Pembunuhan Sadis Berujung Pengakuan Dosa Lewat Speaker Masjid
Merdeka.com - Pembunuhan sadis terjadi di SPBU Jambearum, Desa Jambearum, Kecamatan Puger, Jember, Jawa Timur, Rabu (9/10). Korban bernama Tumin (55) tewas setelah dibunuh oleh kerabatnya, Iwan (30).
Anehnya setelah membunuh, pelaku mengumumkan perbuatan sadisnya melalui pengeras suara masjid. Tak hanya itu saja, ada beberapa faktor yang menyebabkan Iwan tega membunuh kerabatnya sendiri.
Berikut fakta-fakta pembunuhan sadis yang dilakukan Iwan hingga mengumumkannya dengan pengeras suara masjid:
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Kejadian itu mengudang perhatian yang kemudian neneknya keluar dari kamar.'Juga ditusuk oleh terduga pelaku saat keluar. (Urutannya) Bapaknya. Bapaknya, neneknya, baru ibunya,' ujar dia.
-
Di mana kejadian pembunuhan terjadi? Warga Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan digegerkan dengan penemuan mayat bapak dan anak dalam kondisi bersimbah darah, Kamis (6/12).
-
Kenapa pelaku melakukan pembunuhan? Adapun, keterangan MAS, saat itu ayahnya sedang tidur bersama ibunya.Kemudian, MAS turun mengambil pisau di dapur, kemudian naik lagi ke atas dan melakukan penusukan.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
Pelaku Sakit Hati
Kasus pembunuhan terhadap pegawai SPBU di Desa Jambearum, Kecamatan Puger, Jember, Jawa Timur, diduga karena faktor sakit hati. Pelaku, Iwan (30) marah karena korban Tumin (55) tidak memberi uang untuk membeli minuman keras.
"Sebelumnya, korban sempat berjanji kalau sudah gajian akan memberi uang kepada pelaku untuk membeli miras. Tetapi beberapa kali ditagih korban tidak juga kasih uang, sehingga pelaku marah dan emosi," ujar AKP Ribut Sugiarto, Kapolsek Puger.
Akui Membunuh dan Meminta Maaf
Pelaku mengumumkan aksi pembunuhannya melalui pengeras suara masjid. Aksi itu dia lakukan menjelang salat Subuh berjemaah di masjid dekat rumahnya.
"Ketika Subuh tadi, Iwan ini tiba-tiba azan di masjid. Lalu salawatan, kemudian mengumumkan bahwa Pak Tumin baru saja meninggal dan sayalah yang membunuh," ujar Elis Suprihatin, tetangga depan rumah korban yang mendengar langsung pengumuman aneh itu.
Sembari mengakui perbuatan dosanya, Iwan tak lupa mendoakan korban Tumin. Dia juga meminta maaf atas perbuatannya itu. "Terus dia bilang begini, semoga segala dosa Pak Tumin diampuni oleh Allah SWT dan aku Iwan minta maaf kepada semua saudaraku di desa ini," papar Elis menirukan ucapan nyeleneh Iwan.
Pelaku Menyerahkan Diri ke Kantor Polisi
Aksi Iwan rupanya masih berlanjut setelah salat subuh. "Dia menabuh gendang (semacam rebana) milik masjid, sambil teriak-teriak, enggak jelas. Kayak orang gila itu," lanjut Elis.
Setelah itu, Iwan pun pergi ke Polsek Puger untuk menyerahkan diri dan mempertanggungjawabkan perbuatannya. "Setelah salat subuh, pelaku datang ke polsek. Kemudian, anggota SPKT bersama Unit Reskrim Polsek Puger langsung menuju ke TKP," ujar AKP Ribut Sugiarto saat dikonfirmasi.
Pelaku Merupakan Residivis
Iwan diketahui pernah dijebloskan ke penjara karena kasus penganiayaan. Dia merupakan residivis kasus kekerasan dengan senjata tajam. Namun korbannya tidak sampai meninggal dunia.
"Ini baru beberapa tahun bebas. Tapi saat itu korbannya tidak sampai meninggal dunia, hanya luka," papar Sumarno.
Diduga karena latar belakang itu, Iwan memiliki perilaku yang kerap bermasalah. Ke mana-mana sering membawa senjata tajam seperti parang. "Tapi dia tidak pernah bikin masalah di dusun sini. Biasanya di luar dusun ini bikin ributnya," jelas Sumarno.
Masa Lalu Pelaku Kelam
Iwan membunuh Tumin karena sakit hati tak dibelikan miras. Usai membunuh, Iwan mengumumkan perbuatannya dan menyerahkan diri ke polisi. Para tetangga di sekitar masjid heran dengan aksi Iwan tersebut. Banyak yang mengira pelaku memiliki gangguan jiwa.
Namun dari keterangan beberapa tetangga, Iwan juga memiliki nasib malang, karena sejak lama ditinggal ibunya dan tidak diketahui di mana ayah Iwan berada. Meski begitu, sang ibu pernah menjenguknya, sebelum Iwan dijebloskan ke penjara.
"Dia itu sekolah cuma sampai kelas 3 SD. Dia tinggal sendiri. Ibunya pergi ke Jakarta untuk bekerja dan nikah lagi, tapi katanya cerai lagi," tutur tetangga Iwan, Sumarno.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi pelaku memukul dan mengancam menggunakan badik tersebut viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKeterangan keluarga pelaku diketahui, pelaku sering berdiam diri dan bengong.
Baca SelengkapnyaPelaku menikam korban sebanyak delapan kali dengan badik.
Baca SelengkapnyaDirangkum Merdeka.com, tercatat setidaknya ada 5 peristiwa pembunuhan sadis yang terjadi di sejumlah wilayah
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan pria asal Madinah yang tiba-tiba mengumandangkan adzan di Pasuruan, suaranya merdu sampai bikin tangis pecah.
Baca SelengkapnyaPelaku membunuh korban karena sakit hati saat mendekati cucu korban.
Baca SelengkapnyaPelaku menggunakan pisau untuk menusuk korban di sekitar kepala.
Baca SelengkapnyaAksi tak senonoh dilakukan pelaku viral di media sosial usai terekam kamera pengawas masjid.
Baca SelengkapnyaPelaku sebelumnya melakukan aksi kejinya dengan menusuk punggung kanan korban menggunakan pisau lipat.
Baca SelengkapnyaPelecehan seksual itu diduga terjadi di Masjid Desa Gunungsari, Kecamatan Baureno, Bojonegoro, Jawa Timur pada Selasa (20/8) lalu.
Baca SelengkapnyaHS tewas ditikam saat berkaraoke sambil melakukan siaran langsung di akun Facebook miliknya.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dengan lima luka tusuk pisau di wajah dan badan
Baca Selengkapnya