hermanto (35) kepada merdeka.com di lokasi.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dugaan itu setelah polisi melakukan penyelidikan dan olah TKP.
Baca SelengkapnyaKematian Ragil Alfarisi (22) di rumah tahanan (rutan) Polsek Kumpeh Ilir, Muaro Jambi penuh tanda tanya.
Baca SelengkapnyaHasil autopsi menyebut Ragil meninggal karena pendarahan hebat di bagian otak.
Baca SelengkapnyaHasilnya, semua korban tewas akibat benda tumpul, bukan senjata tajam. Luka bekas pukulan itu utamanya paling dominan berada di kepala.
Baca SelengkapnyaAde memastikan pada saat ditemukan, korban masih dalam keadaan utuh.
Baca Selengkapnya