Pembunuhan Sara contoh penyelesaian masalah dengan cara ekstrem
Merdeka.com - Pembunuhan yang dilakukan sepasang kekasih Ahmad Imam Al Hafitd alias Hafiz (19) Assyifa Ramadhani (19) terhadap Ade Sara Angelina Suroto (19) yang tak lain teman pelaku, merupakan salah satu contoh perilaku masyarakat yang tidak bisa menyelesaikan masalah.
Menurut Kriminolog UI Adrianus Meliala, untuk memecahkan suatu permasalahan setiap orang memiliki pandangan yang berbeda. Tindakan kedua pelaku tersebut termasuk kategori yang ekstrem.
Dia menjelaskan, seperti remaja yang sedang menghadapi masalah itu bermacam-macam cara menanganinya seperti ngumpet di kamar atau bermain dengan kesukaannya sendiri, cara seperti ini yang disebut mainstream.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
-
Siapa yang membunuh korban? Jasad wanita berinisial R (34) ditemukan di Dermaga Ujung Pulau Pari dengan kondisi sudah membusuk pada 13 April 2024. Pembunuhan tersebut dilakukan oleh pelaku berinisial N yang diketahui memesan layanan Open BO dari R melalui aplikasi WeChat.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
Sementara ada yang memilih cara ekstrem seperti balapan liar. "Nah kedua pelaku termasuk kategori menyelesaikan masalah dengan cara yang ekstrem," tutur Adrianus yang dihubungi merdeka.com, di Jakarta, Sabtu (8/3).
Menanggapi kasus ini, Andrianus menilai masyarakat tidak perlu terlalu membesar-besarkan, karena peristiwa ini bukan yang pertama kali terjadi. Dia hanya mengimbau dengan kasus ini masyarakat dapat mengambil pelajaran agar kasus ini tidak terulang kembali.
"Dalam konteks kehidupan, saya kira wajar saja ada kasus seperti ini. Masak kita terheran dengan ini. Kan bukan yang pertama, hanya mungkin yang terekspos ya ini. Malah saya menyarankan dengan ini dapat dijadikan pelajaran agar persoalan demikian tidak terjadi lagi atau setidaknya dapat berkurang," tandasnya.
Kasus pembunuhan yang dilakukan sepasang kekasih Ahmad Imam Al Hafitd alias Hafiz (19) Assyifa Ramadhani (19) terhadap Ade Sara Angelina Suroto (19) cukup sadis. Dalam melakukan aksinya kedua pelaku menyetrum dan menyekap korban dengan cara menyumpal mulut korban dengan koran.
Setelah melakukan penyiksaan itu, kedua pelaku membuang jasad korban di Tol JORR KM 49 Bintara Bekasi Timur. Saat ditemukan Rabu (5/3) pagi, kondisi korban telah terbujur kaku dan diperkirakan meninggal lebih dari 24 jam. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak faktor yang menjadi pemicu, salah satunya ketidakmampuan untuk mengendalikan amarah.
Baca SelengkapnyaPolres Wonogiri berhasil mengungkap kasus pembunuhan berantai yang dilakukan tersangka Sarmo (35)
Baca SelengkapnyaPengungkapan kasus ini bermula dari peristiwa kebakaran
Baca SelengkapnyaDirangkum Merdeka.com, tercatat setidaknya ada 5 peristiwa pembunuhan sadis yang terjadi di sejumlah wilayah
Baca SelengkapnyaDia menaruh racun itu dalam makanan dan minuman temannya.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku pembunuhan di Musi Banyuasin akhirnya terungkap.
Baca SelengkapnyaPembunuhan tersebut dipicu masalah bisnis. Pelaku kesal tak mendapatkan bagi hasil.
Baca SelengkapnyaPeristiwa pembunuhan itu diketahui pada Sabtu (30/11) dini hari pukul 01.00 WIB.
Baca SelengkapnyaKasus penemuan mayat di saluran irigasi persawahan Jember mengungkap fakta memilukan.
Baca SelengkapnyaKorban aksi bejat pelaku merupakan dua warga Jalan Muh Yamin Baru Lr 21, Kelurahan Bara-Baraya, Kecamatan Makassar bernama Sabbe (65) dan Tabita (45).
Baca SelengkapnyaWakapolres Bogor Kompol Adhimas Sriyono Putra menjelaskan, masing-masing pelau berinisial S, AJ dan IR.
Baca SelengkapnyaPolisi menembak mati seorang maling spesialis pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang biasa membekali diri dengan bom ikan.
Baca Selengkapnya